CONTOH PROPOSAL SKRIPSI
Oleh Belimaefu Wau
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Penginjilan
adalah suatu kegiatan atau aktivitas orang percaya kepada Kristus untuk menyampaikan berita tentang keselamatan
kepada orang-orang yang belum mengenal Yesus Kristus, karena keselamatan itu
hanya dapat diterima di dalam Yesus Kristus.
Timotius mengatakan bahwa penginjilan itu adalah suatu usaha dan
perjuangan pemberitaan kabar baik dari Allah yang berisi anugerah keselamatan
di dalam Yesus Kristus, untuk manusia yang hanya bisa diterima dengan iman,
bukan amal.[1]
Pada
zaman sekarang ini, ada banyak orang-orang Kristen yang sudah menerima Kristus
sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi, tidak melakukan perintah amanat
agung yang Tuhan delegasikan kepada para murid-murid.Michael mengatakan bahwa
orang dengan karunia kerasulan, yang terpanggil dan mampu menggerakan
penginjilan secara luas, jarang melakukan pemberitaan Injil terhadap
orang-orang yang belum mengenal Kristus.[2] Tom Yeakley juga mengatakan bahwa baik
orang-orang Kristen baru (kaum awam) maupun orang-orang Kristen yang dewasa
secara rohani (hamba Tuhan) jarang melakukan pemberitaan Injil.[3]
Hal
ini menjadi keprihatinan dimana di antara orang-orang Kristen baik statusnya
sebagai hamba Tuhan maupun statusnya sebagai kaum awam terjadi penurunan
intensitas pemberitaan Injil. Budi Asali
mengatakan bahwa:
Dalam Kitab Kisah Para Rasul, jumlah
jemaat bertumbuh dengan pesat (Kisah Rasul 2:41) karena semua jemaat tanpa
terkecuali baik sebagai pelayan Tuhan maupun jemaat biasa ikut memberitakan
Injil. Tetapi stastik menunjukkan bahwa pada jaman sekarang ini
hanya 0,5% orang Kristen yang memberitakan Injil! Bandingkan dengan Saksi
Yehowa yang 65% anggotanya aktif dalam memberitakan Injil sesatnya.[4]
Dengan demikian, penulis ingin
meneliti sejauh mana implementasi praktek
pemberitaan Injil di antara para hamba Tuhan secara khusus mahasiswa yaitu
mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Injili Efrata (STTI Efrata).
STTI
Efrata adalah sarana untuk membentuk para hamba Tuhan yang memiliki visi-misi
untuk mendidik dan mempersiapkan hamba-hamba Tuhan dengan kompetensi teologi
Injili-Alkitabiah, berintegritas tinggi dan berjiwa misioner. Kalau dilihat di Borang STTI Efrata, penulis
melihat ada suatu penekanan penting yang perlu dikutip di antara visi-misi STTI
Efrata yaitu:
Menyatakan makna dasar “penanaman”,
“peresapan” sebagai perwujudan sekaligus karakteristik visi-misiologi dalam
menyatakan Injil, kasih karunia, dan panggilan misi dalam karakteristik
peresapan Injil dan kebenaran itu di bumi, dalam kehidupan bermasyarakat, dalam
konteks dan budaya manusia.
Karakteristik ini mengapdosi ciri dan semangat “Garam dan Terang”, dalam
menjadi bagian dari masyarakat manusia serta mengimplementasikan panggilan
dalam menjadi berkat dan melayani umat manusia.[5]
Dalam pernyataan visi-misi tersebut,
menyatakan keharusan kepada mahasiswa, bukan saja memahami secara konsep namun
jauh lebih penting jika mahasiswa mampu mengimplementasikan praktek pemberitaan Injil kepada orang-orang
yang belum mengenal Kristus.
Dalam
mempersiapkan mahasiswa untuk memahami konsep penginjilan, maka STTIE mewadahi
mahasiswa dengan cara memberikan pemahaman dasar dengan mata kuliah yang
menyangkut mengenai pemberitaan Injil. Adapun mata kuliah yang disajikan
oleh STTIE yaitu: Pemuridan I dan II, Misiologi, Islamologi, Mobilisasi Gereja,
Kontekstualisasi, Kids EE (evangelism
explosion), Misi Lintas Budaya, dan Strategi Penginjilan.[6]Mahasiswa
juga memperoleh pemahaman penginjilan melalui Kebaktian Kebangunan
Rohani (KKR) serta seminar misi dan penginjilan ( Sending WEC, organisasi IDI,
PARI, dan yayasan Parousia)[7] dan
melalui persekutuan doa misi.
Berdasarkan
mata kuliah Pemuridan I dan II, ada
sembilan pokok yang menjadi perjanjian mahasiswa yang telah disepakati yaitu
salah satu di antaranya adalah berjanji “Melayani kebutuhan-kebutuhan orang
lain secara pribadi di luar kegiatan-kegiatan gereja paling sedikit dua jam
seminggu.[8] Dalam waktu dua jam mahasiswa dapat
memperkenalkan Kristus minimal satu jiwa bukan Kristen sebagai sasaran kasih.[9] Jika demikian, maka dalam satu bulan
mahasiswa dapat menginjili sebanyak empat jiwa, jikalau dalam kurun waktu satu
semester (enam bulan) maka mahasiswa dapat menginjili 24 jiwa. Hal inilah yang menjadi standar mahasiswa
STTI Efrata untuk mengimplementasikan praktek pemberitaanInjil yaitu menginjili satu orang
dalam satu minggu.
Penulis
ingin tahu apakah mahasiswa STTI Efrata melaksanakan perjanjian tersebut di
atas untuk memberitakan Injil satu jiwa dalam satu minggu? Dengan demikian, untuk
mengetahui lebih lanjut, penulis
mensurvei buku laporan pelayanan akhir pekan mahasiswa yang ada sebanyak 14
buku, penulis menemukan adanya ketidakoptimalan implementasi praktek pemberitaan Injil. Dalam survei tersebut, menemukan hanya empat mahasiswa yang
mengimplementasikan praktek pemberitaan Injil di antara mahasiswa lainnya, itupun tidak secara
konsisten. Sedangkan buku laporan
pelayanan yang lain, sama sekali tidak mengimplementasikan praktek pemberitaan Injil.[10]
Untuk
lebih meyakinkan penulis dalam survei tersebut di atas, penulis melakukan
observasi langsung kepada mahasiswa STTI Efrata, khususnya angkatan 2011/2012 – 2013/2014 sebanyak
26 orang.[11] Wawancara tersebut memiliki tujuan untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman pemberitaan Injil tersebut optimal dalam
praktek pemberitaan Injil yang sudah ditetapkan berdasarkan pemuridan I dan II,
maka diperoleh gambaran situasi sebagai berikut:
Tabel Observasi : Data Awal
No
|
Mahasiswa T.A. 2011/2012 –
2013/2014
|
Semester
|
Jumlah
|
Implementasi
|
Keterangan
(hambatan)
|
1.
|
Tingkat I
|
I dan II
|
4 orang
|
Ada 3
mahasiswa yang mengimplementasikan praktek pemberitaan Injil yaitu seorang menginjili 3
jiwa, yang seorang 2 jiwa dan seorang lagi 1 jiwa
|
Takut ditolak, takut dipukul, malu
berkomunikasi, belum siap mental, keadaan asrama, tidak diharuskan
menginjili, belum percaya diri, belum berani dan keluarga belum percaya.
|
2.
|
Tingkat II
|
III dan IV
|
13 orang
|
Hasil implementasinya praktek
pemberitaan Injil yaitu
seorang 15 jiwa, 5 jiwa, 4 jiwa, 3 jiwa dan 1 jiwa. Ada sebagian mahasiswa sama sekali tidak
melakukan pemberitaan praktek pemberitaan Injil
|
Takut ditolak, takut dipenjarakan,
takut dipertanyakan tentang Allah Tritunggal, takut karena banyak orang
muslim, kurang percaya diri, belum siap, fokus untuk kuliah, malu, tidak ada
semangat, jarang keluar, sulit menginjili, tidak ada relasi, memberitakan
Injil dan belum tahu titik awal berangkat untuk memberitakan Injil dan susah
mengkomunikasikan tentang ketuhanan.
|
3.
|
Tingkat III
|
V dan VI
|
4 orang
|
Hasil implementasi
praktek pemberitaan Injil:
seorang menginjili 2 jiwa, 3 jiwa dan 4 jiwa
|
Takut ditolak, takut dimarahi,
sibuk mengerjakan tugas, belum siap, kurang pemahaman tentang Injil, dan
tidak memiliki beban.
|
4.
|
Tingkat IV
|
VII dan VIII
|
5 orang
|
Di antara 5 orang, 3 orang yang
melakukan pemberitaan Injil: seorang menginjili 3 jiwa, 5 jiwa dan 10 jiwa.
|
Takut ditolak, takut dimarahi,
malu, kurang pengalaman dan tidak peduli
|
Melalui pengamatan penulis di atas, seharusnya
mahasiswa STTI Efrata dapat mengimplementasikan praktek pemberitaan Injil sesuai tuntutan
pemuridan I dan II yaitu satu orang harus memperkenalkan Yesus Kristus kepada
orang-orang bukan Kristen minimal satu jiwa dalam satu minggu. Ternyata implementasi
praktek pemberitaan
Injil menurut hasil pengamatan penulis di atas bahwa implementasi pemberitaan
Injil tidak optimal di antara mahasiswa STTI Efrata.[12]
Berdasarkan penjelasan latar belakang
permasalahan di atas, maka dalam skripsi ini penulis membuat judul
“Implementasi Pemahaman Mengenai Penginjilan Terhadap Praktek Pemberitaan Injil
Di antara Mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Injili Efrata (STTI Efrata) Tahun Ajaran 2011/2012 – 2013/2014
Berdasarkan Pemuridan I Dan II”.
Identifikasi
Masalah
Merujuk
kepada latar belakang masalah sebagaimana dipaparkan di atas, maka penulis
mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1.
Mahasiswa
STTI Efrata sudah menerima pembelajaran serta mengikuti berbagai seminar yang
berhubungan dengan pelayanan penginjilan.
Berdasarkan hal ini, mahasiswa STTI Efrata sudah memiliki pemahaman
tentang penginjilan secara jelas. Namun pada kenyataannya, pemahaman mereka
tentang penginjilan belum terimplementasi secara optimal. Sejauh mana pemahaman pemberitaan Injil
berdampak dalam implementasi di antara mahasiswa STTI Efrata?
2.
Praktek
pemberitaan Injil belum terimplementasi secara optimal di kalangan mahasiswa
STTI Efrata. Diindikasikan bahwa terjadi
penurunan intensitas praktek pemberitaan Injil secara berkelanjutan di antaramahasiswa STTI Efrata. Mengapa
terjadi penurunan intensitas praktek pemberitaan Injil di antara
mahasiswa STTI Efrata?
3.
Praktek
pemberitaan Injil belum terimplementasi secara optimal. Diindikasikan adanya
hambatan secara psikologis yaitu takut ditolak, takut salah memberitakan Injil,
takut dimarahi, ada rasa malu dan kurang percaya diri.
4.
Praktek
pemberitaan Injil belum terimplementasi secara optimal. Diindikasikan adanya
hambatan sosial di antara mahasiswa STTI Efrata yaitu kurang berelasi dengan
lingkungan, mefokuskan diri untuk perkuliahan dan sibuk mengerjakan tugas.
5.
Praktek
pemberitaan Injil belum terimplementasi secara optimal. Diindikasikan karena
mahasiswa belum mendapatkan pengalaman untuk memberitakan Injil.
6.
Praktek
pemberitaan Injil belum terimplementasi secara optimal. Diindikasikan kurang pemahaman tentang
pemberitaan Injil.
7.
Praktek
pemberitaan Injil belum terimplementasi secara optimal. Diindikasikan karena tidak memiliki beban
untuk memberitakan Injil.
8.
Praktek
pemberitaan Injil belum terimplementasi secara optimal. Diindikasikan karena tidak mau peduli dengan
orang lain.
9.
Praktek
pemberitaan Injil belum terimplementasi secara optimal. Diindikasikan karena belum siap untuk
memberitakan Injil.
Pembatasan
Masalah
Berdasarkan
identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi beberapa hal yang dianggap
penting dalam penyusunan skripsi ini yang berhubungan dengan pemahaman mengenai
misi dan penginjilan terhadap praktek penginjilan di antara mahasiswa STTI
Efrata yaitu:
1.
Mahasiswa
STTI Efrata sudah menerima pembelajaran serta mengikuti berbagai seminar yang
berhubungan dengan pelayanan penginjilan.
Berdasarkan hal ini, mahasiswa STTI Efrata sudah memiliki pemahaman
tentang penginjilan secara jelas. Namun pada kenyataannya, pemahaman mereka
tentang penginjilan belum terimplementasi secara optimal. Sejauh mana pemahaman pemberitaan Injil
berdampak dalam implementasi pemberitaan Injil di antara mahasiswa STTI
Efrata?
2.
Praktek
pemberitaan Injil belum terimplementasi secara optimal di kalangan mahasiswa
STTI Efrata. Diindikasikan bahwa terjadi
penurunan intensitas praktek pemberitaan Injil secara berkelanjutan di antara mahasiswa STTI Efrata. Mengapa
terjadi penurunan intensitas praktek pemberitaan Injil di antara
mahasiswa STTI Efrata?
3.
Praktek
pemberitaan Injil belum terimplementasi secara optimal. Diindikasikan adanya
faktor-faktor secara psikologis,
sosiologis dan faktor-faktor lain di antara mahasiswa STTI Efrata.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Sejauh mana pemahaman pemberitaan
Injil berdampak dalam implementasi di antara mahasiswa STTI Efrata?
2. Mengapa terjadi penurunan intensitas
praktek pemberitaan Injil di antara mahasiswa STTI Efrata?
3. Faktor-faktor apa yang
melatarbelakangi mahasiswa STTI Efrata
tidak mengimplementasikan pemberitaan Injil secara optimal?
Tujuan
Penulisan
Berdasarkan
judul skripsi dan merujuk pada rumusan masalah di atas maka tujuan dari
penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
pemberitaan Injil berdampak dalam
implementasi praktek pemberitaan Injil di antara mahasiswaSTTI Efrata.
2. Untuk mengetahui terjadi penurunan intensitas implementasi
praktek pemberitaan Injil di antara mahasiswa STTI
Efrata.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor apa
yang melatarbelakangi mahasiswa STTI Efrata tidak mengimplementasikan praktek pemberitaan Injil secara optimal
Manfaat
Penulisan
Penulis berharap agar skripsi ini
dapat bermanfaat bagi banyak pihak, baik secara teoritis maupun secara praktis.
Manfaat Teoritis
1. STTI
Efrata dan Instansi yang lain
Skripsi
ini dapat dijadikan sebagai bahan atau pedoman pengajaran untuk membentuk
mahasiswa-mahasiswa menjadi hamba Tuhan yang memiliki jiwa misi serta memiliki
beban untuk memberitakan Injil kepada semua orang yang belum percaya kepada
Yesus Kristus.
2. Gereja
Gereja
dapat menggunakan skripsi ini menjadi pedoman untuk mengajarkan jemaat: dewasa
muda untuk menyadarkan mereka bahwa betapa pentingnya pelayanan penginjilan.
3. Perorangan
Dapat menjadikan
skripsi ini sebagai pegangan hidup: untuk bahan pengajaran baik untuk diri
sendiri maupun untuk mempersiapkan orang lain di dalam pelayanan penginjilan.
Manfaat Praktis
1.
Penulis
Dengan
mengerjakan skripsi ini, penulis dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam
secara teologis mengenai teori penginjilan serta penulis memiliki semangat
penginjilan di dalam memberitakan Injil kepada semua orang yang belum mengenal
Kristus.
2.
Sekolah Tinggi Teologi Injili Efrata (STTI
Efrata)
Hasil
penulisan skripsi ini akan menambahkan jumlah hasil karya ilmiah perpustakaan
dan memberi sumbangan dalam pengembangan studi penginjilan.
3.
Mahasiswa STTI Efrata
Melalui
penulisan skripsi ini, para mahasiswa STTI Efrata dapat mengerti dan memahami
konsep penginjilan serta memiliki gairah di dalam memberitakan Injil kepada
orang-orang yang belum percaya. Dan
menyadari bahwa penginjilan adalah tugas semua orang percaya.
4.
Para pembaca
Dengan membaca
skripsi ini, diharapkan pembaca dapat memahami konsep penginjilan yang
alkitabiah dan dapat mengimplementasikan praktek pemberitaan Injil dalam kehidupan sehari-hari.
Metodologi
Metodologi
adalah ilmu tentang metode penelitian itu sendiri yang menjelaskan jenis
penelitian yang digunakan.[13] Metodologi penulisan skripsi ini ada dua
jenis yaitu metode penelitian dan metode penulisan.
Metode
penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah sebagai metode
penelitian ilmiah yang digunakan untuk meneliti objek.[14]
Dalam
metode penulisan skripsi ini, penulis akan mendeskripsikan apa yang menjadi
pokok pembahasan judul skripsi serta memakai referensi-referensi buku yang
berkaitan dengan penginjilan.
Metode
Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menggunakan
penelitian bersifat kualitatif untuk menguji hipotesis. Metode pengumpulan data dalam penelitian
dengan cara wawancara. Wawancara adalah
cara pengumpulan data yang dilakukan dengan bertanya dan mendengarkan jawaban
langsung dari sumber utama data.[15]
Definisi Istilah
Pada bagian ini, penulis akan
menjelaskan dan mendefinisikan beberapa kata penting yang ada pada judul
skripsi ini. Tujuan Penulis yaitu untuk
mengerti arah penulis dari skripsi. Adapun
istilah yang harus penulis jelaskan yaitu: implementasi, pemahaman, penginjilan, pemuridan dan mahasiswa STTI
Efrata.
Implementasi adalah bermuara pada
aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya mekanisme suatu sistem.Implementasi
bukan hanya sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk
mencapai tujuan kegiatan.[16] Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan kata
“Pemahaman” adalah proses seseorang atau cara
memahami dan memahamkan apa yang telah diterima.[17] Menurut Y.Y Tomatala bahwa penginjilan
adalah usaha manusia untuk memberitakan
kabar baik kepada semua orang-orang yang belum mengenal Yesus Kristus dengan tujuan untuk menerima Dia sebagai
Tuhan dan Juruselamat pribadi yang agung.[18] Mahasiswa
adalah individu
yang sedang belajar dijenjang perguruan tinggi atau setelah sekolah menengah.[19] Pemuridan adalah proses membina seseorang
menjadi murid Tuhan Yesus Kristus. STTI
Efrata adalah sarana untuk membentuk dan
melengkapi hamba-hamba Tuhan untuk mendidik, melatih, memperlengkapi dan
mempersiapkan sebagai pendeta, penginjil, pengajar maupun misionaris lintas
budaya yang memiliki kompetensi teologi Injili-Alkitabiah, berintergritas
tinggi dan berjiwa misioner.[20]
Sistematika
Penulisan
Penulisan skripsi ini akan disusun
dengan sistematika sesuai dengan
pokok pembahasan sebagai berikut:
Bab satu berisi penjelasan dan
penjabaran mengenai pendahuluan yang berkaitan tentang latar belakang masalah,
identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan,
manfaat penulisan: manfaat teoritis dan manfaat praktis, metodologi: metode
penulisan dan metode pengumpulan
data,
definisi istilah dan
sistematika penulisan.
Bab dua, berisi tentang landasan teori
tentang implementasi praktek
pemberitaan Injil di antara mahasiswa STTI Efrata, hubungan pemahaman mengenai
pemberitaan Injil dengan praktek pemberitaan Injil, hambatan-hambatan
psikologis dalam pemberitaan Injil, hambatan sosiologis dalam pemberitaan
Injil, kerangka
berpikir dan rumusan hipotesis.
Bab tiga, berisi tentang penjelasan
metodologi penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisa data untuk
menguji hipotesa.
Bab empat, berisi tentang penjelasan mengenai hasil
penelitian sesuai data yang terkumpul.
Bab lima berisi tentang kesimpulan
dari seluruh hasil penelitian dan pembuatan skripsi ini serta implikasi dan saran yang harus dikerjakan
untuk menindalanjutkan pelayanan misi dan penginjilan dengan optimal.
[2]
Michael K. Shipman, Amanat Agung Karya
Kerasulan Kuno Dan Kini (Semarang: Rahayu Group, 2011), 47.
[3]
Tom Yeakley, Menjadi Pekerja Kristus
(Bandung: Yayasan Kalam Hidup, t.th), 33-34
[4]http://www.golgothaministry.org/penginjilan/penginjilan_pribadi_01.htm
[5]
Borang Sekolah Tinggi Teologi Injili Efrata, Lampiran IV-Visi Misi Prodi, 2010.
[6]
Kurikulum Wajib dan Muatan Institusional Sekolah Tinggi Teologi Injili Efrata
Yayasan PARI :
Yayasan Parahyangan Indah
Yayasan IDI :
Yayasan Isa Dan Islam
[8]
Marvin Leech, Pemuridan I Dan II,
(Bandung: Lembaga Literatur Baptis,1987), 10.
[9]Ibid.50.
[10]Buku
Laporan Pelayanan Akhir Pekan Dan Buku Kegiatan Harian Mahasiswa Praktek
Pelayanan Pendek/Magang STTI Efrata dari semester I – VIII, T.A. 2011/2012 –
2013/2014.
[11]Buku
Induk Mahasiswa STTI Efrata
[12]
Wawancara: Mahasiswa STTI Efrata (jumlah 80 orang), T.A. 2011/2012 – 2013/2014,
Tanggal 11-03-2015 Mulai Pukul 18.30 – 20.30 WIB Dan Tanggal 21 Sampai Tanggal
22-04-2015, Mulai Pukul 09.00 – 12.00 WIB di STTI Efrata.
[13]
Ronny Kountur, Metodologi Penelitian
(Jakarta: Lembaga Manajemen PPM, 2009), 103.
[14]
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif
R dan D (Bandung: Alfabeta, 2006),
14-15.
[15]
Ronny Kountur, Metode Penelitian Untuk
Penulisan Skripsi Dan Tesis (Jakarta: Lembaga Manajemen PPM, 2009), 189.
0 komentar:
Posting Komentar