Maret 03, 2020
0
www.idntimes.com


CONTOH PROPOSAL SKRIPSI
Oleh: Trifinda Nur Isliko

BAB I
PENDAHULUAN

            Dalam bab ini akan dijelaskan secara sistematis latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, signifikansi penulisan, kepentingan teoritis, kepentingan praktis, metodologi, metode pengumpulan data, metode penulisan, definisi istilah, dan sistematika penulisan.

Latar Belakang Masalah
            Dasar utama seorang perempuan menjadi pemimpin atau pendeta disuatu gereja adalah karena menurut Kejadian 1, manusia baik laki-laki maupun perempuan diciptakan menurut gambar dan rupa Allah.[1] Jadi, baik laki-laki maupun perempuan ikut ambil bagian dalam gambar dan rupa Allah.  Ini berarti laki-laki ataupun perempuan sama dalam hal menjadi penerima janji-janji Allah dan juga dalam menjalankan kewajibannya mereka kepada Allah.  Karena bagi Allah tidak ada perbedaan laki-laki maupun perempuan semuanya sama.
Banyak gereja di seluruh dunia yang semakin terbuka dengan kepemimpinan perempuan sebagai pendeta, demikian juga dengan gereja-gereja yang ada di Indonesia.  Setidaknya di Indonesia ini ada lebih dari 600 orang pendeta perempuan.[2]  Dan salah satu gereja yang dipimpin oleh seorang pendeta perempuan adalah di GKI Agape Tambak Adi.  Tetapi kepemimpinan ibu gembala di GKI Agape Tambak Adi bukan karena sebelumnya beliau sudah dipilih untuk menjadi gembala di gereja tersebut  melainkan karena ibu gembala menerima pelimpahan  kepemimpinan dari  suaminya yang telah meninggal dunia.  Hal ini disebabkan karena GKI Agape Tambak Adi merupakan salah satu gereja yang memiliki sistem mewariskan kepemimpinan kepada istri atau anak jika sang suami atau bapak gembala meninggal dunia.
Demikian halnya yang terjadi di GKI Agape Tambak Adi yang Sebelumnya  dipimpin oleh bapak gembala yang bernama Yafet Kuniawan. Setelah bapak Yafet meninggal dunia sejak tahun 2008, kepemimpinannya sebagai seorang pendeta digantikan oleh istrinya yang bernama Ester Tjan mulai tahun 2008-sekarang.  Di satu sisi, ibu Ester adalah seorang istri yang harus memikul  tanggung jawab kepemimpinan gereja  seorang diri, karena menjadi seorang pemimpin di gereja apalagi seorang perempuan  yang ditinggal suami merupakan hal berat.
Selama masa kepemimpinan ibu Ester Tjan  banyak mengalami kesulitan dalam gereja, karena semasa hidup suaminya,  saat  ada masalah dalam gereja atau dengan jemaat ibu gembala bersama suaminya  akan berusaha untuk mencari jalan keluar, tapi setelah suaminya meninggal dunia, ibu gembala yang harus memikirkan masalah itu sendiri dan mencari jalan keluarnya.  Beliau harus mengurus sendiri surat-surat gereja, sebagian jemaat yang tidak setia.  Ada jemaat yang tidak mau mendengarkan nasihat ibu gembala.  Dan jemaat yang ada selama masa kepemimpinan bapak Yafet Kurniawan semakin berkurang  disebabkan ada yang menikah lalu pindah gereja.   Ada juga yang meninggal dunia dan juga  ada jemaat yang pergi begitu saja sejak melihat kondisi bapak Yafet Kurniawan yang terkena penyakit stroke.[3]  Ibu gembala juga pernah mengurus sebuah masalah dengan dua orang jemaat yang bertengkar dengan maksud supaya permasalahan antar jemaat itu  dapat terselesaikan, namun jemaat yang satunya menganggap beliau mengadili mereka sehingga jemaat tersebut tidak mau bergereja.  Namun seiring berjalannya waktu jemaat tersebut kembali bergereja dan meminta maaf  kepada beliau.
Sejak masa kepemimpinan Ester Tjan dari tahun 2008 hingga sekarang, ada beberapa program yang beliau jalankan salah satunya adalah diadakannya retreat jemaat setahun sekali. Tujuannya adalah supaya ada persekutuan antara jemaat yang satu dengan yang lain, serta ikatan persaudaraan jemaat tersebut semakin kuat dan juga imannya semakin diteguhkan oleh pelayanan dari hamba Tuhan yang diundang.  Meskipun ibu Ester Tjan sebagai pemimpin di GKI Agape Tambak Adi, beliau tidak pernah menjalankan sakramen perjamuan kudus dan baptisan kudus  di sebabkan karena perempuan tidak boleh melayani sakramen, kecuali gereja tersebut  tidak memiliki  hamba Tuhan  laki-laki. 
Sementara itu program-program yang masih dijalankan sejak kepemimpinan bapak Yafet Kurniawan hingga digantikan oleh istrinya adalah koor Mandarin dan setiap jemaat yang berulang tahun mengumpulkan uang koin sesuai dengan usianya (sen jatuh).[4]  Meskipun begitu, kebanyakan jemaat yang ada atau yang aktif saat ini adalah jemaat yang sudah lanjut usianya.  Kebanyakan dari jemaat tersebut adalah hasil pelayanan dari bapak Yafet Kuniawan yang masih setia sampai saat ini.
Di lihat dari kepemimpinan ibu gembala GKI Agape Tambak Adi, dan selama penulis melayani disana tidak pernah melihat ibu gembala mengadakan kunjungan kepada jemaat. Kecuali ada jemaat yang sakit, ada acara ucapan syukuran di rumah jemaat atau ada jemaat yang meninggal dunia.  Sementara itu ibadah untuk pelayan-pelayan Tuhan yang diadakan sebulan sekali, gembala sidang tidak pernah lagi ikut ambil bagian di dalamnya.  Dalam pelayanan di ibadah umum, gembala sidang pun jarang  menyampaikan Firman Tuhan tapi sering mengundang hamba Tuhan dari luar.
Dalam hal ini, maka timbul pertanyaan: sejauh manakah pola kepemimpinan ibu gembala di GKI Agape Tambak Adi? Hal-hal khusus apa yang muncul dalam pola kepemimpinan ibu gembala? Apakah kepemimpinannya berpengaruh pada pertumbuhan gereja? Tantangan apa saja yang di hadapi ibu gembala saat ini? Tujuan penulis menganalisa topik ini adalah ingin mengetahui secara pasti tentang kepemimpinan ibu gembala di GKI Agape Tambak Adi, dan menjadi perhatian penulis dengan melihat keadaan GKI Agape Tambak Adi.
Serta menjadi salah satu tanggung jawab penulis sebagai mahasiswi yang terlibat dalam pelayanan di gereja ini, supaya kepemimpinan yang ada di GKI Agape Tambak Adi menjadi lebih baik.  Oleh Karena itu melihat kondisi GKI Agape Tambak Adi penulis merasa prihatin dan tertarik untuk mengangkat sebuah judul: “Studi Kasus Tentang Kepemimpinan Ibu Gembala Yang Ada Di GKI Agape Tambak Adi.”

