www.idntimes.com
CONTOH PROPOSAL
Oleh Thersia Banamtuan
BAB
I
PENDAHULUAN
Dalam
bab pendahuluan ini peneliti akan membahas secara sistemastis tentang: latar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, hipotesis masalah, kepentingan
penelitian meliputi kepentingan teoritis dan kepentingan praktis, metodologi penelitian, definisi istilah dan sistemastis penulisan.
Latar
Belakang Masalah
Dalam
era saat ini, pendidikan merupakan suatu hal
yang sangat di butuhkan oleh setiap peserta
didik dalam mencapai sebuah tujuan yang ingin di capai oleh peserta didik. Maka
seorang guru harus memerlukan strategi yang cocok dalam mengimplementasikan
mata pelajaran kepada peserta didik.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20
Tahun 2003
Tentang
Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dalam proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta ketrampilaan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan Negara.[1]
Dalam proses belajar
mengajar ada hal-hal yang mempengaruhi kurangnya
peningkatan motivasi belajar peserta didik antara lain: lingkungan, latar
belakang siswa, kurangnya motivasi dari orang tua, dan lain-lain.
Dalam
bukunya Wina Sanjaya mengatakan bahwa:
Salah
satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses
pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk
mengembangkan kemampuan berpikir. Proses
pembelajran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk mengahafal
informasi; otak anak di paksa untuk memahami informasi yang di ingatnya itu
untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya? Ketika anak didik kita lulus dari
sekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi.[2]
Didalam proses belajar
mengajar terjadi komunikasi dua arah yaitu interaksi timbal balik. Komunikasi dua arah ini sangat penting, dimana
guru dan peserta didik sama-sama terlibat didalamnya. Jadi, guru sebagai perencana, memilih,
membimbing, mengarahkan dan menganalisa setiap kegiatan peserta didik, demikian
sebaliknya peserta didik juga harus berperan aktif dalam proses
pembelajaran.
Berdasarkan hasil
pengamatan peneliti berkaitan dengan kondisi proses belajar mengajar di SMP
PGRI 4 Waru, maka peneliti menjelaskan bahwa peserta didik yang mengikuti proses
belajar mengajar agama Kristen dan Budi Pekerti berjumlah 8 orang, yang terbagi
dalam dua kelas yaitu kelas VII ada 4 orang dan kelas VIII ada 4 orang. Proses belajar mengajar kurang kondusif di
sebabkan, kurangnya keaktifan siswa dalam belajar mengajar. Siswa-siswi kurang aktif dalam proses belajar
mengajar, dikarenakan metode yang digunakan oleh guru tidak mendukung jalannya
proses belajar mengajar. Metode yang
digunakan oleh guru adalah metode ceramah, yaitu dimana dalam proses pembelajaran
hanya terjadi satu arah, sehingga membuat peserta didik
bosan, jenuh, bahkan mengantuk karena siswa-siswi kurang dilibatkan dalam
proses belajar mengajar.[3]
Dalam sebuah proses
belajar mengajar membutuhkan pendekatan atau strategi yang tepat. Dimana peserta didik menerima dan memahami
pengetahuan sebagai bagian dari dirinya, dan kemudian mengelolahnya sedemikian
rupa untuk kebaikan dan kemajuan bersama. Jadi, pembelajaran adalah sebuah proses bukan
materi yang didengar ketika diucapkan, lalu di lupakan ketika guru selesai
mengajar dan dingat kembali ketika saat ada ujian atau masa ulangan datang,
akan tetapi pembelajaran memerlukan sebuah proses dalam belajar. Apapun materi yang di sampaikan harus dapat
menarik perhatian peserta didik agar peserta didik tidak jenuh, tidak
mengantuk, dalam mengikuti proses belajar mengajar. Apa pun mata pelajarannya, bahkan yang paling membosankan
sekalipun, asalkan disampaikan dengan cara yang menarik, maka pasti hal itu
membuat suasana belajar menjadi lebih hidup.[4]
Dalam pembelajaran ada beberapa
faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar dan hasil belajar. Ada beberapa dalam pembelajaran antara lain,
motivasi untuk belajar, tujuan yang dicapai, situasi yang mempengaruhi proses
belajar mengajar. perilaku atau metode
mengajar yang diterapkan guru dalam proses belajar mengajar dapat mempengaruhi
hasil belajar, dan motivasi adalah salah
satu faktor keberhasilan dalam belajar.[5]
Motivasi belajar siswa
akan berdampak pada kurang aktifnya siswa dalam kegiatan belajar mengajar
sehingga hasil yang diterima menjadi kurang maksimal oleh karena itu pentingnya
guru sebagai motivator sangat penting adanya dalam proses belajar mengajar.
Guru memiliki beberapa peran antara lain sebagai: informantor, organisator,
motivator, fasilitator, mediator, konselor, evaluator. [6]
Dimana guru memiliki
potensi dalam merancang sebuah pedekatan yang tepat yang membuat suasana kelas
menarik dalam proses belajar itu dapat menyenangkan peserta
didik dalam memahami dan mengerti proses belajar mengajar. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang
tersusun meliputi unsur-unsur manusiawai, material, fasilitas, perlengkapan,
dan prosedur yang saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan pembelajaran.[7]
Salah satu cara
memberikan rangsangan motivasi adalah dengan diskusi, dalam pembelajaran metode
diskusi kelompok akan membuat siswa menjadi lebih aktif dalam proses
pembelajaran, karena, akan menimbulkan persaingan sehat antara siswa dalam
proses belajar.
Seperti halnya
kurikulum berbasis kompetensi sekarang ini yang mengutamakan life skill yang
menuntut siswa harus bisa mengembangkan potensi dirinya yang salah satu
bentuknya sikap seorang siswa di kelas yang dapat mengemukakan pendapat di
depan umum, dapat menghargai pendapat orang lain, berani berargumentasi atau
mungkin menyanggah dari permasalahan yang sedang didiskusikan.[8]
Dalam pengamatan
peniliti melihat bahwa, siswa-siswi yang mengikuti pelajaran agama Kristen dan
Budi Pekerti di SMP PGRI 4 Waru Sidoarjo, awalnya peserta didik kurang berminat
dalam pembelajaran agama Kristen dan Budi Pekerti karena karena guru kurang
bervariasi dalam menggunakan metode pembelajaran sehingga kurang melibatkan
peserta didik dalam proses belajar mengajar.
Tetapi pada saat guru bervariasi dalam menggunakan metode yaitu metode
ceramah dan metode diskusi peneliti melihat bahwa siswa siswa sangat aktif
dalam mengikuti proses belajar mengajar di kelas, ketika guru memberikan tugas atau sebuah topik yang berjudul Remaja Kristen Sebagai Garam dan
Terang Dunia kepada peserta didik dan
membentuk kelompok di dalam kelas untuk mendiskusikan topik yang diberikan oleh
guru kepada peserta didik peneliti melihat bahwa peserta didik sangat aktif di
dalam kelas dan peserta didik saling mengungkapkan setiap pendapat kepada
peserta didik yang lain. Dan peneliti
melihat bahwa peserta didik sangat aktif
dalam kelas, dan peserta didik dapat menggungkapkan setiap ide-ide yang
dimiliki. Peserta didik yang awalnya bosan,
jenuh, bahkan mengantuk menjadi semangat dan
terlibat dalam proses belajar mengajar. Sehingga
guru lebih sedikit berbicara karena peserta didik yang lebih banyak
mengungkapkan pendapat-pendapatnya.[9]
Dalam proses belajar
mengajar seorang pendidik/guru mengiginkan agar tujuan dapat dicapai secara
efektif dan efesien, maka pendidik harus menguasai berbagai metode penyampaian
materi dan dapat menggunakan metode yang tepat dalam proses belajar mengajar
sesuai dengan materi yang diajarkan dan kemampuan siswa yang menerima. Salah
satu metode yang dapat membuat peserta didik aktif dalam belajar yaitu Metode
diskusi dan dan metode ceramah untuk di gunakan dalam pelajaran agama Kristen,
dan metode diskusi juga dapat memberikan rangsangan motivasi kepada siswa untuk
aktif dalam kegiatan belajar secara maksimal untuk mencari dan menemukan serta
peserta didik tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui guru
secara verbal, tetapi peserta didik berperan untuk menemukan sendiri inti dari
materi pelajaran itu sendiri.
Berdasarkan uraian di
atas penulis tertarik menulis skripsi dengan judul “Pengaruh Metode Diskusi
dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Terhadap
Peningkatan Motivasi Belajar Siswa di SMP PGRI 4 Waru”. Besar harapan, bahwa melalui karya tulis ini
pembaca dapat memahami betapa pentingnya memilih, menentukan dan merencanakan
serta mendesain kegiatan belajar mengajar dengan sebuah pendekatan atau
strategi yang tepat dalam proses pembelajaran khususnya Pendidikan Agama
Kristen.
Identifikasi
Masalah
Merunjuk pada latar
belakang masalah tersebut di atas, maka penulis mengidentifikasi beberapa
masalah sebagai berikut:
1. Dalam
pelajaran agama Kristen dan Budi Pekerti siswa-siswi kurang memperhatikan dan
tidak tertarik saat guru menyampaikan materi. Hal ini diindikasikan karena guru
kurang bervariasi dalam menggunakan metode pembelajaran. Untuk itu di perlukan
pendekatan pembelajarn aktif dengan menggunakan metode diskusi untuk membagun
suasana belajar mengajar. Dengan demikian apa yang dimaksud
dengan metode diskusi?
2. Di
SMP PGRI 4 Waru Sidoarjo ditemukan bahwa peserta didik bosan dan tidak tertarik
dengan pelajaran Agama Kristen dan Budi Pekerti. Dalam hal ini diindikasikan karena guru kurang
menggunakan metode yang tepat dalam
pelajaran agama Kristen Protestan dan Budi Pekerti. Maka dimunculkan
pertanyaan, bagaimanakah pengaruh metode diskusi di SMP PGRI 4 Waru ?
3. Di
SMP PGRI 4 Waru Sidoarjo di temukan bahwa peserta didik mengalami kejenuhan dan
kebosanan dikelas dalam saat belajar terutama saat mengikuti pelajaran Agama
Kristen dan Budi Pekerti. Diindikasikan
bahwa peserta didik kurang memiliki motivasi dalam belajar. Bagaimanakah meningkatkat motivasi belajar
peserta didik ?
4. Di
SMP PGRI 4 Waru Sidoarjo ditemukan bahwa peserta didik tidak berminat dalam
pelajaran Agama Kristen dan Budi Pekerti. diindikasikan bahwa dalam proses
belajar mengajar masih menggunakan strategi pembelajaran satu arah/ceramah.
Maka di munculkan pertanyaan, sejauhmana pengaruh metode diskusi dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti terhadap peningkatan motivasi
belajar siswa di SMP PGRI 4 Waru Sidoarjo ?
Batasan
Masalah
Berdasarkan pada latar
belakang dan identifikasi masalah pada skripsi yang berjudul “Pengaruh Metode
Diskusi dalam Pembelajaran pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Terhadap
Peningkatan Motivasi Belajar siswa di SMP PGRI 4 Waru Sidoarjo. Maka penulis membatasi beberapa poin yang
dianggap penting dalam penelitian skripsi ini yaitu: no (1), (2),dan (4).
1. Dalam
pelajaran agama Kristen dan Budi Pekerti siswa-siswi kurang memperhatikan dan
tidak tertarik saat guru menyampaikan materi. Hal ini diindikasikan karena guru
kurang bervariasi dalam menggunakan metode pembelajaran. Untuk itu di perlukan
pendekatan pembelajarn aktif dengan menggunakan metode diskusi untuk membagun
suasana belajar mengajar. Dengan demikian apa yang dimaksud
dengan metode diskusi?
2. Di
SMP PGRI 4 Waru Sidoar jo ditemukan bahwa peserta didik bosan dan tidak
tertarik dengan pelajaran Agama Kristen dan Budi Pekerti. Dalam hal ini diindikasikan karena guru
kurang menggunakan metode yang tepat dalam
pelajaran agama Kristen dan Budi Pekerti.
Maka dimunculkan pertanyaan, bagaimanakah pengaruh metode diskusi di SMP
PGRI 4 Waru Sidoarjo ?
3. Di
SMP PGRI 4 Waru Sidoarjo ditemukan bahwa peserta didik tidak berminat untuk
belajar pembelajaran Pendidikan Kristen dan Budi Pekerti. diindikasikan bahwa
dalam proses belajar mengajar masih menggunkan strategi pembelajaran satu arah/ceramah. Maka di munculkan pertanyaan, sejauhmana
pengaruh metode diskusi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi
Pekerti terhadap Peningkatan Motivasi belajar siswa di SMP PGRI 4 Waru Sidoarjo?
Rumusan
masalah
Berdasarkan
identifikasi dan batasan masalah di atas, maka berikut peniliti menetapkan
beberapa rumusan masalah:
1. Apa
yang dimaksud dengan metode diskusi ?
2. Bagaimanakah
pengaruh metode diskusi di SMP PGRI 4 Waru Sidoarjo ?
3. Sejauhmana
pengaruh metode diskusi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan budi
Pekerti terhadap Peningkatan Motivasi belajar siswa di SMP PGRI 4 Waru Sidoarjo?
Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan
berdasarkan rumusan masalah di atas, maka peniliti memiliki tujuan sebagai
berikut:
1. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan metode diskusi
2. Untuk
menjelaskan bagaimana pengaruh metode diskusi di SMP PGRI 4 WARU Sidoarjo?
3. Untuk
menjelaskan pengaruh metode diskusi terhadap peningkatan motivasi belaajar
siswa di SMP PGRI 4 Waru.
Kepentingan
Penilitian
Dari hasil penulisan
penilitian skripsi ini diharpakan membawa manfaat sebagai berikut:
Manfaat Teoritis
Manfaat secara teoritis
dalam penilitian ini adalah memberikan pemahaman tentang pengajaran Pendidikan
Agama Kristen dan Budi Pekerti, dengan menggunakan metode diskusi sehingga
dapat di gunakan sebagai peningkatan motivasi belajar siswa di SMP PGRI 4 Waru Sidoarjo
terhadap pelajaran Pendidkan Agama Kristen dan Budi Pekerti.
Manfaat Praktis
1. Penilitian
ini bagi penulis, supaya mempunyai pemahaman tentang metode diskusi dalam
Pendidikan Agama Kristen yang dapat membawa pengaruh dalam peningkatan motivasi
belajar peserta didik.
2. Bagi
guru- guru Pendidikan agama Kristen hasil penilitian ini dapat memberikan
manfaat yang baik dan menambah wawasan, serta dapat menjadi refrensi dalam mengajar agar lebih baik.
3. Bagi
SMP PGRI 4 Waru, supaya dapat memberikan sedikit pemahaman tentang bagaimana
dan apa metode diskusi itu.
4. Bagi
STTI Efrata, supaya dapat lebih menambah wawasan atau pengetahuan mengenai
metode pembelajaran tentang metode diskusi.
Metodologi
Metodologi adalah suatu
pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan suatu metode. Jadi, metodologi penilitian ialah suatu
pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan yang terdapat dalam
penilitian.[10]
Metode penilitian yang digunakan penulis
dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengaan teknik
pengumpulan data melalui observasi (pengamatan), wawancara, kuesioner (angket),
dan dokumentasi berupa hasil rekaman wawancara dan foto.[11] Untuk mencari data yang actual dan valid,
penulis melakukan penelitian dan pengamatan langsung.
Metode Penulisan
Adapun penelitian ini
akan memakai variable bebas (X) yang ingin diuji sejauh mana pengaruhnya terhadap
variable (Y). adapun variabel-variabel yang akan di uji dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1. Variabel
bebas (X) :Pengaruh Metode
Diskusi dalam Pembelajaran Pendidikan Kristen dan Budi Pekerti.
2. Variable
tergantung (Y) : Peningkatan Motivasi
Belajar Siswa.
Tempat penelitian, SMP
PGRI 4 Waru, Sidoarjo. Yang menjadi
responden dalam penelitian ini adalah peserta didik dari kelas VII dan kelas
VIII dengan jumlah sisiwa 8 orang.
Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini
penulisan menggunkan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui
observasi (pengamatan), wawancara dan dokumentasi berupa hasil rekaman
wawancaara dan foto, untuk mencari data yang actual dan valid, penulis
melakukan penelitian dan pengamatan langsug.
Observasi adalah
pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang di
teliti.[12]
Wawancara adalah Tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung.[13]
Definisi Istilah
Pada bagian ini penulis
akan mendefenisikan beberapa kata penting yang ada pada judul skripsi ini.
Tujuan penjelaasan ini yaitu untuk mengerti arah penulisan dari skripsi ini.
Pengaruh adalah daya
atau kekuatan yang timbul dari sesuatu (orang, benda, dan lain-lain) yang
berkuasa atau berketekuanan untuk mengubah.[14]
Metode merupakan cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai
tujuan mengajar.[15]
Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih atau
kelompok. Biasanya komunikasi antara
mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang
akhirnya akan membarikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya
disebut topik. Dari topik inilah diskusi
berkembang dan diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu
pemahaman dari topik tersebut.[16]
Pendidikan Agama
Kristen dan Budi Pekerti adalah usaha yang di lakukan secara terencana dalam
rangka mengembangkan kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus peserta
didik dapat memahami tentang pengetahuan, nilai-nilai, sikap-sikap dan tingkah
laku yang konsisten. Dan dengan iman
Kristen menghayati kasih Tuhan di dalam Yesus Kristus melalui perubahan,
pembaharuan yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan
lingkungannya.[17]
Motivasi belajar adalah
merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Perannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan
gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi
kuat, akan mempunyai banyak energy untuk melakukaan kegiatan belajar. [18]
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan
skripsi ini di bagi dalam 5 bab yaitu :
Bab pertama: merupakan
pendahuluan yang meliputi; latar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, hipotesis masalah,
kepentingan penelitian yang meliputi kepentingan teoritis dan kepentingan
praaktis, metodologi penelitian, defenisi istilah dan sistematika penulisan.
Bab kedua: menguraikan
kajian teori tentang Pengaruh Metode Diskusi dalam Pendidikan Kristen dan Budi
Pekerti dalam Peningkatan Motivasi belajar siswa di SMP PGRI 4 Waru, kerangka
berpikir, dan hipotesa.
Bab ketiga: berisi
tentang penguraian penjelasan metode penelitian, tempat dan waktu penelitian,
menguraikan populasi dan teknik pengumpulan data dan teknik analisa data.
Bab keempat:
menguraikan hasil penelitian serta penjelasan dari penelitiaan dan analisa
data.
Bab kelima: kesimpulan.
Implikasi dan saran.
[1] H. Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan (Jakarta:Kencana,2011), hlm. 2.
[2] H,Wina
Sanjaya, Strategi Pembelaajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:Kencana,2012) hlm 1.
[3] Pengamatan penulis di SMP PGRI 4
Waru, mulai dari jam 11: 45(Senin,30 April 2018)
[4] Khoirul Anam, Pembelajaran Berbasis Inkuiri Metode dan
aplikasi (Yogyakarta: Pustaka Pelaja,2016),hlm.2.
[5] Sumiati, dan Asra. Metode Pembelajaran ( Bandung : CV
wacana Prima 2011 ), hlm. 59-61.
[6]
Sardiman A.M. Interaksi dan Motivasi belajar mengajar
(Jakarta : PT Raja Grafindo, 2012). Hlm. 161.
[7] B.S.Sidjabat, Ed. D.,Mengajar Seceara Profesinal (Bandung:
Yogyakarta Kalam Hidup,2011),hlm.16.
[8] M. Firdaus Zarkas, Belajar Cepat dengan Diskusi Metode
Pengajaran Efektif di Kelas (Surabaya: Indah, 2009), hlm.11.
[9]
Pengamatan Penulis di SMP
PGRI 4 Waru, mulai jam 11:45. (Senin,14
Mei 2018)
[10] Husaini Usman, dan Purnomo
Setiady Akbar, Metodologi Penelitian
Sosial (Jakarta Aksar, 1996), hlm 42
[11]Husaini Usman, dan Purnomo
Setiady Akbar, hlm 81
[12]Husaini Usman, dan Purnomo
Setiady Akbar, Hlm
57.
[13] Husaini Usman, dan Purnomo
Setiady Akbar, hlm. 57-58.
[14] W.J.S Poerwadarminta, Kamus besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Usaha Nasional 1988) hlm. 731.
[15] Ibid, hlm. 267
[16] M. Firdaus Zarkasi, Belajar Cepat dengan Diskusi, Metode
Pengajaran Efektif di Kelas (Surabaya: Indah, 2009). Hlm. 11.
[17] Homrighausen, E.H dan I.H
Enklaar, Pendidikan Agama Kristen.
(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012), Hlm. 25-26.
[18] Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,(Jakarta: PT Raja
Grafindo,2012). Hlm. 75
0 komentar:
Posting Komentar