www.idntimes.com
CONTOH PROPOSAL
Oleh Sunarti
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
Penetapan standar proses pendidikan
merupakan kebijakan yang sangat penting untuk pemerataan dan meningkatkan
kualitas pendidikan, dimana melaluinya setiap sekolah dapat menentukan apa yang
harus dikerjakan saat proses belajar mengajar berjalan.
Menurut Wina Sanjaya
pengertian standar proses pendidikan adalah:
“Standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai
standar kompetensi lulusan (Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 Bab 1 Ayat
6).Dari pengertian di atas, ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi.
Pertama,standar proses pendidikan adalah standar nasional pendidikan, yang
berarti standar proses pendidikan dimaksud berlaku untuk setiap lembaga
pendidikan formal pada jenjang pendidikan tertentu di mana pun lembaga
pendidikan itu berada secara nasional. ...Kedua, standar proses pendidikan berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran,
yang berarti dalam standar proses pendidikan berisi tentang bagaimana
seharusnya proses pembelajaran berlangsung. Dengan demikian, standar proses
pendidikan dimaksud dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam pengelolaan
pembelajaran.”[1]
Proses belajar
mengajar merupakan suatu sistem yang dapat dianalisa untuk setiap
bagian-bagiannya dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan.
|
1
|
Salah satu bagian yang banyak mempengaruhi
proses pendidikan adalah guru hal ini seperti diungkapkan oleh Wina Sanjaya:
...
sebab guru merupakan ujung tombak yang berhubungan langsung dengansiswa sebagai
subyek dan obyek belajar. Bagaimanapun bagus dan idealnya kurikulum pendidikan,
bagaimanapun lengkapnya sarana dan prasarana pendidikan, tanpa diimbangi dengan
kemampuan guru dalam mengimplementasikannya, maka semuanya kurang bermakna.
Oleh sebab itu untuk mencapai standar proses pendidikan, sebaiknya dimulai
dengan menganalisis komponen guru.[2]
Pekerjaan guru bukanlah pekerjaan yang
statis, tetapi pekerjaan yang dinamis,
yang selamanya harus sesuai dan menyesuaikan denganperkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itulah guru dituntut peka terhadap
dinamika perkembangan masyarakat, baik perkembangan kebutuhan yang selamanya
berubah, perkembangan sosial, budaya, politik, termasuk perkembangan teknologi.[3]
Merujuk pada hal di atas istilah
guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) dapat dipahami dalam tiga pengertian dasar: Pertama guru dalam
perspektif Kristen mempunyai arti menyangkut pembahasan umum tentang guru serta
seluk beluk keguruan dari sudut pandang iman Kristen. Kedua guru yang Kristen berkaitan dengan jati
diri serta peranan guru sebagai orang Kristen dimana tidak tergantung dalam
bidang studi apa ia melayani. Ketiga
guru yang mengajarkan iman Kristen menunjuk pada mereka yang mengajarkan iman
Kristen saja.[4]
Pengertian guru PAK ditegaskan oleh
Stephen Tong :
seorang guru PAK
adalah seorang yang didalam dirinya sendiri memiliki keyakinan, kepercayaan
yang teguh, ibadah yang beres, memiliki sifat moral dan hidup kesucian,
kebajikan yang sesuai dengan agamanya, sehingga ia mengerjakan segala sesuatu
dengan bertanggung jawab untuk kekekalan. Guru PAK selalu dituntut segala
sesuatu yang berkaitan dengan cara hidup, dengan pertanggung jawaban keagamaan
dan moral[5]
Hal diatas yang mana ditanggapi Hendro
Puspito menyatakan dengan adanya guru-guru PAK yang mengajarkan pemahaman
Alkitab secara benar maka masyarakat secara umum akan mengerti dan memahami
ajaran dan pendidikan agama tersebut. Secara perlahan PAK akan bertumbuh dalam
kehidupan masyarakat sehingga akhirnya dapat menumbuhkan solidaritas dalam
kehidupan sosial.[6]
Luas wilayah kabupaten Sidoarjo 634,38 km2 dengan jumlah penduduk
sekitar 1.929.585 jiwa. Terdiri dari delapan belas kecamatan, tigapuluh satu
kelurahan dan tiga ratus duapuluh dua desa.[7] Kabupaten Sidoarjo
merupakan sebuah kabupaten di provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten ini berbatasan dengan kota Surabaya
dan kabupaten Gresik di utara, selat Madura di timur, kabupaten Pasuruan di
selatan, serta kabupaten Mojokerto di sebelah barat. Berdasarkan geografinya Sidoarjo berada di
dataran rendah. Sidoarjo dikenal dengan sebutan kota delta karena berada
diantara dua sungai besar pecahan kali Brantas, yakni kali Mas dan kali Porong. Beberapa kota kecamatan yang ada di kabupaten
Sidoarjo yang cukup besar adalah kecamatan Taman, kecamatan Krian, kecamatan
Candi, kecamatan Porong, kecamatan Gedangan, kecamatan Tarik, kecamatan
Sidoarjo dan kecamatan Waru.[8]
Melalui penulisan skripsi ini peneliti bertujuan ingin meneliti pengaruh kompetensi guru PAK GTT yang ada di kecamatan Sidoarjo. Pada saat sekarang di
kecamatan Sidoarjo kehadiran guru PAK
GTT sangat diperlukan khusus untuk mendidik anak-anak yang ada di
Sekolah Dasar Negeri. Menurut data dari Dispendik Sidoarjo di kecamatan
Sidoarjo ada sekitar tigapuluh tujuh SDN diantaranya adalah SDN Bulusidokare,
SDN Pucang , SDN Sidokare , SDN Suko, SDN Bluru Kidul, SDN Banjarbendo, SDN
Celep , SDN Cemeng Bakalan I, SDN Gebang , SDN Jati, , SDN Kemiri, SDN Lebo,
SDN Lemahputro, SDN Magersari, SDN Pucanganom, SDN Rangkah Kidul, SDN Sarirogo,
SDN Sekardangan, SDN Sidoklumpuk, SDN Sumput, SDN Urangagung, SDN Cemengkalang yang
ada di kecamatan Sidoarjo.[9]
Dimana dari data di atas berdasarkan penelitian lapangan
secara langsung mulai tanggal 28 Oktober sampai dengan 6 November 2013 ada yang
sudah mempunyai guru PAK seperti di SDN Pucang I, Pucang II, Pucang III, Pucang
IV, SDN Kemiri, SDN Celep II, SDN Sidokare I, SDN Sidokare II, SDN Sidokare IV,
SDN Sidokumpul, SDN Sidoklumpuk, SDN Lebo, SDN Suko II, SDN Jati I, SDN
Cemengkalang, SDN Lemahputro I, SDN Lemahputro III, dan SDN Banjarbendo. Tetapi
ada juga yang belum mempunyai guru PAK seperti SDN
Magersari, SDN Pucanganom, SDN Celep I, SDN Suko I, SDN Sidokare III, SDN
Gebang, SDN Rangkahkidul,SDN Cemeng, SDN Bluru, SDN Sekardangan, SDN Sumput,
SDN Urangagung dan SDN Sarirogo. Dari
data SDN yang ada diatas rata-rata satu, dua bahkan empat sekolah diajar oleh
satu guru yang sama mulai dari kelas I sampai kelas VI SD. Sedang jumlah total
guru menurut data KKG (Kelompok Kerja Guru) di seluruh kabupaten Sidoarjo ada
sekitar empat puluh orang guru PAK yang mengajar di SD di seluruh kabupaten
Sidoarjo yang terdaftar di KKG.[10]
Dari kondisi di atas peneliti ingin memahami hubungan antara kompetensi guru PAK GTT terhadap pembentukan
karakter kristiani anak SDN di Kecamatan Sidoarjo. Melalui penulisan skripsi
dengan judul “Pengaruh Kompetensi Guru PAK GTT (Guru Tidak Tetap) Terhadap
Pembentukan Karakter Kristiani Anak SDN Di Kecamatan Sidoarjo”.
Identifikasi Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah yang sudah
dijelaskan di atas, maka peneliti mengidentifikasi beberapa masalah sebagai
berikut :
1. Beberapa SDN di
kecamatan Sidoarjo ada yang belum
memiliki guru PAK.
2. Satu orang guru
PAK GTT dapat mengajar satu atau lebih di
SDN sekaligus mulai dari kelas I sampai kelas VI.
3. Apakah ada
kesadaran yang mendalam dari pihak sekolah untuk mengusahakan guru PAK GTT di
setiap SDN di kecamatan Sidoarjo?
4. Apakah
pengertian kompetensi guru secara umum?
5. Sejauhmana kompetensi
guru PAK GTT di SDN di kecamatan Sidoarjo?
6. Kompetensi guru
PAK GTT mempunyai pengaruh terhadap pembentukan karakter kristiani anak SDN di
wilayah kecamatan Sidoarjo.
Pembatasan Masalah
Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada pokok - pokok bahasan :
1. Pengertian pengaruh
kompetensi guru secara umum terkait
dengan pembentukan karakter anak.
2. Pengaruh kompetensi
guru PAK GTT terkait dengan pembentukan karakter anak.
3. Pembentukan
karakter kristiani anak SDN di kecamatan Sidoarjo.
Rumusan Masalah
Pokok - pokok masalah dalam skripsi ini dirumuskan dalam
pertanyaan sebagai berikut:
1. Apakah
yang dimaksud dengan pengertian
pengaruh kompetensi guru secara umum terkait dengan pembentukan karakter anak?
2. Bagaimana pengaruh
kompetensi guru PAK GTT terkait
dengan pembentukan karakter anak?
3. Sejauhmana pengaruh kompetensi guru PAK GTT terhadap
pembentukan karakter kristiani anak SDN di kecamatan Sidoarjo?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah
di atas, maka peneliti memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Untuk memahami pengaruh kompetensi guru secara umum terhadap
pembentukan karakter anak SDN di kecamatan
Sidoarjo.
2. Dengan penelitian deskriptip / survey untuk memahami
bagaimana pengaruh kompetensi guru PAK GTT terhadap pembentukan karakter anak SDN di kecamatan Sidoarjo.
3. Untuk memahami sejauhmana pengaruh kompetensi guru PAK
GTT terhadap pembentukan karakter kristiani anak SDN di kecamatan Sidoarjo.
Kepentingan Penelitian
Hasil penelitian mengenai “Pengaruh Kompetensi Guru PAK GTT Terhadap
Pembentukan Karakter Kristiani Anak SDN Di Kecamatan Sidoarjo” ini diharapkan
akan membawa dampak yang nyata bagi para guru PAK GTT dan peserta didik yang
ada di kecamatan Sidoarjo, baik kepentingan secara teoritis maupun kepentingan
secara praktis seperti berikut ini.
Kepentingan Teoritis
Secara teoritis, hasil
penelitian mengenai pokok ini akan membawa kepentingan yang signifikan,
diantaranya:
1. Bagi
penulis supaya mempunyai pemahaman tentang pengaruhkompetensi guru PAK GTT yang
dapat membawa pengaruh bagi pembentukan karakter kristiani anak. Sehingga
membuat penulis semakin giat dalam mengajar di SDN sebagai guru PAK GTT.
Kepentingan Praktis
Sedangkan secara praktis, hasil penelitian mengenai pokok
ini akan membawa kepentingan-kepentingan yang signifikan, sebagai berikut:
1. Bagi
anak - anak SDNsupaya sesudah dididik
tentang PAK mereka mampu menerapkan ilmu pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari baik di dalam
keluarga, lingkungan gereja, sekolah dan masyarakat.
2.
Bagi SDN di kecamatan Sidoarjo supaya mempunyai kesadaran yang mendalam untuk
terus mengusahakan adanya guru PAK di setiap SDN di kecamatan Sidoarjo.
3.
Bagi para guru PAKGTT supaya kehadiran guru
PAK GTT dapat membimbing anak dalam pengajaran Alkitab secara benar sehingga
anak dapat mengimplementasikan iman kristen dalam kehidupan sehari-hari melalui
karakter yang mempermuliakan nama Kristus.
4.
Bagi para guru sekolah minggu supaya terus
termotivasi di dalam panggilan untuk melayani anak-anak dengan berpijak pada
Alkitab sebagai otoritas tertinggi dalam pengajarannya sehingga anak dapat
mengalami perjumpaan pribadi dengan Kristus.
5.
Bagi orang tua sesudah dididik tentang PAK
anak mampu menerapkan ilmu pengetahuannya di dalam kehidupan keluarga.
6.
Bagi lembaga gereja supaya dapat mendorong
jemaat yang mempunyai beban sebagai guru untuk dapat diperlengkapi secara
khusus sebagai guru PAK .
7.
Bagi STTIE supayamenjadi lembaga yang efektif untuk mendidik para guru PAK menjadi teladan dalam
pembentukan karakter kristiani anak.
Hipotesis
1. Jika
guru PAK GTT yang ada di SDN di
kecamatan Sidoarjo memahami secara benar pengaruh kompetensi guru maka akan termotivasi
untuk mengembangkan diri.
2. Kompetensi guru
PAK GTT SDN di kecamatan Sidoarjo akan meningkatkan efektifitas dalam
pembentukan karakter kristiani anak di SDN kecamatan Sidoarjo.
3. Jika guru PAK GTT SDN di kecamatan Sidoarjo memahami secara
benar tentang pengaruh kompetensi guru terhadap pembentukan karakter kristiani
anak, maka akan terjadi perubahan pemikiran tentang pentingnya kompetensi guru
PAK GTT di setiap SDN di kecamatan Sidoarjo.
Metodologi
Metode Penelitian
Dalam penelitian skripsi ini memakai metode penelitian
kualitatif dimana untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas terhadap situasi
pendidikan yang diteliti diperlukan wawasan yang luas dari peneliti untuk dapat
menjelaskan situasi pendidikan dengan lebih terperinci.Dengan analisa data
berbentuk induktif yakni dengan memaparkan data-data yang didapat dilapangan
sebagai landasan untuk mengambil sebuah hipotesa.[11]
Metode Pengumpulan Data
Dengan teknik pengumpulan data trianggulasi yaitu
menggunakan pengumpulan data secara gabungan.Untuk mengumpulkan data digunakan
metode penelitian antara lain:
Pertama, observasi lapangan
merupakan pengamatan yang dilakukan secara langsungbahwa peneliti langsung
terlibat dalam penelitian maupun tidak langsunghanya mengumpulkan informasi terkait
dengan obyek penelitian misalnya orang lain yang bercerita, tetapi peneliti tidak terlibat secara
langsung dalam penelitian) oleh peneliti dengan menggunakan rancangan observasi
penelitian sebagai instrument.Rancangan observasi penelitian yangberisi item-item kejadian yang digambarkan
akan terjadi. Mencatat data observasi secara terstruktur.[12]
Kedua, metode wawancara digunakan penulis dengan menanyakan serentetan pertanyaan yang
sudah terstruktur kemudian satu persatu diperdalam untuk mendapatkan informasi
atau keterangan lebih lanjut. Dengan demikian jawaban yang diperoleh bisa
meliputi semua variabel, dengan keterangan yang lengkap dan mendalam.Penulis
menentukan para koresponden yang dianggap mewakili untuk diwawancarai secara
langsung dalam hal ini khusus kepada guru PAK GTT yang ada di SDN di kecamatan
Sidoarjo.[13]
Ketiga, metode kuesioner dilakukan
penulis dengan cara membuat beberapa pertanyaan untuk dijawab oleh koresponden
yang telah ditentukan. Untuk memperoleh hasil
kuesioner dengan hasil mantap adalah dengan proses pengamatan terhadap situasi
dan kondisi riil lapangan penelitian.
Keempat, sampel dalam penelitian ini terdiri dari
kelompok koresponden yang ada di lembaga
SDN Pucang I, SDN Pucang II, SDN Pucang III, SDN Pucang IV, SDN Sidoklumpuk,
SDN Sidokumpul, SDN Sidokare I, SDN Sidokare IV, SDN Celep II, SDN Lemahputro
I, SDN Lemahputro III, SDN Jati, SDN Cemengkalang dan SDN Suko II, yaitu: para
guru PAK GTT, peserta didik kelas V dan VI, orangtua/wali peserta didik kelas V dan VI serta guru sekolah minggu di kecamatan
Sidoarjo. Sampel dalam penelitian ini yang merupakan koresponden pengisi kuesioner terdiri dari
empat kelompok utama.
Kelima, dokumentasi,
penulis mengumpulkan data dengan cara mencatat dan memotret ruang kelas,
kondisi peserta didik dan pendidik ketika proses belajar mengajar pelajaran
agama kristen berjalan untuk melengkapi data primer yang didapat melalui
observasi, wawancara, kuesioner dan sampel.
Keenam, uji
validitas dan kredibilitas berbagai data menggunakan banyak sumber untuk satu
data yang diperjelas melalui observasi, wawancara, kuesioner, sampel dan
dokumentasi.Data yang sudah terkumpul selanjutnya dianalisa secara kualitatif
deskriptif sehingga dapat disimpulkan hipotesis yang dirumuskan terbukti atau
tidak.[14]
Definisi Istilah
Istilah - istilah penting dalam penetian ini yang
dijadikan sebagai kata kunci adalah :
1. Pengaruh
adalah daya yang ada dari sesuatu (orang, benda, dsb) yang ikut membentuk
kepercayaan, watak atau perbuatan seseorang dalam konteks kristen.[15]
2. Kompetensi
adalah kewenangan untuk memutuskan atau bertindak dalam konteks sebagai guru
PAK yang mendidik anak kristen berdasarkan otoritas Alkitab.[16]
3. Guru PAK GTT adalah
guru non PNS yang mengajarkan iman kristen menunjuk pada mereka yang
mengajarkan agama kristen saja, dalam arti mereka menggeluti secara khusus
dalam pekerjaan tersebut.[17]
4. Pembentukan
adalah proses, perbuatan, cara membentuk karakter anak menurut teladan Tuhan
Yesus.[18]
5. Karakter adalah
sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan
yang lain, tabiat, watak seseorang yang diberikan Tuhan sejak lahir untuk
menjadi serupa dengan Kristus.[19]
6. Kristiani adalah berciri kristen.[20]
7. Anak adalah
keturunan dari ayah dan ibu (keturunan yang kedua) dimana secara khusus
menunjuk pada anak-anak kristenkhusus kelas Vdan kelas VI yang ada di SDN di
kecamatan Sidoarjo.[21]
8. SDN di kecamatan
Sidoarjo menunjuk pada sekolah dasar yang ada di kecamatan Sidoarjo dimana
penelitian lapangan ini dilakukan.
Sistematika Penulisan
Bab I, berisi
pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kepentingan
penelitian, hipotesis, metodologi, definisi istilah, dan sistematika penulisan.
Bab II, berisi kajian teori yang meliputi menjabarkan
kompetensi guru secara umum terhadap
pembentukan karakter anak, pengaruh kompetensi guru PAK GTT terhadap
pembentukan karakter anak, pembentukan karakter kristiani anak SD.
Bab III,berisi metodologi penelitian, observasi lapangan,
wawancara,sampel, kuesioner, dokumentasi, teknik pengumpulan data, pengembangan
instrument dan analisis data.
Bab IV, berisi
pembahasan dan hasil penelitian yang berhubungan denganpengaruh kompetensi guru
PAK GTT SDN terhadap pembentukan karakter kristiani anak
SDN di kecamatan Sidoarjo, karakter kristiani anak SDN di kecamatan Sidoarjo.
Bab
V, penutup yang berisikesimpulan dan
saran.
[1] H.Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 4.
[2]Ibid. hlm.13-14.
[4] B.S Sidjabat, Menjadi Guru Profesional Sebuah Perspektif
Kristiani (Bandung: Kalam Hidup, 1994), hlm. 35.
[5] Mary Setiawani dan Stephen Tong,
Seni Membentuk Karakter Kristen
(Surabaya: Momentum, 2005), hlm. 42.
[6] Hendro Puspito, Sosiologi Agama ( Yogyakarta: BPK Gunung
Mulia, 1990), hlm. 57-66.
[7] http://www.sidoarjokab.go.id
[8]
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten Sidoarjo
[9]
http://www.dispendiksidoarjo.net/
[10] KKG di SDN Pucang I tanggal 5
Oktober 2013
[11]
Sugiyono, Metode Penelitian
Pendidikan (Bandung: Alfabeta, tth), hlm. 15.
[12]
Suharsimi Arikunto, Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik ( Yogyakarta: Rineka Cipta edisi
revisi,2010), hlm. 272.
[13]Ibid. hlm.270.
[14] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, tth), hlm. 14.
[16]Ibid. 445.
[17] B.S Sidjabat, Menjadi Guru Profesional Sebuah Perspektif
Kristiani (Bandung: Kalam Hidup 1994), hlm. 35.
[18]Ibid. 133.
[19]Ibid. hlm.389.
[20]Ibid. hlm.456.
[21]Ibid. hlm.47.
0 komentar:
Posting Komentar