Identifikasi Masalah
Mengacu pada topik penelitian ini, serta merujuk kepada latar belakang masalah sebagaimana dipaparkan di atas, maka peneliti mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1.      Dalam sebuah lembaga atau gereja pasti memiliki seorang pemimpin yang mengkoordinasikan pekerjaan di dalamnya.  Apa itu pemimpin?
2.      Efektivitas seorang pemimpin dalam gereja sangat diperlukan untuk pelayanannya.  GKI Agape Tambak Adi memiliki seorang ibu gembala yang menjadi pemimpin karena menerima tanggung jawab dari suami yang telah meninggal.  Apakah pelayanan ibu gembala efektif atau tidak?
3.      Dalam kepemimpinan ibu gembala di GKI Agape Tambak Adi yang menerima warisan kepemimpinan dari suami yang telah meninggal tentu banyak mengalami kendala dalam kepemimpinannya. Apa sajakah kendala-kendala yang dialami oleh ibu gembala?
4.      Setiap pemimpin dalam suatu organisasi atau gereja memiliki harus memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. GKI Agape Tambak Adi memiliki seorang ibu gembala yang mengambil alih kepemimpinan suaminya.  Bagaimanakah pengaruh ibu gembala dalam kepemimpinan terhadap keadaan pertumbuhan jemaat?
5.      Setiap orang mempunyai karakteristik yang berbeda-beda termasuk para pemimpin dalam gereja.  Ibu gembala di GKI Agape Tambak Adi menjadi pemimpin karena suaminya telah meninggal dan karakteristik yang dimiliki oleh ibu gembala tentu berbeda dengan suaminya.  Bagaimanakah karakteristik kepemimpinan yang dimiliki ibu gembala GKI Agape Tambak Adi?
6.      Salah satu penyebab maju atau mundurnya suatu gereja ditentukan oleh pemimpin dalam gereja tersebut.  Apa pentingnya pemimpin gereja?
7.      Kepemimpinan gembala yang kurang baik akan menghasilkan pertumbuhan jemaat yang tidak sehat.  Bagaimanakah menjadi gembala yang baik?

Pembatasan Masalah
Merujuk pada pernyataan judul karya tulis ini yakni “Studi Kasus Tentang Kepemimpinan Ibu Gembala Di GKI Agape Tambak Adi”, dan berkaitan dengan sejumlah masalah yang telah diidentifikasi di atas, maka penulis akan membatasi dengan empat masalah, yakni nomor satu, dua, tiga, empat, dan lima sebagai berikut:
1.      Dalam sebuah lembaga atau gereja pasti memiliki seorang pemimpin yang mengkoordinasikan pekerjaan di dalamnya. Apa itu pemimpin?
2.      Efektivitas seorang pemimpin dalam gereja sangat diperlukan untuk pelayanannya.  GKI Agape Tambak Adi memiliki seorang ibu gembala yang menjadi pemimpin karena menerima tanggung jawab dari suami yang telah meninggal.  Sejauh manakah kepemimpinan ibu gembala di GKI Agape Tambak Adi  efektif atau tidak?
3.      Dalam kepemimpinan ibu gembala di GKI Agape Tambak Adi yang menerima warisan kepemimpinan dari suami yang telah meninggal tentu banyak mengalami kendala dalam kepemimpinannya.  Kendala-kendala apa saja yang dialami oleh ibu gembala di GKI Agape Tambak Adi?
4.      Setiap pemimpin  dalam suatu organisasi atau gereja memiliki harus memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. GKI Agape Tambak Adi memiliki seorang ibu gembala yang mengambil alih kepemimpinan suaminya.  Bagaimanakah pengaruh ibu gembala di GKI Agape Tambak Adi dalam kepemimpinan terhadap keadaan pertumbuhan jemaat?
5.      Setiap orang mempunyai karakteristik yang berbeda-beda termasuk para pemimpin dalam gereja. Ibu gembala di GKI Agape Tambak Adi menjadi pemimpin karena suaminya telah meninggal dan karakteristik yang dimiliki oleh ibu gembala tentu berbeda dengan suaminya.  Bagaimanakah karakteristik kepemimpinan yang dimiliki ibu gembala GKI Agape Tambak Adi?

Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah tersebut diatas, maka penulis menetapkan rumusan masalah yang dinyatakan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1.      Apa itu pemimpin?
2.      Sejauh manakah kepemimpinan ibu gembala di GKI Agape Tambak Adi  efektif atau tidak?
3.      Kendala-kendala apa saja yang dialami oleh ibu gembala di GKI Agape Tambak Adi?
4.      Bagaimanakah pengaruh ibu gembala di GKI Agape Tambak Adi  dalam kepemimpinan terhadap keadaan pertumbuhan jemaat?
5.      Bagaimanakah karakteristik kepemimpinan yang dimiliki ibu gembala di GKI Agape Tambak Adi?

Tujuan Penelitian
Dengan mengacu kepada judul penelitian dan merujuk pada masalah penelitian di atas, maka ada pun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk menjelaskan kepemimpinan.
2.      Untuk menjelaskan efektivitas ibu gembala di GKI Agape Tambak Adi.
3.      Untuk menjelaskan kendala-kendala yang dialami ibu gembala di GKI Agape Tambak Adi.
4.      Untuk menjelaskan pengaruh ibu gembala dalam kepemimpinan terhadap keadaan pertumbuhan jemaat.
5.      Untuk menjelaskan karakteristik kepemimpinan ibu gembala di GKI Agape Tambak Adi.


Kepentingan Penelitian
Hasil penelitian mengenai “Studi Kasus Tentang Kepemimpinan Ibu Gembala Di GKI Agape Tambak Adi”.  Melalui skripsi ini diharapkan akan membawa dampak yang lebih baik bagi kepemimpinan gereja tersebut, baik kepemimpinan secara teoritis maupun kepentingan secara praktis seperti berikut.

Kepentingan Teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini akan membawa kepentingan yang signifikan, diantaranya:
1.      Secara teoritis penulisan ini akan memberikan pemikiran yang benar dan penting mengenai kepemimpinan gembala siding GKI Agape Tambak Adi.
2.      Melalui penulisan ini, jemaat dan gembala sidang dapat mengetahui serta dapat mengatasi masalah-masalah yang ada didalam gereja terkait dengan kepemimpinan gembala sidang.
3.      Skripsi ini boleh menjadi gambaran ideal dalam menganalisa kepemimpinan dalam gereja.

Kepentingan Praktis
Sedangkan kepentingan praktis sebagai berikut:
1.      Bagi penulis, melalui penulisan skripsi ini penulis dapat menambah wawasan, pengetahuan terkait dengan judul skripsi tersebut.
2.      Bagi gembala sidang GKI Agape Tambak Adi, melalui penulisan skripsi ini dapat dijadikan bahan kajian pembelajaran dan referensi bagi gembala dalam menjalankan kepemimpinannya.
3.      Bagi kepustakaan hasil penelitian ini akan dijadikan studi tentang kepemimpinan ibu gembala di gereja.

Metodologi
Metodologi merupakan segala keterangan yang dipakai dalam melakukan penelitian untuk mengumpulkan data-data serta informasi yang berkaitan dengan kepemimpinan ibu gembala.  Adapun bagian-bagian dari metodolog adalah metode penelitian data dan metode penulisan.

Metode Penelitian
Dalam penelitian skripsi ini, penulis menggunakan metode kualitatif.  Berupa penelitian yang menggunakan wawancara karena penulis mendapat data-data melalui riset lapangan.
Usman mengatakan bahwa metode kualitatif berusaha memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu.[5]



Metode Penulisan
Dalam penelitiannya penulis menggunakan metode penulisan deskriptif (Descriptive research). Di mana memberikan gambaran mengenai suatu obyek  (kasus, fakta-fakta, keadaan, peristiwa dan sebagainya) secara sistematis, detail dan objektif.
Muhammad Nazir memberikan pengertian tentang metode deskriptif “Sebagai suatu metode dalam status kelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.[6]

Metode Pengumpulan Data
Untuk melengkapi data dalam menganalisa kepemimpinan gereja khususnya di GKI Agape Tambak Adi, maka penulis menggunakan pendekatan riset lapangan, berupa wawancara kepada gembala sidang dan jemaat yang ada. Adapun tujuan wawancara adalah untuk meminta penjelasan mengenai kepemimpinan yang ada di GKI Agape Tambak Adi.
Metode  penggalian data skripsi ini juga dilengkapi dengan riset kepustakaan dengan tujuan untuk mendukung dan melengkapi beberapa data penulisan skripsi. Riset kepustakaan juga bertujuan untuk mereferensi beberapa pandangan yang berkaitan dengan kepemimpinan gereja.


Definisi Istilah
Pada bagian ini penulis akan mendefinisikan beberapa kata penting yang ada pada judul skripsi ini. Tujuannya adalah untuk mengerti dan memahami arti dari setiap kata dari skripsi ini. Beberapa kalimat tersebut adalah Kepemimpinan, Gembala.
Kepemimpinan adalah merupakan suatu proses dengan berbagai cara mempengaruhi orang atau sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan bersama.[7]
Gembala adalah seorang yang bekerja sampai lelah, yang harus berhati-hati dan berani, dan yang mau mempertaruhkan nyawanya sendiri untuk dombanya.[8]
Ibu gembala yang ada di GKI Agape Tambak Adi merupakan seorang gembala yang menerima tanggung jawab kepemimpinan dari suaminya yang telah meninggal dunia.

Sistematika Penulisan
Dalam bab I secara sistematis akan dijelaskan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, kepentingan penulisan baik secara teoritis maupun praktis, signifikansi penulisan, metodologi dan sistematika penulisan.
Bab II kajian teori tentang:  kepemimpinan, kerangka berpikir dan rumusan hipotesis.
Bab  III  berisi tentang penjelasan metodologi penelitian: tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampling,  teknik pengumpulan data,  wawancara, dokumentasi dan observasi.
Bab IV deskripsi hasil penelitian, dan pembahasan.
Bab V penutup yang terkait di dalamnya yaitu kesimpulan, implikasi dan saran.




[1] Jurnal, Pelita Zaman (Bandung: Yayasan Pengembangan Kristen Pelita Zaman, 1997), hlm 24.

[2] Ibid, hlm 29.
[3] Wawancara Oleh Ester Tjan, Rekaman, Surabaya, Indonesia, 5 Februari 2017.
[4] Wawancara Oleh Ester Tjan, Rekaman, Surabaya, Indonesia, 5 Februari 2017.

[5] Husaini Usman, dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: Bumi Angkasa, 1996), hlm 81.
[6] Muhammad Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia, 1988), hlm 63.
[7] Charles Kreating, Kepemimpinan: Teori Dan Pengembangannya (Yogyakarta: Kanisius, 1986), hlm 9.
[8] M. Bons Storm, Apakah Pengembalaan Itu (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1986), hlm 21.


0 komentar: