Maret 10, 2020
0
www.lahirbaru.com

CONTOH PROPOSAL SKRIPSI
Oleh Belimaefu Wau


BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

          Penginjilan adalah suatu kegiatan atau aktivitas orang percaya kepada Kristus  untuk menyampaikan berita tentang keselamatan kepada orang-orang yang belum mengenal Yesus Kristus, karena keselamatan itu hanya dapat diterima di dalam Yesus Kristus.  Timotius mengatakan bahwa penginjilan itu adalah suatu usaha dan perjuangan pemberitaan kabar baik dari Allah yang berisi anugerah keselamatan di dalam Yesus Kristus, untuk manusia yang hanya bisa diterima dengan iman, bukan amal.[1]
          Pada zaman sekarang ini, ada banyak orang-orang Kristen yang sudah menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi, tidak melakukan perintah amanat agung yang Tuhan delegasikan kepada para murid-murid.Michael mengatakan bahwa orang dengan karunia kerasulan, yang terpanggil dan mampu menggerakan penginjilan secara luas, jarang melakukan pemberitaan Injil terhadap orang-orang yang belum mengenal Kristus.[2]  Tom Yeakley juga mengatakan bahwa baik orang-orang Kristen baru (kaum awam) maupun orang-orang Kristen yang dewasa secara rohani (hamba Tuhan) jarang melakukan pemberitaan Injil.[3]
          Hal ini menjadi keprihatinan dimana di antara orang-orang Kristen baik statusnya sebagai hamba Tuhan maupun statusnya sebagai kaum awam terjadi penurunan intensitas pemberitaan Injil.  Budi Asali mengatakan bahwa:
Dalam Kitab Kisah Para Rasul, jumlah jemaat bertumbuh dengan pesat (Kisah Rasul 2:41) karena semua jemaat tanpa terkecuali baik sebagai pelayan Tuhan maupun jemaat biasa ikut memberitakan Injil.  Tetapi stastik menunjukkan bahwa pada jaman sekarang ini hanya 0,5% orang Kristen yang memberitakan Injil! Bandingkan dengan Saksi Yehowa yang 65% anggotanya aktif dalam memberitakan Injil sesatnya.[4]

Dengan demikian, penulis ingin meneliti sejauh mana implementasi praktek pemberitaan Injil di antara para hamba Tuhan secara khusus mahasiswa yaitu mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Injili Efrata (STTI Efrata).
          STTI Efrata adalah sarana untuk membentuk para hamba Tuhan yang memiliki visi-misi untuk mendidik dan mempersiapkan hamba-hamba Tuhan dengan kompetensi teologi Injili-Alkitabiah, berintegritas tinggi dan berjiwa misioner.  Kalau dilihat di Borang STTI Efrata, penulis melihat ada suatu penekanan penting yang perlu dikutip di antara visi-misi STTI Efrata yaitu:
Menyatakan makna dasar “penanaman”, “peresapan” sebagai perwujudan sekaligus karakteristik visi-misiologi dalam menyatakan Injil, kasih karunia, dan panggilan misi dalam karakteristik peresapan Injil dan kebenaran itu di bumi, dalam kehidupan bermasyarakat, dalam konteks dan budaya manusia.  Karakteristik ini mengapdosi ciri dan semangat “Garam dan Terang”, dalam menjadi bagian dari masyarakat manusia serta mengimplementasikan panggilan dalam menjadi berkat dan melayani umat manusia.[5]

Dalam pernyataan visi-misi tersebut, menyatakan keharusan kepada mahasiswa, bukan saja memahami secara konsep namun jauh lebih penting jika mahasiswa mampu mengimplementasikan praktek pemberitaan Injil kepada orang-orang yang belum mengenal Kristus.
          Dalam mempersiapkan mahasiswa untuk memahami konsep penginjilan, maka STTIE mewadahi mahasiswa dengan cara memberikan pemahaman dasar dengan mata kuliah yang menyangkut mengenai pemberitaan Injil.  Adapun mata kuliah yang disajikan oleh STTIE yaitu: Pemuridan I dan II, Misiologi, Islamologi, Mobilisasi Gereja, Kontekstualisasi, Kids EE (evangelism explosion), Misi Lintas Budaya, dan Strategi Penginjilan.[6]Mahasiswa juga memperoleh pemahaman penginjilan melalui Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) serta seminar misi dan penginjilan ( Sending WEC, organisasi IDI, PARI, dan yayasan Parousia)[7] dan melalui persekutuan doa misi.
          Berdasarkan mata kuliah  Pemuridan I dan II, ada sembilan pokok yang menjadi perjanjian mahasiswa yang telah disepakati yaitu salah satu di antaranya adalah berjanji “Melayani kebutuhan-kebutuhan orang lain secara pribadi di luar kegiatan-kegiatan gereja paling sedikit dua jam seminggu.[8]  Dalam waktu dua jam mahasiswa dapat memperkenalkan Kristus minimal satu jiwa bukan Kristen sebagai sasaran kasih.[9]  Jika demikian, maka dalam satu bulan mahasiswa dapat menginjili sebanyak empat jiwa, jikalau dalam kurun waktu satu semester (enam bulan) maka mahasiswa dapat menginjili 24 jiwa.  Hal inilah yang menjadi standar mahasiswa STTI Efrata untuk mengimplementasikan praktek pemberitaanInjil yaitu menginjili satu orang dalam satu minggu.
          Penulis ingin tahu apakah mahasiswa STTI Efrata melaksanakan perjanjian tersebut di atas untuk memberitakan Injil satu jiwa dalam satu minggu? Dengan demikian, untuk mengetahui lebih lanjut, penulis mensurvei buku laporan pelayanan akhir pekan mahasiswa yang ada sebanyak 14 buku, penulis menemukan adanya ketidakoptimalan implementasi praktek pemberitaan Injil.  Dalam survei tersebut,  menemukan hanya empat mahasiswa yang mengimplementasikan praktek pemberitaan Injil di antara mahasiswa lainnya, itupun tidak secara konsisten.  Sedangkan buku laporan pelayanan yang lain, sama sekali tidak mengimplementasikan praktek pemberitaan Injil.[10]
          Untuk lebih meyakinkan penulis dalam survei tersebut di atas, penulis melakukan observasi langsung kepada mahasiswa STTI Efrata, khususnya   angkatan 2011/2012 – 2013/2014 sebanyak 26 orang.[11]  Wawancara tersebut memiliki tujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman pemberitaan Injil tersebut optimal dalam praktek pemberitaan Injil yang sudah ditetapkan berdasarkan pemuridan I dan II, maka diperoleh gambaran situasi sebagai berikut:

Tabel Observasi : Data Awal

No
Mahasiswa T.A. 2011/2012 – 2013/2014
Semester
Jumlah
Implementasi
Keterangan
(hambatan)
1.
Tingkat  I
I dan II
4 orang
Ada 3 mahasiswa yang mengimplementasikan praktek pemberitaan Injil yaitu seorang menginjili 3 jiwa, yang seorang 2 jiwa dan seorang lagi 1 jiwa
Takut ditolak, takut dipukul, malu berkomunikasi, belum siap mental, keadaan asrama, tidak diharuskan menginjili, belum percaya diri, belum berani dan keluarga belum percaya.
2.
Tingkat  II
III dan IV
13 orang
Hasil implementasinya praktek pemberitaan Injil yaitu seorang 15 jiwa, 5 jiwa, 4 jiwa, 3 jiwa dan 1 jiwa.  Ada sebagian mahasiswa sama sekali tidak melakukan pemberitaan praktek pemberitaan Injil
Takut ditolak, takut dipenjarakan, takut dipertanyakan tentang Allah Tritunggal, takut karena banyak orang muslim, kurang percaya diri, belum siap, fokus untuk kuliah, malu, tidak ada semangat, jarang keluar, sulit menginjili, tidak ada relasi, memberitakan Injil dan belum tahu titik awal berangkat untuk memberitakan Injil dan susah mengkomunikasikan tentang ketuhanan.
3.
Tingkat III
V dan VI
4 orang
Hasil implementasi praktek pemberitaan Injil: seorang menginjili 2 jiwa, 3 jiwa dan 4 jiwa
Takut ditolak, takut dimarahi, sibuk mengerjakan tugas, belum siap, kurang pemahaman tentang Injil, dan tidak memiliki beban.
4.
Tingkat IV

VII dan VIII
5 orang
Di antara 5 orang, 3 orang yang melakukan pemberitaan Injil: seorang menginjili 3 jiwa, 5 jiwa dan 10 jiwa.
Takut ditolak, takut dimarahi, malu, kurang pengalaman dan tidak peduli

          Melalui  pengamatan penulis di atas, seharusnya mahasiswa STTI Efrata dapat mengimplementasikan praktek pemberitaan Injil sesuai tuntutan pemuridan I dan II yaitu satu orang harus memperkenalkan Yesus Kristus kepada orang-orang bukan Kristen minimal satu jiwa dalam satu minggu.  Ternyata implementasi praktek pemberitaan Injil menurut hasil pengamatan penulis di atas bahwa implementasi pemberitaan Injil tidak optimal di antara mahasiswa STTI Efrata.[12]
           Berdasarkan penjelasan latar belakang permasalahan di atas, maka dalam skripsi ini penulis membuat judul “Implementasi Pemahaman Mengenai Penginjilan Terhadap Praktek Pemberitaan Injil Di antara Mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Injili Efrata (STTI Efrata)  Tahun Ajaran 2011/2012 – 2013/2014 Berdasarkan Pemuridan I Dan II”.

Identifikasi Masalah
          Merujuk kepada latar belakang masalah sebagaimana dipaparkan di atas, maka penulis mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1.    Mahasiswa STTI Efrata sudah menerima pembelajaran serta mengikuti berbagai seminar yang berhubungan dengan pelayanan penginjilan.  Berdasarkan hal ini, mahasiswa STTI Efrata sudah memiliki pemahaman tentang  penginjilan secara jelas.  Namun pada kenyataannya, pemahaman mereka tentang penginjilan belum terimplementasi secara optimal.  Sejauh mana pemahaman pemberitaan Injil berdampak dalam implementasi di antara mahasiswa STTI Efrata? 
2.    Praktek pemberitaan Injil belum terimplementasi secara optimal di kalangan mahasiswa STTI Efrata.  Diindikasikan bahwa terjadi penurunan intensitas praktek pemberitaan Injil secara berkelanjutan di  antaramahasiswa STTI Efrata.  Mengapa  terjadi penurunan intensitas praktek pemberitaan Injil di antara mahasiswa STTI Efrata?
3.    Praktek pemberitaan Injil belum terimplementasi secara optimal. Diindikasikan adanya hambatan secara psikologis yaitu takut ditolak, takut salah memberitakan Injil, takut dimarahi, ada rasa malu dan kurang percaya diri.
4.    Praktek pemberitaan Injil belum terimplementasi secara optimal. Diindikasikan adanya hambatan sosial di antara mahasiswa STTI Efrata yaitu kurang berelasi dengan lingkungan, mefokuskan diri untuk perkuliahan dan sibuk mengerjakan tugas. 
5.    Praktek pemberitaan Injil belum terimplementasi secara optimal. Diindikasikan karena mahasiswa belum mendapatkan pengalaman untuk memberitakan Injil.
6.    Praktek pemberitaan Injil belum terimplementasi secara optimal.  Diindikasikan kurang pemahaman tentang pemberitaan Injil.
7.    Praktek pemberitaan Injil belum terimplementasi secara optimal.  Diindikasikan karena tidak memiliki beban untuk memberitakan Injil.
8.    Praktek pemberitaan Injil belum terimplementasi secara optimal.  Diindikasikan karena tidak mau peduli dengan orang lain.
9.    Praktek pemberitaan Injil belum terimplementasi secara optimal.  Diindikasikan karena belum siap untuk memberitakan Injil.


Pembatasan Masalah
          Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi beberapa hal yang dianggap penting dalam penyusunan skripsi ini yang berhubungan dengan pemahaman mengenai misi dan penginjilan terhadap praktek penginjilan di antara mahasiswa STTI Efrata yaitu:
1.    Mahasiswa STTI Efrata sudah menerima pembelajaran serta mengikuti berbagai seminar yang berhubungan dengan pelayanan penginjilan.  Berdasarkan hal ini, mahasiswa STTI Efrata sudah memiliki pemahaman tentang  penginjilan secara jelas.  Namun pada kenyataannya, pemahaman mereka tentang penginjilan belum terimplementasi secara optimal.  Sejauh mana pemahaman pemberitaan Injil berdampak dalam implementasi pemberitaan Injil di antara mahasiswa STTI Efrata? 
2.    Praktek pemberitaan Injil belum terimplementasi secara optimal di kalangan mahasiswa STTI Efrata.  Diindikasikan bahwa terjadi penurunan intensitas praktek pemberitaan Injil secara berkelanjutan di  antara mahasiswa STTI Efrata.  Mengapa  terjadi penurunan intensitas praktek pemberitaan Injil di antara mahasiswa STTI Efrata?
3.    Praktek pemberitaan Injil belum terimplementasi secara optimal. Diindikasikan adanya faktor-faktor  secara psikologis, sosiologis dan faktor-faktor lain di antara mahasiswa STTI Efrata. 

Rumusan Masalah
          Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Sejauh mana pemahaman pemberitaan Injil berdampak dalam implementasi di antara mahasiswa STTI Efrata?
2.      Mengapa terjadi penurunan intensitas praktek pemberitaan Injil di antara mahasiswa STTI Efrata?
3.      Faktor-faktor apa yang melatarbelakangi mahasiswa  STTI Efrata tidak mengimplementasikan pemberitaan Injil secara optimal?

Tujuan Penulisan
          Berdasarkan judul skripsi dan merujuk pada rumusan masalah di atas maka tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman pemberitaan  Injil berdampak dalam implementasi praktek pemberitaan Injil di antara mahasiswaSTTI Efrata.
2.      Untuk mengetahui  terjadi penurunan intensitas implementasi praktek  pemberitaan Injil di antara mahasiswa STTI Efrata.
3.      Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang melatarbelakangi mahasiswa STTI Efrata tidak mengimplementasikan praktek pemberitaan Injil secara optimal

Manfaat Penulisan
          Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak, baik secara teoritis maupun secara praktis.

Manfaat Teoritis
1.    STTI Efrata dan Instansi yang lain
Skripsi ini dapat dijadikan sebagai bahan atau pedoman pengajaran untuk membentuk mahasiswa-mahasiswa menjadi hamba Tuhan yang memiliki jiwa misi serta memiliki beban untuk memberitakan Injil kepada semua orang yang belum percaya kepada Yesus Kristus.
2.    Gereja
Gereja dapat menggunakan skripsi ini menjadi pedoman untuk mengajarkan jemaat: dewasa muda untuk menyadarkan mereka bahwa betapa pentingnya pelayanan penginjilan.
3.    Perorangan
Dapat menjadikan skripsi ini sebagai pegangan hidup: untuk bahan pengajaran baik untuk diri sendiri maupun untuk mempersiapkan orang lain di dalam pelayanan penginjilan.

Manfaat Praktis
1.    Penulis
Dengan mengerjakan skripsi ini, penulis dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam secara teologis mengenai teori penginjilan serta penulis memiliki semangat penginjilan di dalam memberitakan Injil kepada semua orang yang belum mengenal Kristus.


2.    Sekolah Tinggi Teologi Injili Efrata (STTI Efrata)
Hasil penulisan skripsi ini akan menambahkan jumlah hasil karya ilmiah perpustakaan dan memberi sumbangan dalam pengembangan studi penginjilan.
3.    Mahasiswa STTI Efrata
Melalui penulisan skripsi ini, para mahasiswa STTI Efrata dapat mengerti dan memahami konsep penginjilan serta memiliki gairah di dalam memberitakan Injil kepada orang-orang yang belum percaya.  Dan menyadari bahwa penginjilan adalah tugas semua orang percaya.
4.    Para pembaca
Dengan membaca skripsi ini, diharapkan pembaca dapat memahami konsep penginjilan yang alkitabiah dan dapat mengimplementasikan praktek pemberitaan Injil dalam kehidupan sehari-hari.

Metodologi
          Metodologi adalah ilmu tentang metode penelitian itu sendiri yang menjelaskan jenis penelitian yang digunakan.[13]  Metodologi penulisan skripsi ini ada dua jenis yaitu metode penelitian dan metode penulisan.




Metode Penulisan
          Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif.  Penelitian kualitatif adalah sebagai metode penelitian ilmiah yang digunakan untuk meneliti objek.[14]
          Dalam metode penulisan skripsi ini, penulis akan mendeskripsikan apa yang menjadi pokok pembahasan judul skripsi serta memakai referensi-referensi buku yang berkaitan dengan penginjilan.

Metode Pengumpulan Data
          Teknik pengumpulan data menggunakan penelitian bersifat kualitatif untuk menguji hipotesis.  Metode pengumpulan data dalam penelitian dengan cara wawancara.  Wawancara adalah cara pengumpulan data yang dilakukan dengan bertanya dan mendengarkan jawaban langsung dari sumber utama data.[15]
         
Definisi Istilah
          Pada bagian ini, penulis akan menjelaskan dan mendefinisikan beberapa kata penting yang ada pada judul skripsi ini.  Tujuan Penulis yaitu untuk mengerti arah penulis dari skripsi.  Adapun istilah yang harus penulis jelaskan yaitu: implementasi, pemahaman,  penginjilan, pemuridan dan mahasiswa STTI Efrata.
          Implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya mekanisme suatu sistem.Implementasi bukan hanya sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan.[16]  Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan kata “Pemahaman” adalah proses seseorang atau cara  memahami dan memahamkan apa yang telah diterima.[17]  Menurut Y.Y Tomatala bahwa  penginjilan adalah usaha manusia untuk  memberitakan kabar baik kepada semua orang-orang yang belum mengenal Yesus Kristus  dengan tujuan untuk menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi yang agung.[18] Mahasiswa adalah individu yang sedang belajar dijenjang perguruan tinggi atau setelah sekolah menengah.[19]  Pemuridan adalah proses membina seseorang menjadi murid Tuhan Yesus Kristus.  STTI Efrata adalah sarana  untuk membentuk dan melengkapi hamba-hamba Tuhan untuk mendidik, melatih, memperlengkapi dan mempersiapkan sebagai pendeta, penginjil, pengajar maupun misionaris lintas budaya yang memiliki kompetensi teologi Injili-Alkitabiah, berintergritas tinggi dan berjiwa misioner.[20]

Sistematika Penulisan
          Penulisan skripsi ini akan disusun dengan sistematika sesuai dengan pokok pembahasan sebagai berikut:
          Bab satu berisi penjelasan dan penjabaran mengenai pendahuluan yang berkaitan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan: manfaat teoritis dan manfaat praktis, metodologi: metode penulisan dan metode pengumpulan data, definisi istilah dan sistematika penulisan.
          Bab dua, berisi tentang landasan teori tentang implementasi praktek pemberitaan Injil di antara mahasiswa STTI Efrata, hubungan pemahaman mengenai pemberitaan Injil dengan praktek pemberitaan Injil, hambatan-hambatan psikologis dalam pemberitaan Injil, hambatan sosiologis dalam pemberitaan Injil, kerangka berpikir dan rumusan  hipotesis.
          Bab tiga, berisi tentang penjelasan metodologi penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisa data untuk menguji hipotesa.
          Bab empat, berisi tentang penjelasan mengenai hasil penelitian sesuai data yang terkumpul.
          Bab lima berisi tentang kesimpulan dari seluruh hasil penelitian dan pembuatan skripsi ini serta implikasi dan saran yang harus dikerjakan untuk menindalanjutkan pelayanan misi dan penginjilan dengan optimal.




                [1] Timotius M. Silaban, Diktat: STT Misi Internasional, Pekabaran Injil Pribadi
[2] Michael K. Shipman, Amanat Agung Karya Kerasulan Kuno Dan Kini (Semarang: Rahayu Group, 2011), 47.
[3] Tom Yeakley, Menjadi Pekerja Kristus (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, t.th), 33-34
[4]http://www.golgothaministry.org/penginjilan/penginjilan_pribadi_01.htm
[5] Borang Sekolah Tinggi Teologi Injili Efrata, Lampiran IV-Visi Misi Prodi, 2010.
[6] Kurikulum Wajib dan Muatan Institusional Sekolah Tinggi Teologi Injili Efrata
       [7] Sending WEC     : Worldwide Evangelization For Christ Internasional
         Yayasan PARI   : Yayasan Parahyangan Indah
         Yayasan IDI      : Yayasan Isa Dan Islam
[8] Marvin Leech, Pemuridan I Dan II, (Bandung: Lembaga Literatur Baptis,1987), 10.
[9]Ibid.50.
[10]Buku Laporan Pelayanan Akhir Pekan Dan Buku Kegiatan Harian Mahasiswa Praktek Pelayanan Pendek/Magang STTI Efrata dari semester I – VIII, T.A. 2011/2012 – 2013/2014.
[11]Buku Induk Mahasiswa STTI Efrata
[12] Wawancara: Mahasiswa STTI Efrata (jumlah 80 orang), T.A. 2011/2012 – 2013/2014, Tanggal 11-03-2015 Mulai Pukul 18.30 – 20.30 WIB Dan Tanggal 21 Sampai Tanggal 22-04-2015, Mulai Pukul 09.00 – 12.00 WIB di STTI Efrata.
[13] Ronny Kountur, Metodologi Penelitian (Jakarta: Lembaga Manajemen PPM, 2009), 103.
[14] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan D (Bandung: Alfabeta, 2006),  14-15.
[15] Ronny Kountur, Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi Dan Tesis (Jakarta: Lembaga Manajemen PPM, 2009), 189.
                [16]http://konsulatlaros.blogspot.com/2012/10/pengertian-implementasi-menurut.html
         [17]Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta BPK Gunung Mulia.1983), 636.
                [18] Y.Y Tomatala, Penginjilan Masa Kini (Malang: Gandum Mas, 1995), 01.
                [19]Ibid, 543.
                [20] Dikutip dari pernyataan visi misi STTI Efrata

0 komentar: