mamikos.com
CONTOH PROPOSAL SKRIPSI
Oleh Yameria Halawa
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab pendahuluan ini peneliti
akan membahas secara sistematis tentang : latar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, hipotesis masalah,
kepentingan penelitian meliputi kepentingan teoritisdan kepentingan praktis,
metodologi penelitian, definisi istilah, dan sistematika penulisan.
Latar
Belakang Masalah
Dalam pengembangan Kurikulum 2013,
guru dituntut harus mencapai target atau
tujuan kurikulumyang telah ditetapkan. Kurikulum 2013 menekankan kepada
pendidikan karakter, pengetahuan, keterampilan. Untuk mencapai target tersebut, seorang
guru memerlukan strategi yang cocok dalam mengimplementasikan materi pelajaran. Dalam dunia pendidikan saat ini ada banyak
masalah yang timbul, salah satunya adalah kurangnya minat belajar peserta
didik. Hal-hal yang mempengaruhi kurangnya minat belajar antara lain:
lingkungan, latar belakang siswa,kurangnya motivasi, dll.
Wina Sanjaya dalam bukunya
mengungkapkan bahwa:
Salah satu masalah
yang dihadapi dunia pendidikan saat ini adalah masalah lemahnya proses
pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk
mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan
kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi; otak anak dipaksa untuk
mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami
informasi yang diingat itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari.
Akibatnya? Ketika anak didik lulus dari sekolah, mereka hanya pintar secara
teoritis, akan tetapi miskin aplikasi.[1]
Dalam proses pembelajaran harus ada
komunikasi dua arah yaitu interaksi timbal balik. Komunikasi dua arah ini
sangat penting, dimana guru dan peserta didik sama-sama terlibat didalamnya.
Jadi, guru sebagai perencana, memilih, membimbing, mengarahkan dan menganalisa
setiap kegiatan peserta didik, demikian sebaliknya peserta didik juga harus
berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil pengamatan
peneliti berkaitan dengan kondisi proses belajar mengajar di SMP Negeri 2
Gedangan, maka peneliti menjelaskan bahwa proses belajar mengajar sangat tidak
kondusif disebabkan oleh metode mengajar yang diterapkan tidak mendukung jalannya proses pembelajaran. Sehingga
peserta didik tidak berminat untuk belajar. Pada saat proses belajar
mengajar guru hanya memakai strategi
ekspositori, yang artinya pembelajaran terjadi dengan satu arah, sehingga
peserta didik mengantuk, jenuh, karena tidak dilibatkan aktif dalam proses
belajar.[2]
Dalam pendidikan, proses belajar
mengajar membutuhkan pendekatan atau strategi yang tepat. Dimana pendidikan itu
merupakan proses pembelajaran dimana peserta didik menerima dan memahami
pengetahuan sebagai bagian dari dirinya, dan kemudian mengolahnya sedemikian
rupa untuk kebaikan dan kemajuan bersama. Jadi, pembelajaran adalah sebuah
proses bukan materi pelajaran yang didengar ketika diucapkan, dilupakan ketika
guru selesai mengajar dan baru diingat kembali ketika masa ulangan atau ujian
datang, akan tetapi pembelajaran memerlukan proses, yang bukan baik saja, tetapi
juga asyik dan menarik, baik bagi guru maupun siswa. Apa pun materi pelajaran harus dibuat
semenarik mungkin. Dengan kata lain, “bagaimana” menyampaikan materi pelajaran
jauh lebih penting dari “apa” materi yang sedang disampaikan.
Sebab, ada
materi pembelajaran yang baik, meskipun penting dan sangat diperlukan dimasa
genting (ujian akhir misalnya), akan gagal dicerna dengan baik oleh siswa manakala
cara atau pendekatan yang digunakan dalam menyampaikan materi kurang baik”.[3]
Salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi minat belajar siswa adalah guru. Dimana guru ini memiliki potensi
dalam merancang sebuah pendekatan yang tepat yang membuat suasana kelas, proses
belajar itu menyenangkan sehingga peserta didik dapat meresapi dan mengalami
peristiwa proses belajar.
Pengajar
memandang bahwa proses belajar senantiasa terjadi dari dan didalam diri
individu. Dalam arti itu, pelajar sendiri yang aktif berbuat dalam peristiwa
belajarnya. Hasilnya membuat pelajar mengalami banyak perubahan dalam
kehidupan, yang mencakup dimensi rohani, intelek, emosi, kehendak, dan tingkah
laku.[4]
Beberapa strategi pembelajaran yang
dapat digunakan berkaitan dengan kurikulum 13 untuk pendekatan proses belajar
mengajar adalah strategi pembelajaran berbasis masalah (SPBM), strategi
pembelajaran inkuiri (SPI), strategi pembelajaran ekspositori (SPE), strategi
pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir (SPPKB), strategi pembelajaran
kooperatif (SPK), strategi pembelajaran
kontekstual (CTL), strategi pembelajaran afektif dan scientific learning.[5] Namun
pada pembahasan skripsi ini, peneliti hanya fokus pada pembahasan strategi
pembelajaran inkuiri. Diindikasikan bahwa strategi pembelajaran inkuiri ini,
sangat mempengaruhi minat belajar siswa terhadap pembelajaran dan kualitas
peserta didik.
Strategi pembelajaran adalah
perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. Bahwa untuk mencapai dan memperoleh kesuksesan atau
keberhasilan dalam mencapai tujuan memerlukan strategi yang tepat. Sedangkan
inkuiri itu sendiri adalah “ berasal dari kata inquiry yang merupakan kata
dalam bahasa Inggris yang berarti, penyelidikan atau meminta keterangan”.[6]Jadi
strategi pembelajaran inkuiri ini menekankan kepada proses mencari dan
menemukan serta bagaimana berpikir kristis dan analitis. Peserta didik
dilibatkan sepenuhnya dalam mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu
masalah yang dipertanyakan.
Pentingnya strategi pembelajaran
untuk mencapai kesuksesan dan tujuan pendidikan.
Strategi
pembejaran inkuiri ini sangat menolong siswa untuk mengembangkan disiplin
intelektual dan keterampilan berpikir dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan
dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu dari peserta didik itu
sendiri.[7]
Ciri-ciri dari pada Strategi
pembelajaran inkuiri ini adalah peserta didikberaktivitas secara maksimal untuk
mencari dan menemukan serta peserta didik tidak hanya berperan sebagai penerima
pelajaran melalui guru secara verbal, tetapi peserta didik berperan untuk
menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.
Sebagai pendidik harus bisa
menguasai strategi mengajar, supaya guru tersebut dapat melakukan pendekatan
yang tepat untuk diterapkan dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik
dapat mencapai tujuan yang maksimal dalam belajar. Guru membangun suatu
lingkungan belajar yang benar-benar menarik dengan memiliki rangkain kegiatan
yang terencana dengan melibatkan peserta didik secara langsung sehingga
pembelajaran itu dapat berjalan dengan efisien. Tetapi yang selama ini terjadi di sekolah-sekolah yang dijumpai adalah
kebosanan peserta didik untuk belajar.
Disebabkan oleh kegiatan belajar yang monoton dengan sistem ceramah atau
strategi ekspositori. Dimana pembelajaran disampaikan denganceramah sementara
peserta didiknya hanya sebagai pendengar.[8]
Demikianlah yang terjadi dengan siswa Kristen di SMP Negeri 2 Gedangan.
Pembelajaran Agama Kristen dan Budi Pekerti
selalu identik dengan ceramah,
dan hanya menjawab lembar kerja
siswa (LKS), seringkali peserta didik merasa bosan dan tidak berminat dalam
belajar.[9]
Salah satu yang menjadi permasalahan
yang dihadapi oleh peserta didik khususnya siswa Kristen di SMP Negeri 2
Gedangan adalah kurangnya media pembelajaran, dan strategi pembelajaran yang
digunakan masih berupa metode ceramah. Sehingga peserta didik mengalami
kejenuhan, kebosanan bahkan tidak masuk mengikuti pembelajaran PendidikanAgama
Kristen.Kejenuhan dan kebosanan tersebut, sangat berdampak kepada keaktifan
serta minat belajar peserta didik terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Kristen
dan Budi Pekerti.[10]
Seharusnya Pendidikan Agama Kristen
merupakan salah satu sarana untuk membawa peserta didik mengenal Kristus secara
pribadi, pengenalan akan Firman Tuhan melalui proses pembelajaran yang ada.
Peserta didik dibawa kepada satu tujuan yaitu pengenalan akan Allah dengan
pengetahuan dan pengertian yang benar, Sehingga dapat memiliki pegangan hidup
yang pasti. Mencerminkan sikap, teladan dan karakter Kristus dalam kehidupannya
sehari-hari. Jadi dalam bagian ini sebagai pendidik memiliki tanggung jawab
yang sangat besar, bagaimana cara supaya tujuan yang dimaksud diatas dapat
tercapai. Dengan memilih dan menentukan strategi pembelajaran yang tepat. Salah
satunya adalah penggunaan strategi pembelajaran inkuiri. Dengan memilih
strategi pembelajaran inkuiri ini, dapat menolong peserta didik dalam menemukan
dan mencari pengalaman yang baru dalam belajarnya. Dengan demikian peserta
didik berminat dan termotivasi terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Kristen
dan Budi Pekerti serta dapat mengaplikasikanya dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan alasan tersebut diatas, peneliti mengambil judul skripsi: Pengaruh Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen (PAK) dan Budi
Pekerti dengan Strategi Inkuiri, Terhadap Minat Belajar Siswa Kristen Kelas
VII-IX di SMP Negeri 2 Gedangan Sidoarjo.Besar harapan, bahwa melalui karya
tulis ini pembaca dapat memahami betapa pentingnya memilih, menentukan dan
merencanakan serta mendesain kegiatan belajar mengajar dengan sebuah pendekatan
atau strategi yang tepat dalam proses pembelajaran khusunya Pendidikan Agama Kristen.
Identifikasi
Masalah
Dari uraian diatas, sebagaimana telah
dipaparkan pada latar belakang masalah,
maka penulis mengidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Dilapangan
ditemukan bahwa peserta didik bosan dan tidak tertarik dengan pembelajaran.
Diindikasikan penggunaan metode dan strategi pembelajaran yang tidak
bervariasi. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka dimunculkan pertanyaan,
bagaimanakah penerapan strategi pembelajaran inkuiri di SMP Negeri 2 Gedangan?
2. Dilapangan
ditemukan bahwa peserta didik mengalami
kejenuhan dalam belajar. Diindikasikan bahwa peserta didik tidak berminat dalam belajar. Bagaimanakah
menumbuhkan minat belajar peserta didik?
3. Dilapangan ditemukan bahwa adanya penggabungan
jam pelajaran seperti kelas VII dan kelas IX dalam jam pelajaran yang sama dan
satu ruangan yang sama, sehingga menyebabkan ketidak-efektifan dalam
pelaksanaan pembelajaran Pendidikan
Agama Kristen. Diindikasikan bagian kurikulum
kesulitan dalam mengatur jam pelajaran.
4. Dilapangan ditemukan bahwa sebagian peserta
didik kurang memenuhi standar kriteria ketuntasan minimum KKM dalam
pembelajaran agama Kristen. Diindikasikan bahwa peserta didik kurang antusias untuk belajar.
Apakah yang menyebabkan kurangnya minat belajar peserta didik Kristen di SMP
Negeri 2 Gedangan?
5. Dilapangan
ditemukan bahwa peserta didik tidak berminat untuk belajar pembelajaran PendidikanAgama Kristen dan Budi Pekerti.
Diindikasikan bahwa didalam proses belajar mengajar masih menggunakan strategi
pembelajaran satu arah. Maka menimbulkan pertanyaan, sejauhmana pengaruh strategi
inkuiri dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti terhadap
minat belajar peserta didik di SMP negeri 2 Gedangan?
Pembatasan
Masalah
Sesuai dengan identifikasi masalah
diatas, maka penulis membatasi beberapa poin yang dianggap penting dalam
penelitian skripsi ini, yaitu nomor 1 dan5:
1. Dilapangan
ditemukan bahwa peserta didik bosan dan tidak tertarik dengan pembelajaran.
Diindikasikan penggunaan metode dan strategi pembelajaran tidak bervariasi.
Berdasarkan kenyataan tersebut, maka dimunculkan pertanyaan, bagaimanakah
penerapan strategi inkuiri dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Kristen di SMP Negeri 2 Gedangan?
2. Dilapangan
ditemukan bahwa peserta didik tidak berminat untuk belajar pembelajaran
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti. Diindikasikan bahwa didalam proses
belajar mengajar masih menggunakan
strategi pembelajaran yang satu arah. Maka menimbulkan pertanyaan,
sejauhmanapengaruh strategi inkuiri dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen
dan Budi Pekerti terhadap minat belajar peserta didik di SMP negeri 2 Gedangan?
Rumusan masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan
masalah diatas, maka berikut peneliti menetapkan beberapa rumusan masalah:
1. Bagaimanakah
penerapan strategi inkuiri dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti di SMP Negeri 2 Gedangan?
2. Sejauhmana pengaruh strategi inkuiri
dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristenterhadap
minat belajar peserta didik di SMP Negeri 2
Gedangan?
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan berdasarkan
rumusan masalah diatas, maka peneliti memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Untuk
menjelaskan penerapan strategi inkuiri dalam pembelajaran Pendidikan Agama
Kristen dan Budi Pekerti di SMP Negeri 2 Gedangan
2. Untuk
menjelaskan pengaruh strategi inkuiri dalam pembelajaran Pendidikan Agama
Kristen dan Budi Pekerti terhadap minat belajar siswa di SMP Negeri 2 Gedangan
Hipotesis masalah
Hipotesis awal dalam penelitian ini,
bahwa strategi pembelajaran inkuiri sangat mempengaruhi minat belajar siswa SMP
Negeri 2 Gedangan dalam pelajaran Agama Kristen.
Kepentingan penelitian
Melalui penulisan hasil penelitian
skripsi ini dapat memberi manfaat sebagai berikut:
Manfaat teoritis
Manfaat secara teoritis dalam penulisan
ini dapat memberikan pemahaman dan informasi bagi pengembagan ilmu Pendidikan
Agama Kristen, bahwa dengan menerapkan strategi pembelajaran inkuiri ini dapat
meningkatkan minat belajar siswa SMP Negeri 2 Gedangan terhadap pelajaran
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti.
Manfaat praktis
1.
Bagi Sekolah Tinggi
Teologi Injili Efrata
Hasil dari penelitian ini dapat memberikan
tambahan informasi bagi para pembaca dan menjadi referensi dalam mengembangkan
pendidikan, secara khusus untuk pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi
Pekerti. Strategi pembelajaran inkuiri
ini salah satu pendekatan yang baik untuk meningkatkan minat belajar peserta
didik.
2. Bagi
guru-guru Pendidikan Agama Kristen hasil penelitian ini dapat memberikan
manfaat dan menambah wawasan, serta dapat menjadi referensi dalam memilih dan
merencanakan pembelajaran Pendidikan
Agama Kristen dengan tepat.
3. Bagi
peserta didik
Peserta
didik dapat belajar Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti dengan cara yang
menyenangkan.
Peserta
didik dapat berperan aktif dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi
Pekerti, sehingga dapat meningkatkan minat belajarnya.
4. Bagi
SMP Negeri 2 Gedangan, Sidoarjo
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat, informasi, dan menjadi referensi serta menjadi bahan
evaluasi dalam ilmu pendidikan, kaitannya dengan menerapkan strategi inkuiri
dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti pengaruhnya
terhadap minat belajar peserta didik.
Metodologi Penelitian
Metodologi adalah suatu pengkajian
dalam mempelajari peraturan-peraturan suatu metode. Jadi, metodologi penelitian
adalah suatu pengkajian dalam
mempelajari peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian. [11]Metode
penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kuantitatif. Metode penelitan
kuantitatif adalah metode penelitian ilmiah yang digunakan untuk meneliti
populasi atau sampel tertentu. [12]
Metode
Penulisan
Adapun penelitian ini akan memakai
variabel bebas (X) yang ingin diuji sejauhmana pengaruhnya terhadap variabel
(Y). Adapun variabel-variabel yang akan diuji dalam penelitian ini sebagai
berikut:
1. Variabel
bebas (X) : pengaruh strategi inkuiri dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
2. Variabel
tergantung (Y) : minat belajar bagi
peserta didik
Tempat
penelitian, SMP Negeri 2 Gedangan, Sidoarjo. adapun yang menjadi responden
dalam penelitian ini adalah peserta didik dari kelas VII-IX dengan populasi 24
orang.
Metode
Pengumpulan data
Metode
analisa data adalah untuk menguji hipotesa dengan menggunakan bantuan regresi
linear sederhana dengan bantuan SPSS. Regresi sederhana adalah pengujian
hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel
dependen (Y). [13]
sementara SPSS itu sendiri adalah singkatan dari Statiscal Product and Service
Solutions. Artinya salah satu program olah data statistik yang paling banyak
diminati oleh para peneliti.[14]
Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara menyebarkan angket
dengan skala Likert yaitu dengan lima
pilihan jawaban, antara lain STS (sangat tidak setuju), TS ( tidak setuju), RR
(ragu-ragu), S (setuju), SS (sangat setuju). Data ini akan didapat dengan cara
responden mengisi angket. Skala Lickert adalah untuk mengukur sikap, pendapat,
persepsi terhadap sesuatu objek.[15]
Definisi
Istilah
Strategi
pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan
pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan
sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.[16]
Sedangkan inkuiri sendiri adalah berasal dari kata inquiry yang merupakan kata
dalam bahasa Inggris yang berarti; penyelidikan/meminta keterangan, yaitu siswa
diminta untuk mencari dan menemukan
sendiri.[17]
Pendidikan
Agama Kristen adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan kontinyu dalam
rangka mengembangkan kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus
dapat memahami dan menghayati kasih Tuhan di dalam Yesus Kristus yang
dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan lingkungannya.
Dengan demikian semua orang terlibat dalam pembelajaran Pendidikan Agama
Kristen memiliki keterpanggilan untuk mewujudkan tanda-tanda Kerajaan Allah
dalam kehidupan pribadi maupun sebagai bagian dan komunitas.[18]
Minat belajar adalahsuatu rasa lebih
suka dan rasa keterikatan pada suatu hal aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri
dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin
besar minat. [19]
Sistematika
Penulisan
Bab pertama: Pendahuluan yang terkait
didalamnya, latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah,
rumusan masalah, tujuan penulisan, hipotesis masalah, kepentingan penelitian
yang meliputi kepentingan teoritis dan kepentingan praktis, metodologi
penelitian, definisi
istilah, dan sistematika penulisan.
Bab
kedua: Menguraikan kajian teori tentang Pengaruh pembelajaran Pendidikan Agama
Kristen dan Budi pekerti dengan strategi inkuiri terhadap minat belajar siswa
Kristen di SMP Negeri 2 Gedangan di Sidoarjo, kerangka berpikir, dan hipotesa.
Bab ketiga: Berisi tentang penguraian
penjelasan metode penelitian, tempat dan waktu penelitian, menguraikan populasi, sampel penelitian, definisi masing-masing
variabel, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data untuk menguji
hipotesa.
Bab keempat: Menguraikan hasil
penelitian serta penjelasan dari penelitian
Bab kelima: Kesimpulan. Implikasi dan
saran.
Daftar
Pustaka
Anam
Khoirul, Pembelajaran Berbasis Inkuiri
Metode dan Aplikasi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016)
Ahmadi,
H. Abu, psikologi Belajar (Jakarta:
Rineka Cipta, 2013)
Alhusin
Syahri, Aplikasi Statistik Praktis dengan
SPSS 9 (Jakarta: Gramedia, 2001)
Ahmadi,
Lif Khoiru, dkk, Strategi Pembelajaran
Berorientasi KTSP (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011)
Homrighausen,
E. G., dkk, Pendidikan Agama Kristen
(Jakarta: Bpk-Gunung Mulia, 2014)
Kelompok
Kerja PAK-PGI, Allah yang Berkarya
(Jakarta: Bpk- Gunung Mulia, 2011)
Slameto,
Belajar dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta, 2010)
Sanjaya,
H. Wina, Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2011)
Suryabrata,
Sumadi, Psikologi Pendidikan
(Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2011)
Subagyo,
Andreas B., Pengantar Riset Kuantitatif
& Kualitatif (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2004)
Supriyadi,
Strategi Belajar Mengajar
(Yogyakarta: Cakrawala Ilmu, 2011)
Sidjabat,
B. Samuel, Strategi Pendidikan Kristen
(Yogyakarta: Yayasan Andi)
Sidjabat,
B.S., Mengajar Secara Profesional
(Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2009)
SMP
Negeri 2 Gedangan, Dokumen Sekolah SMP
Negeri 2 Gedangan (Ganting: SMP Negeri 2 Gedangan)
Usman
Husaini, Akbar Purnomo Setiady, Metodologi
Penelitian Sosial (Jakarta: Bumi Aksara, 1996)
Wawancara
di SMP Negeri 2 Gedangan
[1] H. Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan (Jakarta:Kencana, 2011), hlm. 1.
[3]Khoirul Anam, Pembelajaran Berbasis Inkuiri Metode dan
Aplikasi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016), hlm.1.
[4]B.S. Sidjabat, Ed.D.,Mengajar Secara Profesional (Bandung:
Yayasan Kalam Hidup, 2011),hlm.15.
[5]H. Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 178.
[6]Khoirul Anam, Pembelajaran Berbasis Inkuiri
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016), hlm.7.
[7]H. Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2011), hlm.197.
[8]Pengamatan Penulis di SMP
Negeri 3 Waru Sidoarjo, (Sabtu, 9 Oktober 2017)
[9]Jharot, Guru Pendidikan Agama Kristen di SMP Negeri
2 Gedangan. wawancara
[10]Jarot, Guru Pendidikan Agama Kristen Negeri 2
Gedangan Sidoarjo. wawancara
[11]Husaini Usman, dan
Purnomo Setiady Akbar, Metode Penelitian
Sosial (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hlm. 42.
[12]Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
R dan D (Bandung: Alfabta, 2016), hlm.14-15.
[13]Syahri Alhusin, Aplikasi Statistik Praktis dengan SPSS 9
(Jakarta:Gramedia, 2001), hlm.129.
[14]Ibid, hlm.1.
[15]Husaini Usman, dan
Purnomo Setiady Akbar, Metodologi
Penelitian Sosial (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hlm.69.
[16]H. Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan (Jakarta:Kencana, 2011), hlm.196.
[17]Khoirul Anam,Pembelajaran Berbasis Inkuiri Metode dan
Aplikasi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016), hlm.7.
[18]Kelompok Kerja PAK-PGI, Pendidikan Agama Kristen
(Jakarta:Bpk-Gunung Mulia,2007), hlm.1.
[19]Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta,2010), hlm.180.
0 komentar:
Posting Komentar