Februari 29, 2020
0
mamikos.com


CONTOH PROPOSAL SKRIPSI
Oleh Yameria Halawa


BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab pendahuluan ini peneliti akan membahas secara sistematis tentang : latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, hipotesis masalah, kepentingan penelitian meliputi kepentingan teoritisdan kepentingan praktis, metodologi penelitian, definisi istilah, dan sistematika penulisan.

Latar Belakang Masalah
Dalam pengembangan Kurikulum 2013, guru dituntut  harus mencapai target atau tujuan kurikulumyang telah ditetapkan. Kurikulum 2013 menekankan kepada pendidikan karakter, pengetahuan, keterampilan. Untuk mencapai target tersebut, seorang guru memerlukan strategi yang cocok dalam mengimplementasikan  materi pelajaran.  Dalam dunia pendidikan saat ini ada banyak masalah yang timbul, salah satunya adalah kurangnya minat belajar peserta didik. Hal-hal yang mempengaruhi kurangnya minat belajar antara lain: lingkungan, latar belakang siswa,kurangnya motivasi, dll.
            Wina Sanjaya dalam bukunya mengungkapkan bahwa:
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan saat ini adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi; otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingat itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya? Ketika anak didik lulus dari sekolah, mereka hanya pintar secara teoritis, akan tetapi miskin aplikasi.[1]

Dalam proses pembelajaran harus ada komunikasi dua arah yaitu interaksi timbal balik. Komunikasi dua arah ini sangat penting, dimana guru dan peserta didik sama-sama terlibat didalamnya. Jadi, guru sebagai perencana, memilih, membimbing, mengarahkan dan menganalisa setiap kegiatan peserta didik, demikian sebaliknya peserta didik juga harus berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti berkaitan dengan kondisi proses belajar mengajar di SMP Negeri 2 Gedangan, maka peneliti menjelaskan bahwa proses belajar mengajar sangat tidak kondusif disebabkan oleh metode mengajar yang diterapkan tidak mendukung  jalannya proses pembelajaran. Sehingga peserta didik tidak berminat untuk belajar. Pada saat proses belajar mengajar  guru hanya memakai strategi ekspositori, yang artinya pembelajaran terjadi dengan satu arah, sehingga peserta didik mengantuk, jenuh, karena tidak dilibatkan aktif dalam proses belajar.[2]
Dalam pendidikan, proses belajar mengajar membutuhkan pendekatan atau strategi yang tepat. Dimana pendidikan itu merupakan proses pembelajaran dimana peserta didik menerima dan memahami pengetahuan sebagai bagian dari dirinya, dan kemudian mengolahnya sedemikian rupa untuk kebaikan dan kemajuan bersama. Jadi, pembelajaran adalah sebuah proses bukan materi pelajaran yang didengar ketika diucapkan, dilupakan ketika guru selesai mengajar dan baru diingat kembali ketika masa ulangan atau ujian datang, akan tetapi pembelajaran memerlukan proses, yang bukan baik saja, tetapi juga asyik dan menarik, baik bagi guru maupun siswa.  Apa pun materi pelajaran harus dibuat semenarik mungkin. Dengan kata lain, “bagaimana” menyampaikan materi pelajaran jauh lebih penting dari “apa” materi yang sedang disampaikan.
Sebab, ada materi pembelajaran yang baik, meskipun penting dan sangat diperlukan dimasa genting (ujian akhir misalnya), akan gagal dicerna dengan baik oleh siswa manakala cara atau pendekatan yang digunakan dalam menyampaikan materi kurang baik”.[3]

            Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa adalah guru. Dimana guru ini memiliki potensi dalam merancang sebuah pendekatan yang tepat yang membuat suasana kelas, proses belajar itu menyenangkan sehingga peserta didik dapat meresapi dan mengalami peristiwa proses belajar.
                                                                             
Pengajar memandang bahwa proses belajar senantiasa terjadi dari dan didalam diri individu. Dalam arti itu, pelajar sendiri yang aktif berbuat dalam peristiwa belajarnya. Hasilnya membuat pelajar mengalami banyak perubahan dalam kehidupan, yang mencakup dimensi rohani, intelek, emosi, kehendak, dan tingkah laku.[4]

            Beberapa strategi pembelajaran yang dapat digunakan berkaitan dengan kurikulum 13 untuk pendekatan proses belajar mengajar adalah strategi pembelajaran berbasis masalah (SPBM), strategi pembelajaran inkuiri (SPI), strategi pembelajaran ekspositori (SPE), strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir (SPPKB), strategi pembelajaran kooperatif  (SPK), strategi pembelajaran kontekstual (CTL), strategi pembelajaran afektif dan scientific learning.[5] Namun pada pembahasan skripsi ini, peneliti hanya fokus pada pembahasan strategi pembelajaran inkuiri. Diindikasikan bahwa strategi pembelajaran inkuiri ini, sangat mempengaruhi minat belajar siswa terhadap pembelajaran dan kualitas peserta didik.
            Strategi pembelajaran adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Bahwa untuk mencapai dan memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan memerlukan strategi yang tepat. Sedangkan inkuiri itu sendiri adalah “ berasal dari kata inquiry yang merupakan kata dalam bahasa Inggris yang berarti, penyelidikan atau meminta keterangan”.[6]Jadi strategi pembelajaran inkuiri ini menekankan kepada proses mencari dan menemukan serta bagaimana berpikir kristis dan analitis. Peserta didik dilibatkan sepenuhnya dalam mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.
            Pentingnya strategi pembelajaran untuk mencapai kesuksesan dan tujuan pendidikan.
Strategi pembejaran inkuiri ini sangat menolong siswa untuk mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berpikir dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu dari peserta didik itu sendiri.[7]

Ciri-ciri dari pada Strategi pembelajaran inkuiri ini adalah peserta didikberaktivitas secara maksimal untuk mencari dan menemukan serta peserta didik tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui guru secara verbal, tetapi peserta didik berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.
            Sebagai pendidik harus bisa menguasai strategi mengajar, supaya guru tersebut dapat melakukan pendekatan yang tepat untuk diterapkan dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik dapat mencapai tujuan yang maksimal dalam belajar. Guru membangun suatu lingkungan belajar yang benar-benar menarik dengan memiliki rangkain kegiatan yang terencana dengan melibatkan peserta didik secara langsung sehingga pembelajaran itu dapat berjalan dengan efisien. Tetapi yang selama ini terjadi  di sekolah-sekolah yang dijumpai adalah kebosanan peserta didik untuk belajar.  Disebabkan oleh kegiatan belajar yang monoton dengan sistem ceramah atau strategi ekspositori. Dimana pembelajaran disampaikan denganceramah sementara peserta didiknya hanya sebagai pendengar.[8] Demikianlah yang terjadi dengan siswa Kristen di SMP Negeri 2 Gedangan. Pembelajaran Agama Kristen dan Budi Pekerti  selalu identik dengan ceramah,  dan hanya  menjawab lembar kerja siswa (LKS), seringkali peserta didik merasa bosan dan tidak berminat dalam belajar.[9]
            Salah satu yang menjadi permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik khususnya siswa Kristen di SMP Negeri 2 Gedangan adalah kurangnya media pembelajaran, dan strategi pembelajaran yang digunakan masih berupa metode ceramah. Sehingga peserta didik mengalami kejenuhan, kebosanan bahkan tidak masuk mengikuti pembelajaran PendidikanAgama Kristen.Kejenuhan dan kebosanan tersebut, sangat berdampak kepada keaktifan serta minat belajar peserta didik terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti.[10]
Seharusnya Pendidikan Agama Kristen merupakan salah satu sarana untuk membawa peserta didik mengenal Kristus secara pribadi, pengenalan akan Firman Tuhan melalui proses pembelajaran yang ada. Peserta didik dibawa kepada satu tujuan yaitu pengenalan akan Allah dengan pengetahuan dan pengertian yang benar, Sehingga dapat memiliki pegangan hidup yang pasti. Mencerminkan sikap, teladan dan karakter Kristus dalam kehidupannya sehari-hari. Jadi dalam bagian ini sebagai pendidik memiliki tanggung jawab yang sangat besar, bagaimana cara supaya tujuan yang dimaksud diatas dapat tercapai. Dengan memilih dan menentukan strategi pembelajaran yang tepat. Salah satunya adalah penggunaan strategi pembelajaran inkuiri. Dengan memilih strategi pembelajaran inkuiri ini, dapat menolong peserta didik dalam menemukan dan mencari pengalaman yang baru dalam belajarnya. Dengan demikian peserta didik berminat dan termotivasi terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti serta dapat mengaplikasikanya dalam kehidupan sehari-hari.
            Dengan alasan tersebut diatas,  peneliti mengambil judul skripsi: Pengaruh  Pembelajaran  Pendidikan Agama Kristen (PAK) dan Budi Pekerti dengan Strategi Inkuiri, Terhadap Minat Belajar Siswa Kristen Kelas VII-IX di SMP Negeri 2 Gedangan Sidoarjo.Besar harapan, bahwa melalui karya tulis ini pembaca dapat memahami betapa pentingnya memilih, menentukan dan merencanakan serta mendesain kegiatan belajar mengajar dengan sebuah pendekatan atau strategi yang tepat dalam proses pembelajaran khusunya Pendidikan Agama Kristen.

Identifikasi Masalah
            Dari uraian diatas, sebagaimana telah dipaparkan pada latar belakang masalah,  maka penulis mengidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:
1.    Dilapangan ditemukan bahwa peserta didik bosan dan tidak tertarik dengan pembelajaran. Diindikasikan penggunaan metode dan strategi pembelajaran yang tidak bervariasi. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka dimunculkan pertanyaan, bagaimanakah penerapan strategi pembelajaran inkuiri di SMP Negeri 2 Gedangan?
2.    Dilapangan ditemukan bahwa peserta didik mengalami kejenuhan dalam belajar. Diindikasikan bahwa peserta didik tidak berminat dalam belajar.   Bagaimanakah menumbuhkan minat belajar peserta didik?
3.     Dilapangan ditemukan bahwa adanya penggabungan jam pelajaran seperti kelas VII dan kelas IX dalam jam pelajaran yang sama dan satu ruangan yang sama, sehingga menyebabkan ketidak-efektifan dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Kristen. Diindikasikan bagian kurikulum kesulitan dalam mengatur jam pelajaran.
4.     Dilapangan ditemukan bahwa sebagian peserta didik kurang memenuhi standar kriteria ketuntasan minimum KKM dalam pembelajaran agama Kristen. Diindikasikan bahwa peserta didik kurang antusias  untuk belajar. Apakah yang menyebabkan kurangnya minat belajar peserta didik Kristen di SMP Negeri 2 Gedangan?
5.    Dilapangan ditemukan bahwa peserta didik tidak berminat untuk belajar pembelajaran PendidikanAgama Kristen dan Budi Pekerti. Diindikasikan bahwa didalam proses belajar mengajar masih menggunakan strategi pembelajaran satu arah. Maka menimbulkan pertanyaan, sejauhmana pengaruh strategi inkuiri dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti terhadap minat belajar peserta didik di SMP negeri 2 Gedangan?

Pembatasan Masalah
            Sesuai dengan identifikasi masalah diatas, maka penulis membatasi beberapa poin yang dianggap penting dalam penelitian skripsi ini, yaitu nomor 1 dan5:
1.    Dilapangan ditemukan bahwa peserta didik bosan dan tidak tertarik dengan pembelajaran. Diindikasikan penggunaan metode dan strategi pembelajaran tidak bervariasi. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka dimunculkan pertanyaan, bagaimanakah penerapan  strategi inkuiri dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen di SMP Negeri 2 Gedangan?
2.    Dilapangan ditemukan bahwa peserta didik tidak berminat untuk belajar pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti. Diindikasikan bahwa didalam proses belajar mengajar masih menggunakan  strategi pembelajaran yang satu arah. Maka menimbulkan pertanyaan, sejauhmanapengaruh strategi inkuiri dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti terhadap minat belajar peserta didik di SMP negeri 2 Gedangan?

Rumusan masalah
            Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah diatas, maka berikut peneliti menetapkan  beberapa rumusan masalah:
1.      Bagaimanakah penerapan strategi  inkuiri dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti di SMP Negeri 2 Gedangan?
2.    Sejauhmana pengaruh strategi inkuiri dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristenterhadap minat belajar peserta didik  di SMP Negeri 2 Gedangan?

Tujuan Penulisan
            Adapun tujuan penulisan berdasarkan rumusan masalah diatas, maka peneliti memiliki tujuan sebagai berikut:
1.    Untuk menjelaskan penerapan strategi inkuiri dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti di SMP Negeri 2 Gedangan
2.    Untuk menjelaskan pengaruh strategi inkuiri dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti terhadap minat belajar siswa di SMP Negeri 2 Gedangan

Hipotesis masalah
            Hipotesis awal dalam penelitian ini, bahwa strategi pembelajaran inkuiri sangat mempengaruhi minat belajar siswa SMP Negeri 2 Gedangan dalam pelajaran Agama Kristen.

Kepentingan penelitian
            Melalui penulisan hasil penelitian skripsi ini dapat memberi manfaat sebagai berikut:

Manfaat teoritis
            Manfaat secara teoritis dalam penulisan ini dapat memberikan pemahaman dan informasi bagi pengembagan ilmu Pendidikan Agama Kristen, bahwa dengan menerapkan strategi pembelajaran inkuiri ini dapat meningkatkan minat belajar siswa SMP Negeri 2 Gedangan terhadap pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti.

Manfaat praktis
1.    Bagi Sekolah Tinggi Teologi Injili Efrata
     Hasil dari penelitian ini dapat memberikan tambahan informasi bagi para pembaca dan menjadi referensi dalam mengembangkan pendidikan, secara khusus untuk pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti.  Strategi pembelajaran inkuiri ini salah satu pendekatan yang baik untuk meningkatkan minat belajar peserta didik.
2.    Bagi guru-guru Pendidikan Agama Kristen hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan, serta dapat menjadi referensi dalam memilih dan merencanakan pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dengan tepat.
3.    Bagi peserta didik
Peserta didik dapat belajar Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti dengan cara yang menyenangkan.
Peserta didik dapat berperan aktif dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti, sehingga dapat meningkatkan minat belajarnya.
4.    Bagi SMP Negeri 2 Gedangan, Sidoarjo
Hasil penelitian  ini diharapkan dapat memberikan manfaat, informasi, dan menjadi referensi serta menjadi bahan evaluasi dalam ilmu pendidikan, kaitannya dengan menerapkan strategi inkuiri dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti pengaruhnya terhadap minat belajar peserta didik.

Metodologi Penelitian
            Metodologi adalah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan suatu metode. Jadi, metodologi penelitian adalah suatu pengkajian dalam  mempelajari peraturan-peraturan yang terdapat dalam  penelitian. [11]Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif.  Metode penelitan kuantitatif adalah metode penelitian ilmiah yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu. [12]

Metode Penulisan
            Adapun penelitian ini akan memakai variabel bebas (X) yang ingin diuji sejauhmana pengaruhnya terhadap variabel (Y). Adapun variabel-variabel yang akan diuji dalam penelitian ini sebagai berikut:
1.    Variabel bebas (X)             : pengaruh strategi  inkuiri dalam pembelajaran  Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
2.    Variabel tergantung (Y)     : minat belajar bagi peserta didik
Tempat penelitian, SMP Negeri 2 Gedangan, Sidoarjo. adapun yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah peserta didik dari kelas VII-IX dengan populasi 24 orang.

Metode Pengumpulan data
Metode analisa data adalah untuk menguji hipotesa dengan menggunakan bantuan regresi linear sederhana dengan bantuan SPSS. Regresi sederhana adalah pengujian hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). [13] sementara SPSS itu sendiri adalah singkatan dari Statiscal Product and Service Solutions. Artinya salah satu program olah data statistik yang paling banyak diminati oleh para peneliti.[14]
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara menyebarkan angket dengan skala Likert yaitu dengan lima pilihan jawaban, antara lain STS (sangat tidak setuju), TS ( tidak setuju), RR (ragu-ragu), S (setuju), SS (sangat setuju). Data ini akan didapat dengan cara responden mengisi angket. Skala Lickert adalah untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi terhadap sesuatu objek.[15]

Definisi Istilah
Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.[16] Sedangkan inkuiri sendiri adalah berasal dari kata inquiry yang merupakan kata dalam bahasa Inggris yang berarti; penyelidikan/meminta keterangan, yaitu siswa diminta  untuk mencari dan menemukan sendiri.[17]
Pendidikan Agama Kristen adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan kontinyu dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati kasih Tuhan di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan lingkungannya. Dengan demikian semua orang terlibat dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen memiliki keterpanggilan untuk mewujudkan tanda-tanda Kerajaan Allah dalam kehidupan pribadi maupun sebagai bagian dan komunitas.[18]
Minat belajar adalahsuatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. [19]

Sistematika Penulisan
Bab pertama: Pendahuluan yang terkait didalamnya, latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, hipotesis masalah, kepentingan penelitian yang meliputi kepentingan teoritis dan kepentingan praktis, metodologi penelitian, definisi istilah, dan sistematika penulisan.
Bab kedua: Menguraikan kajian teori tentang Pengaruh pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi pekerti dengan strategi inkuiri terhadap minat belajar siswa Kristen di SMP Negeri 2 Gedangan di Sidoarjo, kerangka berpikir, dan hipotesa.
Bab ketiga: Berisi tentang penguraian penjelasan metode penelitian, tempat dan waktu penelitian,  menguraikan populasi, sampel penelitian, definisi masing-masing variabel, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data untuk menguji hipotesa.
Bab keempat: Menguraikan hasil penelitian serta penjelasan dari penelitian
Bab kelima: Kesimpulan. Implikasi dan saran.

Daftar Pustaka
Anam Khoirul, Pembelajaran Berbasis Inkuiri Metode dan Aplikasi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016)

Ahmadi, H. Abu, psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2013)

Alhusin Syahri, Aplikasi Statistik Praktis dengan SPSS 9 (Jakarta: Gramedia, 2001)

Ahmadi, Lif Khoiru, dkk, Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011)

Homrighausen, E. G., dkk, Pendidikan Agama Kristen (Jakarta: Bpk-Gunung Mulia, 2014)

Kelompok Kerja PAK-PGI, Allah yang Berkarya (Jakarta: Bpk- Gunung Mulia, 2011)

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta, 2010)

Sanjaya, H. Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2011)

Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2011)

Subagyo, Andreas B., Pengantar Riset Kuantitatif & Kualitatif (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2004)

Supriyadi, Strategi Belajar Mengajar (Yogyakarta: Cakrawala Ilmu, 2011)

Sidjabat, B. Samuel, Strategi Pendidikan Kristen (Yogyakarta: Yayasan Andi)

Sidjabat, B.S., Mengajar Secara Profesional (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2009)

SMP Negeri 2 Gedangan, Dokumen Sekolah SMP Negeri 2 Gedangan (Ganting: SMP Negeri 2 Gedangan)

Usman Husaini, Akbar Purnomo Setiady, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: Bumi Aksara, 1996)

Wawancara di SMP Negeri 2 Gedangan



[1] H. Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:Kencana, 2011), hlm. 1.
[2]Pengamatan Penulis di SMP Negeri 2 Gedangan, (Kamis, 31 Oktober 2017)
[3]Khoirul Anam, Pembelajaran Berbasis Inkuiri Metode dan Aplikasi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016), hlm.1.
[4]B.S. Sidjabat, Ed.D.,Mengajar Secara Profesional (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2011),hlm.15.
[5]H. Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 178.
[6]Khoirul Anam, Pembelajaran Berbasis Inkuiri (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016), hlm.7.
[7]H. Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2011), hlm.197.
[8]Pengamatan Penulis di SMP Negeri 3 Waru Sidoarjo, (Sabtu, 9 Oktober 2017)
[9]Jharot, Guru Pendidikan Agama Kristen di SMP Negeri 2 Gedangan. wawancara
[10]Jarot, Guru Pendidikan Agama Kristen Negeri 2 Gedangan Sidoarjo. wawancara
[11]Husaini Usman, dan Purnomo Setiady Akbar, Metode Penelitian Sosial (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hlm. 42.
[12]Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R dan D (Bandung: Alfabta, 2016), hlm.14-15.
[13]Syahri Alhusin, Aplikasi Statistik Praktis dengan SPSS 9 (Jakarta:Gramedia, 2001), hlm.129.
[14]Ibid, hlm.1.
[15]Husaini Usman, dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hlm.69.
[16]H. Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:Kencana, 2011), hlm.196.
[17]Khoirul Anam,Pembelajaran Berbasis Inkuiri Metode dan Aplikasi (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016), hlm.7.
[18]Kelompok Kerja PAK-PGI, Pendidikan Agama Kristen (Jakarta:Bpk-Gunung Mulia,2007), hlm.1.
[19]Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta,2010), hlm.180.

0 komentar: