Maret 06, 2020
0
www.idntimes.com


CONTOH PROPOSAL
Oleh Thersia Banamtuan


BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab pendahuluan ini peneliti akan membahas secara sistemastis tentang: latar  belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan  penulisan, hipotesis masalah, kepentingan penelitian meliputi kepentingan teoritis dan  kepentingan  praktis,  metodologi  penelitian,  definisi  istilah dan  sistemastis  penulisan.

Latar  Belakang  Masalah
Dalam era saat ini, pendidikan  merupakan  suatu  hal   yang sangat di butuhkan oleh setiap peserta didik dalam mencapai sebuah tujuan yang ingin di capai oleh peserta didik. Maka seorang guru harus memerlukan strategi yang cocok dalam mengimplementasikan mata pelajaran kepada peserta didik.
 Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dalam proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilaan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.[1]

Dalam proses belajar mengajar ada hal-hal yang mempengaruhi kurangnya peningkatan motivasi belajar peserta didik antara lain: lingkungan, latar belakang siswa, kurangnya motivasi dari orang tua, dan lain-lain.
Dalam bukunya Wina Sanjaya mengatakan bahwa:
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir.  Proses pembelajran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk mengahafal informasi; otak anak di paksa untuk memahami informasi yang di ingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari.  Akibatnya? Ketika anak didik kita lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi.[2]  

Didalam proses belajar mengajar terjadi komunikasi dua arah yaitu interaksi timbal balik.  Komunikasi dua arah ini sangat penting, dimana guru dan peserta didik sama-sama terlibat didalamnya.  Jadi, guru sebagai perencana, memilih, membimbing, mengarahkan dan menganalisa setiap kegiatan peserta didik, demikian sebaliknya peserta didik juga harus berperan aktif dalam proses pembelajaran.   
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti berkaitan dengan kondisi proses belajar mengajar di SMP PGRI 4 Waru, maka peneliti menjelaskan bahwa peserta didik yang mengikuti proses belajar mengajar agama Kristen dan Budi Pekerti berjumlah 8 orang, yang terbagi dalam dua kelas yaitu kelas VII ada 4 orang dan kelas VIII ada 4 orang.  Proses belajar mengajar kurang kondusif di sebabkan, kurangnya keaktifan siswa dalam belajar mengajar.  Siswa-siswi kurang aktif dalam proses belajar mengajar, dikarenakan metode yang digunakan oleh guru tidak mendukung jalannya proses belajar mengajar.  Metode yang digunakan oleh guru adalah metode ceramah, yaitu dimana dalam proses pembelajaran  hanya terjadi  satu arah, sehingga membuat peserta didik bosan, jenuh, bahkan mengantuk karena siswa-siswi kurang dilibatkan dalam proses belajar mengajar.[3]   
Dalam sebuah proses belajar mengajar membutuhkan pendekatan atau strategi yang tepat.  Dimana peserta didik menerima dan memahami pengetahuan sebagai bagian dari dirinya, dan kemudian mengelolahnya sedemikian rupa untuk kebaikan dan kemajuan bersama.  Jadi, pembelajaran adalah sebuah proses bukan materi yang didengar ketika diucapkan, lalu di lupakan ketika guru selesai mengajar dan dingat kembali ketika saat ada ujian atau masa ulangan datang, akan tetapi pembelajaran memerlukan sebuah proses dalam belajar.  Apapun materi yang di sampaikan harus dapat menarik perhatian peserta didik agar peserta didik tidak jenuh, tidak mengantuk, dalam mengikuti proses belajar mengajar.  Apa pun mata pelajarannya, bahkan yang paling membosankan sekalipun, asalkan disampaikan dengan cara yang menarik, maka pasti hal itu membuat suasana belajar menjadi lebih hidup.[4]
Dalam pembelajaran ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar dan hasil belajar.  Ada beberapa dalam pembelajaran antara lain, motivasi untuk belajar, tujuan yang dicapai, situasi yang mempengaruhi proses belajar mengajar.  perilaku atau metode mengajar yang diterapkan guru dalam proses belajar mengajar dapat mempengaruhi hasil belajar, dan  motivasi adalah salah satu faktor keberhasilan dalam belajar.[5]
Motivasi belajar siswa akan berdampak pada kurang aktifnya siswa dalam kegiatan belajar mengajar sehingga hasil yang diterima menjadi kurang maksimal oleh karena itu pentingnya guru sebagai motivator sangat penting adanya dalam proses belajar mengajar. Guru memiliki beberapa peran antara lain sebagai: informantor, organisator, motivator, fasilitator, mediator, konselor, evaluator. [6]
Dimana guru memiliki potensi dalam merancang sebuah pedekatan yang tepat yang membuat suasana kelas menarik dalam proses belajar itu dapat  menyenangkan peserta didik dalam memahami dan mengerti proses belajar mengajar.  Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawai, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan pembelajaran.[7]
Salah satu cara memberikan rangsangan motivasi adalah dengan diskusi, dalam pembelajaran metode diskusi kelompok akan membuat siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran, karena, akan menimbulkan persaingan sehat antara siswa dalam proses belajar.
Seperti halnya kurikulum berbasis kompetensi sekarang ini yang mengutamakan life skill yang menuntut siswa harus bisa mengembangkan potensi dirinya yang salah satu bentuknya sikap seorang siswa di kelas yang dapat mengemukakan pendapat di depan umum, dapat menghargai pendapat orang lain, berani berargumentasi atau mungkin menyanggah dari permasalahan yang sedang didiskusikan.[8]

Dalam pengamatan peniliti melihat bahwa, siswa-siswi yang mengikuti pelajaran agama Kristen dan Budi Pekerti di SMP PGRI 4 Waru Sidoarjo, awalnya peserta didik kurang berminat dalam pembelajaran agama Kristen dan Budi Pekerti karena karena guru kurang bervariasi dalam menggunakan metode pembelajaran sehingga kurang melibatkan peserta didik dalam proses belajar mengajar.  Tetapi pada saat guru bervariasi dalam menggunakan metode yaitu metode ceramah dan metode diskusi peneliti melihat bahwa siswa siswa sangat aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar di kelas, ketika guru  memberikan tugas atau sebuah topik  yang berjudul Remaja Kristen Sebagai Garam dan Terang Dunia kepada peserta didik  dan membentuk kelompok di dalam kelas untuk mendiskusikan topik yang diberikan oleh guru kepada peserta didik peneliti melihat bahwa peserta didik sangat aktif di dalam kelas dan peserta didik saling mengungkapkan setiap pendapat kepada peserta didik yang lain.  Dan peneliti melihat bahwa  peserta didik sangat aktif dalam kelas, dan peserta didik dapat menggungkapkan setiap ide-ide yang dimiliki.  Peserta didik yang awalnya bosan, jenuh, bahkan mengantuk menjadi semangat   dan terlibat dalam proses belajar mengajar.  Sehingga guru lebih sedikit berbicara karena peserta didik yang lebih banyak mengungkapkan pendapat-pendapatnya.[9] 
Dalam proses belajar mengajar seorang pendidik/guru mengiginkan agar tujuan dapat dicapai secara efektif dan efesien, maka pendidik harus menguasai berbagai metode penyampaian materi dan dapat menggunakan metode yang tepat dalam proses belajar mengajar sesuai dengan materi yang diajarkan dan kemampuan siswa yang menerima. Salah satu metode yang dapat membuat peserta didik aktif dalam belajar yaitu Metode diskusi dan dan metode ceramah untuk di gunakan dalam pelajaran agama Kristen, dan metode diskusi juga dapat memberikan rangsangan motivasi kepada siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar secara maksimal untuk mencari dan menemukan serta peserta didik tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui guru secara verbal, tetapi peserta didik berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.  
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik menulis skripsi dengan judul “Pengaruh Metode Diskusi dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa di SMP PGRI 4 Waru”.  Besar harapan, bahwa melalui karya tulis ini pembaca dapat memahami betapa pentingnya memilih, menentukan dan merencanakan serta mendesain kegiatan belajar mengajar dengan sebuah pendekatan atau strategi yang tepat dalam proses pembelajaran khususnya Pendidikan Agama Kristen.

Identifikasi Masalah
Merunjuk pada latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1.      Dalam pelajaran agama Kristen dan Budi Pekerti siswa-siswi kurang memperhatikan dan tidak tertarik saat guru menyampaikan materi. Hal ini diindikasikan karena guru kurang bervariasi dalam menggunakan metode pembelajaran. Untuk itu di perlukan pendekatan pembelajarn aktif dengan menggunakan metode diskusi untuk membagun suasana belajar mengajar.  Dengan demikian apa yang dimaksud dengan metode diskusi?
2.      Di SMP PGRI 4 Waru Sidoarjo ditemukan bahwa peserta didik bosan dan tidak tertarik dengan pelajaran Agama Kristen dan Budi Pekerti.  Dalam hal ini diindikasikan karena guru kurang  menggunakan metode yang tepat dalam pelajaran agama Kristen Protestan dan Budi Pekerti. Maka dimunculkan pertanyaan, bagaimanakah pengaruh metode diskusi di SMP PGRI 4 Waru ?
3.      Di SMP PGRI 4 Waru Sidoarjo di temukan bahwa peserta didik mengalami kejenuhan dan kebosanan dikelas dalam saat belajar terutama saat mengikuti pelajaran Agama Kristen dan Budi Pekerti.  Diindikasikan bahwa peserta didik kurang memiliki motivasi dalam belajar.  Bagaimanakah meningkatkat motivasi belajar peserta didik ?
4.      Di SMP PGRI 4 Waru Sidoarjo ditemukan bahwa peserta didik tidak berminat dalam pelajaran Agama Kristen dan Budi Pekerti. diindikasikan bahwa dalam proses belajar mengajar masih menggunakan strategi pembelajaran satu arah/ceramah. Maka di munculkan pertanyaan, sejauhmana pengaruh metode diskusi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti terhadap peningkatan motivasi belajar siswa di SMP PGRI 4 Waru Sidoarjo ?

Batasan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang dan identifikasi masalah pada skripsi yang berjudul “Pengaruh Metode Diskusi dalam Pembelajaran pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar siswa di SMP PGRI 4 Waru Sidoarjo.  Maka penulis membatasi beberapa poin yang dianggap penting dalam penelitian skripsi ini yaitu: no (1), (2),dan (4).
1.      Dalam pelajaran agama Kristen dan Budi Pekerti siswa-siswi kurang memperhatikan dan tidak tertarik saat guru menyampaikan materi. Hal ini diindikasikan karena guru kurang bervariasi dalam menggunakan metode pembelajaran. Untuk itu di perlukan pendekatan pembelajarn aktif dengan menggunakan metode diskusi untuk membagun suasana belajar mengajar.  Dengan demikian apa yang dimaksud dengan metode diskusi?
2.      Di SMP PGRI 4 Waru Sidoar jo ditemukan bahwa peserta didik bosan dan tidak tertarik dengan pelajaran Agama Kristen dan Budi Pekerti.  Dalam hal ini diindikasikan karena guru kurang  menggunakan metode yang tepat dalam pelajaran agama Kristen dan Budi Pekerti.  Maka dimunculkan pertanyaan, bagaimanakah pengaruh metode diskusi di SMP PGRI 4 Waru Sidoarjo ?
3.      Di SMP PGRI 4 Waru Sidoarjo ditemukan bahwa peserta didik tidak berminat untuk belajar pembelajaran Pendidikan Kristen dan Budi Pekerti. diindikasikan bahwa dalam proses belajar mengajar masih menggunkan strategi pembelajaran satu arah/ceramah.  Maka di munculkan pertanyaan, sejauhmana pengaruh metode diskusi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti terhadap Peningkatan Motivasi belajar siswa di SMP PGRI 4 Waru Sidoarjo?


Rumusan masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka berikut peniliti menetapkan beberapa rumusan  masalah:
1.      Apa yang dimaksud dengan metode diskusi ?
2.      Bagaimanakah pengaruh metode diskusi di SMP PGRI 4 Waru Sidoarjo ?
3.      Sejauhmana pengaruh metode diskusi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan budi Pekerti terhadap Peningkatan Motivasi belajar siswa di SMP PGRI 4 Waru Sidoarjo?

Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan berdasarkan rumusan masalah di atas, maka peniliti memiliki tujuan sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan metode diskusi  
2.      Untuk menjelaskan bagaimana pengaruh metode diskusi di SMP PGRI 4 WARU Sidoarjo?
3.      Untuk menjelaskan pengaruh metode diskusi terhadap peningkatan motivasi belaajar siswa di SMP PGRI 4 Waru.

Kepentingan Penilitian
Dari hasil penulisan penilitian skripsi ini diharpakan membawa manfaat sebagai berikut:


Manfaat Teoritis
Manfaat secara teoritis dalam penilitian ini adalah memberikan pemahaman tentang pengajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti, dengan menggunakan metode diskusi sehingga dapat di gunakan sebagai peningkatan motivasi belajar siswa di SMP PGRI 4 Waru Sidoarjo terhadap pelajaran Pendidkan Agama Kristen dan Budi Pekerti.

Manfaat Praktis
1.      Penilitian ini bagi penulis, supaya mempunyai pemahaman tentang metode diskusi dalam Pendidikan Agama Kristen yang dapat membawa pengaruh dalam peningkatan motivasi belajar peserta didik.
2.      Bagi guru- guru Pendidikan agama Kristen hasil penilitian ini dapat memberikan manfaat yang baik dan menambah wawasan, serta dapat menjadi refrensi  dalam mengajar agar lebih baik.
3.      Bagi SMP PGRI 4 Waru, supaya dapat memberikan sedikit pemahaman tentang bagaimana dan apa metode diskusi itu.
4.      Bagi STTI Efrata, supaya dapat lebih menambah wawasan atau pengetahuan mengenai metode pembelajaran tentang metode diskusi.

Metodologi  
Metodologi adalah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan suatu metode.  Jadi, metodologi penilitian ialah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan yang terdapat dalam penilitian.[10]  Metode penilitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengaan teknik pengumpulan data melalui observasi (pengamatan), wawancara, kuesioner (angket), dan dokumentasi berupa hasil rekaman wawancara dan foto.[11]  Untuk mencari data yang actual dan valid, penulis melakukan penelitian dan pengamatan langsung.

Metode Penulisan
Adapun penelitian ini akan memakai variable bebas (X) yang ingin diuji sejauh mana pengaruhnya terhadap variable (Y). adapun variabel-variabel yang akan di uji dalam penelitian ini sebagai berikut:
1.      Variabel bebas (X)            :Pengaruh Metode Diskusi dalam Pembelajaran Pendidikan Kristen dan Budi Pekerti.
2.      Variable tergantung (Y)    : Peningkatan Motivasi Belajar Siswa.
Tempat penelitian, SMP PGRI 4 Waru, Sidoarjo.  Yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah peserta didik dari kelas VII dan kelas VIII dengan jumlah sisiwa 8 orang.

Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulisan menggunkan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi (pengamatan), wawancara dan dokumentasi berupa hasil rekaman wawancaara dan foto, untuk mencari data yang actual dan valid, penulis melakukan penelitian dan pengamatan langsug.
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang di teliti.[12] Wawancara adalah Tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung.[13]

Definisi Istilah
Pada bagian ini penulis akan mendefenisikan beberapa kata penting yang ada pada judul skripsi ini. Tujuan penjelaasan ini yaitu untuk mengerti arah penulisan dari skripsi ini.
Pengaruh adalah daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu (orang, benda, dan lain-lain) yang berkuasa atau berketekuanan untuk mengubah.[14] Metode merupakan cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai tujuan mengajar.[15] Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih atau kelompok.  Biasanya komunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan membarikan rasa pemahaman yang baik dan benar.  Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya disebut topik.  Dari topik inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik tersebut.[16]
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti adalah usaha yang di lakukan secara terencana dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus peserta didik dapat memahami tentang pengetahuan, nilai-nilai, sikap-sikap dan tingkah laku yang konsisten.  Dan dengan iman Kristen menghayati kasih Tuhan di dalam Yesus Kristus melalui perubahan, pembaharuan yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan lingkungannya.[17]
Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual.  Perannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energy untuk melakukaan kegiatan belajar. [18]

Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini di bagi dalam 5 bab yaitu :
Bab pertama: merupakan pendahuluan yang meliputi; latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, hipotesis masalah, kepentingan penelitian yang meliputi kepentingan teoritis dan kepentingan praaktis, metodologi penelitian, defenisi istilah dan sistematika penulisan.
Bab kedua: menguraikan kajian teori tentang Pengaruh Metode Diskusi dalam Pendidikan Kristen dan Budi Pekerti dalam Peningkatan Motivasi belajar siswa di SMP PGRI 4 Waru, kerangka berpikir, dan hipotesa.
Bab ketiga: berisi tentang penguraian penjelasan metode penelitian, tempat dan waktu penelitian, menguraikan populasi dan teknik pengumpulan data dan teknik analisa data.
Bab keempat: menguraikan hasil penelitian serta penjelasan dari penelitiaan dan analisa data.
Bab kelima: kesimpulan. Implikasi dan saran.




[1] H. Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:Kencana,2011), hlm. 2.
[2] H,Wina Sanjaya, Strategi Pembelaajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:Kencana,2012) hlm 1.
[3] Pengamatan penulis di SMP PGRI 4 Waru, mulai dari jam 11: 45(Senin,30 April 2018)
[4] Khoirul Anam, Pembelajaran Berbasis Inkuiri Metode dan aplikasi (Yogyakarta: Pustaka Pelaja,2016),hlm.2.
[5] Sumiati, dan Asra. Metode Pembelajaran ( Bandung : CV wacana Prima 2011 ), hlm. 59-61.
[6] Sardiman A.M. Interaksi dan Motivasi belajar mengajar (Jakarta : PT Raja Grafindo, 2012). Hlm. 161.
[7] B.S.Sidjabat, Ed. D.,Mengajar Seceara Profesinal (Bandung: Yogyakarta Kalam Hidup,2011),hlm.16.
[8] M. Firdaus Zarkas, Belajar Cepat dengan Diskusi Metode Pengajaran Efektif di Kelas (Surabaya: Indah, 2009), hlm.11.
[9] Pengamatan Penulis di SMP PGRI 4 Waru, mulai  jam 11:45. (Senin,14 Mei 2018)
[10] Husaini Usman, dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta Aksar, 1996), hlm 42
[11]Husaini Usman, dan Purnomo Setiady Akbar, hlm 81
[12]Husaini Usman, dan Purnomo Setiady Akbar,  Hlm 57.
[13] Husaini Usman, dan Purnomo Setiady Akbar,  hlm. 57-58.
[14] W.J.S Poerwadarminta, Kamus besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Usaha Nasional 1988) hlm. 731.
[15] Ibid, hlm. 267
[16] M. Firdaus Zarkasi, Belajar Cepat dengan Diskusi, Metode Pengajaran Efektif di Kelas (Surabaya: Indah, 2009). Hlm. 11. 
[17] Homrighausen, E.H dan I.H Enklaar, Pendidikan Agama Kristen. (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012), Hlm. 25-26. 
[18] Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,(Jakarta: PT Raja Grafindo,2012). Hlm. 75

0 komentar: