Maret 03, 2020
1
umardanny.com

CONTOH PROPOSAL
Oleh: Yulius Ploda


Pada bab ini akan menjelaskan secara sistematis: latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, kepentingan penelitian meliputi manfaat teoritis, manfaat praktis, metodologi,  definisi istilah, dan sistematika penulisan.

Salah satu lembaga Misi yang dikenal dengan nama Compassion hadir di Indonesia pada tahun 1968, dan berkerja sama dengan gereja-gereja lokal melakukan program sponsor biaya studi anak-anak yang tidak mampu, melalui sebuah program yang dikenal sebagai Pusat Pengembangan Anak (PPA).[1]
Salah satu PPA yaitu PPA  IO-0729 Misi Aletheia berdiri pada tahun 2008, terletak di Waru Kabupaten Sidoarjo-Jawa Timur, dengan bermitra bersama Gereja Kristus Rahmani Indonesia (GKRI) Misi Aletheia Sidoarjo.[2] PPA IO-0729 Misi Aletheia memiliki Visi dan Misi penjangkauan anak dari berbagai latar belakang yang berbeda di sekitar Waru, dengan tujuan agar anak yang ada di sekitar Waru bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan Yesus Kristus.  PPA IO-0729 Misi Aletheia  mengajarkan anak peserta didik untuk menjadi seorang murid Kristus.
Seorang murid adalah seorang siswa, seorang pelajar atau pengikut. Pemuridan adalah suatu proses ketika seorang mentor atau guru melatih dan membantu seseorang belajar tentang sesuatu dan melakukan sesuatu secara praktis.[3] Paulus sebagai seorang mentor atau guru dalam melakukan proses pemuridan kepada jemaat di Kolose menyampaikan dalam surat yang berbunyi:
Kamu telah menerima Kristus Yesus,Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan di bangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur (Kls 2:6-7).

Berdasarkan firman Tuhan di atas PPA IO-0729 Misi Aletheia menjadikan pemuridan menjadi bagian terpenting untuk membentuk perkembangan karakter anak terutama bagi anak SMP, SMA dan sederajat.  Dimana dalam masa peralihan antara permulaan masa anak menuju ke masa dewasa, dan dibagian inilah pentingnya pembinaan dilakukan.  Dikarenakan  di masa ini pembentukan watak, sedang ditempa, karena itu perlu usaha yang ekstra untuk membawa anak kepada pengenalan  akan Kristus.[4]
Anak-anak merupakan masa yang sangat penting, sangat kritis dan sangat rentan terpengaruh oleh perilaku dan pergaulan lingkungan sekitar, karena bila manusia melewati masa anak-anak dengan kegagalan, dimungkinkan akan mengalami kegagalan dalam perjalanan hidup pada masa berikutnya.  Sebaliknya bila masa anak-anak diisi dengan penuh kesuksesan, kegiatan yang produktif dan berhasil guna dalam rangka menyiapkan diri untuk memasuki tahap kehidupan berikutnya, dimungkinkan anak-anak akan mendapatkan kesuksesan dalam perjalanan hidup selanjutnya.  Dengan demikian, masa anak-anak sampai masa remaja adalah kunci  untuk menentukan sukses dalam memasuki tahapan-tahapan kehidupan selanjutnya.[5]
Cavan di dalam buku yang berjudul Juvenile Delinquency (kenakalan anak dan remaja) menyebutkan bahwa:
Kenakalananak dan remaja itu disebabkan kegagalan mereka dalam memperoleh penghargaan dari masyarakat tempat mereka tinggal.  Penghargaan yang mereka harapkan ialah tugas dan tanggung jawab  seperti orang dewasa. Mereka menuntut satu peranan sebagaimana dilakukan orang dewasa. Tetapi orang dewasa tidak dapat memberikan tanggung jawab dan peranan itu, karena belum ada rasa kepercayaan terhadap mereka.[6]

Menurut Cavan belum adanya kepercayaan dari orang tua kepada anak dan remaja karena anak-anak dianggap belum mempu dibebani dengan tanggung jawab yang besar, seperti orang dewasa.  Masa anak dan masa remaja merupakan masa pembentukan, suatu tahapan-ketahapan kehidupan yang lebih lanjut yang harus dilewati oleh setiap manusia, mengingat hal tersebut, maka pembentukan karakter bagi anak dan remaja sangat penting untuk mempersiapkan anak agar mampu menghadapi masa yang akan datang.[7]
Demikian juga halnya dengan program pemuridan di PPA IO-0729 Misi Aletheia, seorang mentor atau pembina anak memiliki peran penting dalam menolong anak untuk menemukan karakter yang sesuai dengan pemuridan Kristen, yaitu memiliki karakter yang serupa dengan Kristus. Oleh sebab itu, anak-anak  butuh dihargai, diterima, dimengerti, dan diperhatikan, karena dimasa kini ada begitu banyak bahaya yang dapat menggagalkan kehidupan spiritual anak, contohnya pergaulan yang begitu terbuka, jika anak tidak bisa memilah pergaulan yang baik, maka  dimungkinkan akan jatuh ke hal-hal yang tidak diinginkan seperti sex bebas, pornogarfi, narkoba dan lain-lain.
Seringkali orang tua, sekolah dan gereja sulit untuk mengontrol kehidupan anak-anak saat berada di luar lingkungan tersebut.   Saat ini ada banyak anak yang mudah terpengaruh dengan pergaulan negatif yang ada di sekitar lingkungan,  dikarenakan karakteristik anak-anak yang suka mencoba hal-hal baru bisa menjadi pemicu untuk terjerumus ke karakter moralitas yang buruk.
Dalam hal tersebut diatas apabila orang tua, sekolah, dan gereja tidak mengarahkan anak ke arah yang baik dan benar, maka kemungkinan besar ditahun-tahun yang mendatang tidak ada lagi generasi anak yang mempunyai karakter serta spiritual yang baik.  Oleh sebab itu, pentingnya bagi orang tua, sekolah dan gereja  masa kini untuk  memberi ajaran firman Tuhan dan pendidikan karakter  yang tepat kepada anak untuk  membangun  karakter spiritual yang baik, sehingga anak tidak jatuh dalam pergaulan-pergaulan bebas atau yang menjerumuskan kehidupan anak kelak.[8]
Dari sinilah PPA IO-0729 Misi Aletheia mempunyai beban untuk  membantu  anak-anak yang ada di sekitar Waru, melalui  sebuah program pemuridan kristen untuk  menjadikan  anak yang berkarakter baik  dan takut  akan  Tuhan. Para staf dan  mentor mempunyai  peran  yang  sangat  penting  terutama untuk membantu anak  supaya memiliki karakter  yang  serupa  dengan  Yesus  Kristus, dengan cara  mengumpulkan anak-anak dari berbagai latar belakang untuk dibina, diajarkan  dan  dibimbing untuk menjadi seorang  murid Kristus   yang baik  dan yang  mengerti  pentingnya kehidupan masa depan.
Sekarang ini di PPA IO-0729 Misi Aletheia  membina anak-anak berbagai usia, yaitu usia 3-18 tahun berjumlah 190 anak yang terbagi dalam beberapa kelompok usia yaitu:  Anak yang bersusia 3-5 tahun  berjumlah 25 anak,  6-8 tahun berjumlah 42 anak, 9-11 tahun berjumlah 50 anak, 12-14 tahun  berjumlah 39 anak,  15-18 tahun berjumlah 34 anak.  Tetapi  penulis memfokuskan untuk meneliti anak  yang berumur 12-18 tahun, yaitu anak SMP, SMA, dan sedrajat. Di PPA IO-0729 Misi Aletheia  anak diajarkan pemuridan Kristen, bahasa Inggris, pendidikan karakter dan beberapa keterampilan pengembangan bakat, yaitu seperti (gitar, keyboard, drum, pianika) dan futsal, dengan tujuan menunjang intelektual dan bakat pada anak,  selain anak memiliki  spiritual yang baik anak juga  memiliki bakat yang mempuni.[9]   Untuk menunjang hal tersebut  diatas maka  PPA IO-0729 Misi Aletheia  memilih staf  dan mentor  yang  betul-betul  memiliki kedewasan secara  rohani dan  memiliki karakter yang  serupa dengan Kristus, serta memiliki bakat dan ketrampilan yang baik, tujuannya agar  staf dan mentor dapat menjdi teladan  dan panutan bagi anak-anak yang dibina dan di bimbing.   Saat ini PPA IO-0729 Misi Aletheia  memiliki staf 3 orang, dan mentor 8 orang, untuk  membantu membimbing dan mempelengkapi anak agar memiliki kedewasan rohani yang baik dan memiliki kepintaran secara intelktual.  Sehingga ketika anak dewasa  anak sudah memiliki ketrampilan-ketrampilan yang  mumpuni dan memiliki dasar Iman yang kuat kepada Yesus Kristus.
Oleh sebab itu, melalui pernyataan penanggung jawab PPA OI-0729 Misi Aletheia maka penulis sangat berkeinginan untuk menulis sebuah skripsi tentang: “Pengaruh Pemuridan  Kristen Terhadap  Perkembangan Karakter Anak  SMP, SMA Sederajat di Pusat  Pengembangan Anak (PPA) IO-0729 Misi Aletheia Sidoarjo.

Terkait topik penelitian dan latar belakang masalah diatas maka penulis  mengidentifikasi beberapa masalah yang dianggap sangat penting oleh penulis yakni:
1.      PPA Misi Aletheia menjadikan pemuridan bagian terpenting dalam perkebangan karakter anak  terutama bagi anak SMP, SMA, dan sederajat  Apa yang dimaksud dengan pemuridan?
2.      Pengaruh pemuridan diharapkan dapat membentuk perkembangan karakter yang baik sesuai iman Kristen. Bagaimana karakter yang diharapkan melalui adanya pemuridan tersebut?
3.      Di lapangan ditemukan bahwa anak-anak  mempunyai karakteristik  yang suka mencoba hal-hal seperti misalnya pornografi, sex bebas dan narkoba. Karakteristik anak yang suka mencoba hal-hal baru bisa menjadi pemicu untuk terjerumus ke karakter moralitas yang buruk. Bagaimana pengaruh pemurida berdampak bagi perkembangan karakter anak di PPA IO-0729 Misi Aletheia Sidoarjo?
4.      PPA IO-0729 Misi Aletheia  memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pertumbuhan karakter anak.  Bagaimana cara staf dan mentor memuridkan anak sehingga pertumbuhan karakter anak semakin baik?
5.      Dalam upaya membentuk karakter anak dengan pemuridan diperlukan pendekatan antar individu.  Pendekatan seperti apa yang digunakan untuk dapat memahami setiap anak di PPA IO-0729 Misi Aletheia Sidoarjo?

Berdasarkan pada latar belakang dan identifikasi  masalah pada skripsi yang berjudul Pengaruh Pemuridan  Kristen Terhadap Perkembangan Karakter Anak  SMP, SMA, dan sederajat di Pusat  Pengembangan Anak (PPA) IO-0729 Misi Aletheia  Waru Kabupaten Sidoarjo, sebagai berikut:
1.      PPA Misi Aletheia menjadikan pemuridan bagian terpenting dalam perkembangan  karakter anak terutama bagi anak SMP, SMA, dan sederajat.  Apa yang dimaksud dengan pemuridan?
2.      Pengaruh pemuridan diharapkan dapat membentuk karakter yang baik sesuai iman Kristen. Bagaimana karakter yang diharapkan melalui adanya pemuridan tersebut?
3.      Di lapangan ditemukan bahwa anak mempunyai karakteristik  yang suka mencoba hal-hal seperti misalnya pornografi, sex bebas dan narkoba. Karakteristik pemuda-remaja yang suka mencoba hal-hal  baru bisa menjadi peluang untuk terjerumus ke karakter moralitas yang buruk. Bagaimana pengaruh pemurida berdampak bagi perkembangan karakter anak di PPA IO-0729 Misi Aletheia  Waru  Kabupaten Sidoarjo?

Berdasarkan pada latar belakang dan identifikasi  masalah di atas, maka penulis merumuskan beberapa pokok masalah dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud dengan pemuridan?
2.      Bagaimana karakter yang diharapkan melalui adanya pemuridan tersebut?
3.      Bagaimana pengaruh pemuridan tersebut dapat membentuk pertumbuhan karakter anak di PPA IO-0729 Misi Aletheia  Waru Kabupaten Sidoarjo?

Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk menjelaskan apa dimaksud dengan pemuridan?
2.      Untuk menjelaskan bagaimana karakter yang diharapkan melalui adanya pemuridan tersebut?
3.      Untuk menjelaskan bagaimana pengaruh pemuridan tersebut dapat membentuk pertumbuhan karakter  anak di PPA IO-0729 Misi Aletheia Waru Kabupaten  Sidoarjo?

Dalam bagian ini akan dibahas dua hal yaitu kepentingan teoritis dan kepentingan praktis, sebagai berikut:

Manfaat Teoritis
Secara teori studi ini akan menembahkan pengetahuan tentang pentingnya pemuridan dalam pembentukan karakter  anak, secara khusus  di PPA IO-0729 Misi Aletheia Waru Kabupaten Sidoarjo.

1.      Bagi penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan serta dapat memperluas wawasan mengenai pengaruh pemuridan  kristen terhadap  perkembangan karakter anak  SMP,SMA.
2.      Bagi PPA IO-0729 Misi Aletheia Waru Kabupaten Sidoarjo
Bagi PPA IO-0729 hasil penelitian ini secara praktis dapat digunakan sebagai pengukur sejauh mana pemuridan dapat digunakan dalam pembentukan pertumbuhan karakter anak di PPA IO-0729 Misi Aletheia, Waru Kabupaten Sidoarjo.
3.      Bagi Sekolah Teologi Injili Efrata
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan refernsi dalam penelitian pendidikan Agama Kristen secara khusus, yang berkaitan dengan pembentukan karakter anak.
4.      Bagi Pihak Lain
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi mafaat sebagai bahan referensi, bahan perbandingan serta tambahan pengentahuan bagi yang melakukan riset selanjutnya bagi bidang yang sama atau sejenis.

Hipotesa adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.[10]
Dalam penelitian ini, penulis memiliki kesimpulan awal bahwa pemuridan kristen sangat signifikan dan efektif  dalam perkembangan karakter anak di PPA IO-0729 Misi Aletheia Waru Kabupaten Sidoarjo.

Dalam metode penelitian akan membahas mengenai metode penulisan dan metode pengumpulan data sebagai berikut:

Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif.  Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur yang harus dilakukan oleh peneliti yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulisa atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati[11] selain itu penulisan ini juga dalam bentuk analisis, tinjauan dan penelitian.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah melakukan observasi dan  wawancara. Penulis akan mewawancarai penanggung jawab PPA IO-0729 Misi Aletheia untuk mendapatkan data mengenai, Pengaruh Pemuridan  Kristen Terhadap  Perkembangan Karakter Anak  SMP, SMA dan sederajat. Penulis mulai melakukan observasi sejak awal penelitian. Menurut W. Gulo, wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya-jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden merupakan pola media yang melengkapi kata-kata secara verbal.[12]

1.      Pemuridan adalah suatu proses ketika seorang mentor melatih dan membantu seseorang muridnya untuk belajar tentang sesuatu dan melakukan sesutau tersebut secara praktis.[13] Pemuridan merupakan suatu proses yang dapat membuat orang Kristen mengalami kedewasaan rohani. Menurut Edmund Chan, “pemuridan adalah suatu proses membawa orang kedalam hubungan yang di pulihkan dengan Allah dan membinan  menuju kedewasaan penuh di dalam Kristus melalui rencana pertumbuhan yang intensional, sehingga  mampu melipatgandakan keseluruhan proses ini kepada orang lain.” Pemuridan adalah mendewasakan orang kristen di dalam Kristus.[14]
2.      Karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak, dan budi pekerti tinggi yang di miliki seseorang sehingga  dapat membuat seseorang terlihat berbeda dari orang lain.[15] Berkarakter dapat diartikan juga memiliki kepribadian yang baik yang dapat menjadi contoh atau panutan bagi orang lain.

Dalam penulisan skripsi ini penulis membagi pokok-pokok pembahasan ke dalam lima bab.  Adapun pembagian dari masing-masing bab adalah sebagai berikut:
Bab pertama, menguraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.
Bab kedua, menguraikan kajian teori yang berisi penjelasan tentang beberapa teori dalam beberapa pandangan yang menjadi dasar atau dilaksanakannya penelitian dan kerangka pemikiran.
Bab ketiga, menguraikan tentang metode penelitian, yang terdiri dari tujuan dilaksanakannya penelitian, tempat dan waktu penelitian, metode penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
Bab keempat, menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan.
Bab kelima, penutup yang berisi kesimpulan, saran dan implikasi yang dapat bermanfaat bagi pembaca maupun bagi penulis pada khususnya.



[1] Buku panduan kemitraan versi 2.0 2012, Bandung: Compassion Indonesia. Hlm 20-57
[2]Suci agustina,wawancara hari selasa 10-10-2017, jam 01:30, waru kebupaten sidoarjo
[4]Myer Pearlman, Penyelidikan Anak,(Malang: Gandum Mas, 1969), hlm. 82-83.
[5] Myer Pearlman, Penyelidikan Anak, Growing In Discipleship, (Cetakan ke 6, 1994), hlm 5.
[6]Herianto Sande Pailang,https://media.neliti.com/media/publications/102817-ID-membangun-spiritual-remaja-masa-kini-ber.pdf. Di akses jm 11:32/senin 02/10/2017 hlm 60.
[7]Sofyan s. willis, Remaja dan masalahnya (Bandung; Alfabeta,2014), hlm 88

[8]Thomas Lickona, Character Matters,  Jakarta, PT Bumi  Aksara, 2016, cetakan ke 4 hlm  47-74
[9] Agus ,wawancara hari selasa 26-12-2017, jam 4:30, Waru Kebupaten Sidoarjo
[10]Janni Harjanti, Pengaruh Media Elektronik Dalam Pendidikan Agama Kristen Terhadap Minat Belajar Siswa Kristen Kelas XI Di SMA Hang Tua 2 Sidoarjo (skripsi), Sidoarjo 2013, hlm 8 
[11]Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung  PTRemaja Rosdakarya, 2012),cetakan Ke-1, hlm 4.
[12] W. Gulo, Metode Penelitian (Bakor LPKI, 2000), hlm. 119.
[15] Thomas Lickona,Educating for Character (Mendidik Untuk Membentuk Karakter), (Jakarta,PT Bumi Aksa 2016, cetakan  5 hlm 81

1 komentar:

mariakristinasimanjuntak mengatakan...

Apakah tidak ada versi full nya kak??