Maret 23, 2020
0
www.idntimes.com


JUDUL SKRIPSI:
KONSEP ALLAH DALAM PANDANGAN SAKSI YEHUWA DAN IMPLIKASINYA BAGI AJARAN TRITUNGGAL


Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah sebagaimana yang telah dipaparkan diatas, maka penulis mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1.                Terkait dengan kepercayaan kepada Allah yang Esa, Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan bahwa mereka adalah penyembahan kepada Allah yang benar, dan bukan seperti yang dipercayai dan yang juga di sembah oleh kaum Kristen yaitu penyembahan kepada Allah Tritunggal.  Dengan demikian bagaimana konsep Allah menurut Saksi-Saksi Yehuwa? 
2.                Saksi-Saksi Yehuwa sangat menekankan akan pengajarannya tentang Allah yang Esa yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu.  Bagaimana latar belakang dan sejarah kepercayaan Saksi-Saksi Yehuwa tentang Allah yang Esa?
3.                Bagi umat Kristen, hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia umat percaya hidup.  Apakah dasar dari Saksi-Saksi Yehuwa menolak Yesus Kristus yang adalah Allah?
4.                Roh Kudus adalah Pribadi dari Allah Tritunggal dan sumber kehidupan.  Dia juga jaminan bagi semua orang percaya, dan kemudian Dia memeteraikan orang percaya sehingga orang percaya yang telah dimeteraikan menjadi tanda bahwa mereka adalah milik Allah dan diberikan jaminan bahwa Allah akan terus memlihara orang percaya dan akan menyempurnakan keselamatan orang percaya pada akhirnya.[1] Lalu mengapa Saksi-Saksi Yehuwa menolak Roh Kudus yang adalah Pribadi ketiga dari Allah Tritunggal?
5.                Allah di dalam pandangan kekristenan adalah Allah yang tidak terbatas keberadaan-Nya, ada sebagai Allah Bapa, Allah Putra, dan Allah Roh Kudus.  Ia berdaulat mutlak, dari kekekalan, berdasarkan kehendak bebas-Nya, Ia menetapkan segala sesuatu yang terjadi.  Allah, dalam providensi-Nya, memelihara segala sesuatu berdasarkan otoritas-Nya yang berdaulat. Sejauh mana implikasi teologis mengenai konsep Allah Tritunggal yang dipandang dari iman Kristen?



[1]Anthony A. Hoekam, Alkitab Dan Akhir Zaman, (Surabaya: Momentum, 2009),hlm 84-85.

0 komentar: