BAB I
PENDAHULUAN
Pada bagian awal ini, penulis akan menjelaskan
pokok-pokok pembahasan secara berurutan tentang: Latar Belakang Masalah,
Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan,
Kepentingan Penelitian, Metode Penelitian, Defenisi Istilah dan Sistematika
Penulisan sebagai berikut:
Latar Belakang Masalah
Masa remaja merupakan masa peralihan
antara masa anak-anak dan masa dewasa yakni antara 12 tahun sampai dengan 21
tahun.[1]Masa
remaja adalah masa yang mempesona dalam kehidupan.[2]Dalam
membangun karakter remaja tentu membutuhkan keteladanan. Di dalam perkembangan karakter merupakan
kunci keberhasilan individu, dan membentuk karakter merupakan proses yang
berlangsung seumur hidup. Remaja bisa tumbuh
menjadi pribadi yang berkarakter jika ia tumbuh pada lingkungan yang
berkarakter pula.
Pada
masa remaja, remaja mulai terbuka matanya. Ia lebih mengenal diri dan
lingkungannya. Remaja mulai berusaha berdikari dan mengubah segala sesuatu.
Dalam hal ini orangtua harus bersikap sabar dan penuh pengertian pada remaja.
Remaja perlu bimbingan dan penerangan yang jelas dan tegas.[3]
Oleh
sebab itu orangtua merupakan guru pertama bagi remaja yang akan
menjadi pendidik di dalam memberikan pendidikan rohani.[4]Karena
Kedua orangtua merupakan guru-guru yang paling penting. Orangtua diperintahkan Allah untuk mengajar remaja. Yang mana
guru-guru disekolah hanya mengajar sedikit, guru-guru remaja pun hanya
mengajar sedikit. Akan tetapi, orangtua
mengajar setiap hari di dalam rumah tangga di dalam memberikan pendidikan
rohani.[5]
Mengasuh
serta membesarkan dan mendidik remaja merupakan satu tugas mulia yang tidak lepas dari berbagai
halangan dan tantangan.Telah banyak usaha yang dilakukan orangtua maupun
pendidik untuk mencari dan membekali diri dengan pengetahuan-pengetahuan dan
dengan perkembangan remaja.[6] Namun tugas orangtua di dalam mendidik remaja memang
merupakan suatu tantangan kompleks tersendiri.
Tetapi bagaimanapun juga tugas mendidik remaja merupakan
tugas mulia yang dipercayakan Tuhan kepada orangtua.[7]
Setiap
orangtua tentunya menyadari bahwa begitu banyak perubahan-perubahan yang
terjadi pada seorang anak ketika usianya mulai memasuki jenjang remaja. Mungkin ia lebih sensitif, pemarah ataupun
menjadi seseorang yang orangtua mungkin tidak mengenali lagi bahwa dulunya si anak
adalah pendiam dan penurut. Sikap-sikap
atau tingkahlakunya yang ditampilkannya juga akan mengalami perubahan-perubahan,
dan sebagai akibatnya sikap orang lain
terhadap dirinya juga berubah-ubah menyesuaikan yang tertampil di dalam dirinya.[8]
Akan
tetapi dalam mendidik remaja, sering ditemukan gejala membantah atau menentang, baik
pada anak, maupun remaja. Mudah
disimpulkan bahwaremaja tidak mau diatur Sebaliknya mereka mau mengatur
kehidupan mereka sendiri, bebas dari orangtua dan pengawasan orang dewasa
lainnya.[9]
Oleh
karena itu, mengapa sekarang banyak orang mengeluh tentang mengapa para remaja
itu, terlalu bebas dan terlalu mengumbar keinginan mereka. Serta menjadi
kurangajar dan tidak hormat, ini karena pendidikan rohani dalam keluarga tidak
dimulai dengan benar.[10]
Karena kadang-kadang orangtua telah berusaha mengajar, tetapi orangtua tidak
berhasil.[11]
Jadi
gereja dan sekolah dapat membantu orangtua untuk mendidik remaja. Namun hal yang paling penting adalah
pendidikan di rumah, yakni pendidikan dari orangtua sendiri.[12]Artinya
orangtua harus bisa memberikan pengaruh yang baik kepada remaja bagaimana
orangtua mendidik melalui pendidikan rohani. Dikatakan di dalam Amsal 6:23
“Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik
itu jalan kehidupan”.
Berdasarkan
latar belakang diatas, maka penulis akan meneliti bagaimana pengaruh pola pendidikan
orangtua terhadap pertumbuhankarakter remaja di
Gereja Kristus Injili Asemjajar Surabaya:
Beberapa kondisi yang terjadi
melalui pengamatan penulis berdasarkan fakta yang ada dilapangan yaitu: dimana remaja di Gereja Kristus Injili Asemjajar Surabaya
ada 25remaja banyaknya. Tetapi
setiap minggu yang hadir di ibadah kurang dari 25 remaja.Kadang
ada yang hadir 15 orang remaja dan kadang juga ada yang hadir 10 orang remaja. Sebagian remaja di Gereja Kristus Injili Asemjajar Surabaya
ini, banyak yang malas beribadah, disebabkanpengaruh handphone, dan tidak ada
pengawasan dari orangtua. Akibatnya remaja lebih senang main game,
nongkrong-nongkrong di warung untuk internetan daripada pergi ibadah.
Berdasarkan data hasil wawancara
yang diperoleh penulis dari salah satu guru sekolah minggu/remajadi
Gereja Kristus Injili Asemjajar Surabaya, dengan mengajukan sebuah pertanyaan: mengapakah
remaja sekarang semakin hari semakin berkurang jumlah yang datang beribadah? bahkan kalau dilihat sekarang karakter remaja sudah
mulai buruk, apakah karena orangtua kurang dalam mendidik remaja.?
Wawancara pertama: mengatakan bahwa akibat
remaja menyalahgunakan pemakaian teknologi yang canggih sekarang ini. Membuat remaja
terpengaruh dengan handphone, kumpul-kumpul bersama teman-teman sebayanya.
Sehinggadalam hal ini, membuat remaja tidak ada lagi hati pergi beribadah. Pengawasan
orangtua juga kepada remaja kurang maksimal dalam mendidik maupun pembentukan
karater, disebabkan orangtua sibuk bekerja.Sehingga
orangtua sulit mengontrol remaja dalam
penggunaan hendphone di rumah maupun di sekolah. Menjadikan setiap remaja yang tidak dikontrol
oleh orang tua nya menjadi bebas.[13]
Data hasil wawancara kedua yang
dilakukan oleh penulis terungkap bahwa remaja di Gereja Kristus Injili
Asemjajar Surabaya, diindikasikan malas
beribadah. Hal ini disebabkan karenapengaruh handphone.
Para remaja GKI Asemjajar Surabaya senantiasa bermain game hingga larut
malam, apalagi pada hari weekend. Dengan
demikian, mereka akan bangun kesiangan sehingga tidak niat beribadah. Meskipun para remaja Gereja Kristus Injili
Asemjajar Surabaya pergi beribadah hal tersebut hanyalah suatu formalitas. Hal ini dapat diperhatikan bila ibadah
berlangsung yang mana remaja hanya datang, duduk, diam dan sibuk memainkan handphone
masing-masing tanpa memperhatikan penyampaian Firman Tuhan dengan baik.
Keteranganberikutnya terungkap bahwa para remaja malu
karena sudah besar dan lebih memilih nongkrong diwarung untuk main game, kumpul
dengan teman-teman sebaya yang memiliki pergaulan yang bebas.Bahkan jika orangtua
memberikan uang untuk keperluan sekolah, remaja menggunakannya untuk beli kuota,
dan tidak digunakan untuk keperluan sekolahnya.[14]
Melalui hasil pengamatan penulis sendiri, sebagai
guru sekolah minggu dan sekaligus dipercayakan sebagai pembina para remaja di
Gereja Kristus Injili Asemjajar Surabaya selama tiga (3)
tahunlebih pelayanan, berdasarkan fakta yang ada dilapangan. Ada beberapa orangtua yang membiarkanremajanya,
sehinggaterpengaruh dengan lingkungan. Selain itu juga
terpengaruh dengan teman sebayanya.Karena terkadang orangtua hanya mengajari, menyuruh
tetapi tidak melakukan.Dimana seorang remajajuga membutuhkan kasih sayang
dan perhatian dari orangtua.Disebabkan juga orangtua di hari minggu memberikan
waktunya sibuk bekerja, dan lain sebagainya.
Orangtua hanya datang ketika ada acara-acara penting di Gereja, seperti
hari natal, hari paskah, hari ulang tahun gereja dan acara-acara lainnya. Di
indikasikan ada motivasi di dalam menerima hadiah di gereja, dan juga ada
pembagian sembako, akan tetapi hari-hari lain orangtua jarang sekali datang
beribadah.
Selain
itu juga, remaja memiliki tempat tinggal yang jauh dari Gereja, sehingga malas
pergi untuk beribadah. Tetapi seharusnya
remaja harus membagi-bagi waktu untuk bisa menjangkau tempat untuk beribadah. Dimana
dengan remaja tidak menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah, maka akan
membuat iman mereka semakin bertumbuh, dan akan terjauhkan dari karakter yang
buruk.[15].
Jadi,orangtua
yang tidak peduli terhadap kerohanian anaknya akan sangat berpengaruh bagi
karakternya, remaja bisa saja mengabaikan hal-hal yang baik yang ditanamkan
kepadanya. Gereja juga dalam hal ini, berperan
aktif di dalam mengajari firman Tuhan, melakukan pembinaan kepada seorang
remaja untuk pertumbuhan karakternya agar menjadi lebih baik.[16]
Dari
indikasi-indikasi yang terjadi melalui data hasil wawancara diatas dan
pengamatan penulis sendiri, maka penulis
berkeinginan untuk menulis skripsi tentang “Pengaruh Pola Pendidikan Orangtua TerhadapPertumbuhan Karakter Remaja
di Gereja Kristus Injili AsemjajarSurabaya.
Identifikasi
Masalah
1.
Sekarang banyak orang mengeluh tentang mengapa para remaja
itu, terlalu bebas dan terlalu mengumbar keinginan mereka. Serta menjadi
kurangajar dan tidak hormat,dan
juga malasberibadah. bagaimana pengaruh pola
pendidikan orangtuaterhadap pertumbuhan karakter remaja di Gereja Kristus
Injili Asemjajar Surabaya?
2.
Pendidikan
kerohanian anak yang utama adalah dirumah, dan orangtua sebagai pendidik pada saat
mereka dirumah.Diindikasikan ada orangtua yang kurang peduli, kurang perhatian,
sehingga banyak remaja terlibat dalam
pergaulan bebas, seperti terlibat main game hinggalarutmalam tanpa sepengetahuan orangtua. Dalam hal ini dimunculkan
pertanyaan, bagaimanaperan orangtua menerapkan pola pendidikan rohani pada
remajanya pada saat dirumah?
3.
Dilapangan penulis
menemukan remaja memiliki tempat tinggal yang
berjauhan dengan Gereja, sehingga mereka malas pergi untuk beribadah. Maka
dari itu dimunculkan pertanyaan, bagaimanakah keaktifan kehadiran remaja dalam
mengikuti ibadah di Gereja Kristus Injili Asemjajar Surabaya?
4.
Dilapangan penulis
menemukan orangtua remaja tidak mau tahu dengan anaknya, membiarkan anaknya
untuk hidup semau-maunya.Diindikasikan
karena orangtua sibuk bekerja. Bagaimanakah orangtua dapat mendidik
anaknya agar terhindar dari karakter
yang buruk yang tidak diinginkan dalam keluarga?
5.
Dilapangan penulis
menemukan remaja lebih tertarik nongkrong-nongkrong di warung daripada pergi
beribadah. Diindikasikan remaja
kecanduan main Handphone. Bagaimanakah
cara orangtua membatasi remaja bermain Handphone?
Pembatasan Masalah
Sesuai dengan identifikasi
masalah diatas, maka penulis membatasi beberapa poin yang dianggap penting
dalam penelitian skripsi ini, yaitu nomor 1 dan nomor dan 2:
1.
Bagaimana pengaruh pola pendidikan orangtua terhadappertumbuhan karakter remaja di Gereja
Kristus Injili Asemjajar Surabaya?
2.
Pendidikan
kerohanian remaja yang utama adalah dirumah, dan orangtua sebagai pendidik
pada saat mereka dirumah. Diindikasikan ada orangtua yang kurang peduli, kurang perhatian,
sehingga banyak remaja terlibat
dalam pergaulan bebas, seperti terlibat main game hinggalarutmalam tanpa sepengetahuan orangtua. Dalam hal ini dimunculkan
pertanyaan, bagaimana peran orangtua menerapkan pola pendidikan pada anak remajanya pada saat dirumah?
Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi
dan batasan masalah diatas, maka berikut peneliti menetapkan beberapa rumusan
masalah:
1.
Bagaimana pengaruh polapendidikan orangtua terhadap pertumbuhan karakter remaja
di Gereja Kristus Injili Asemjajar Surabaya?
2.
Bagaimanaperan orangtua
menerapkan pendidikan pada remajanya
pada saat dirumah?
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan
berdasarkan rumusan masalah diatas makan, penelitian memiliki tujuan sebagai
berikut:
1.
Untuk menjelaskan bagaimana
pengaruh pola pendidikan orangtua terhadappertumbuhan karakter remaja di Gereja
Kristus Injili Asemjajar Surabaya?
3.
Untuk menjelaskan bagaimana peran orangtua menerapkan pola
pendidikan pada remajanya pada saat dirumah?
Kepentingan Penelitian
Melalui penulisan hasil
penelitian skripsi ini dapat memberi manfaat sebagai berikut:
Manfaat Teoritis
Manfaat secara teoritis
dalam penulisan skripsi ini, berguna untuk mempertajam dan memperluas
pengetahuan orangtua dan juga untuk memberi pemahaman bahwa dengan menerapkan
pendidikan rohani bagi remaja akan
meningkatkan pertumbuhankarakternyamenjadi lebih baik.
Manfaat Praktis
1.
Bagi Sekolah Tinggi Teologi Injili Efrata Sidoarjo
Hasil dari penelitian ini dapat memberikan tambahan
informasi bagi para pembaca dan menjadi referensi dalam mengembangan
pendidikan, secara khusus dalam pendidikan dan pertumbuhan karakter remaja.
2.
Bagi remaja di Gereja Kristus Injili Asemjajar
Surabaya
Hasil dari
penelitian ini dapat memberikan informasi bagi remaja, agar selalu rajin di
dalam beribadah dan terjauhkan dari karakter-karakter yang tidak diinginkan.
3.
Bagi Gereja Kristus
Injili Asemjajar Surabaya
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, informasi, pemahaman bagi
jemaat atau orangtua di Gereja Kristus Injili Asemjajar Surabaya. Supaya dapat
membenahi diri di dalam memberikan pendidikan rohani yang baik bagi anaknya dan
bukan hanya secara teori tetapi dilakukan supaya seorang anak dapat memiliki
perkembangan karakter yang baik.
Metodologi Penelitian
Dalam
penulisan skripsi ini, penulis akan menggunakan metode penulisan dan pengumpulan
data: metodologi penelitin ialah suatu pengkajian dalam mempelajari
peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian. Ditinjau dari sudut filsafat, metodologi
penelitian merupakan epistemologi penelitian artinya menyangkut bagaimana kita
mengadakan penelitian.[17]
Metode Penulisan
Dalam
penelitian yang akan dilakukan penulis menggunakan metode kualitatif. Metode
kualitatif adalah suatu cara berusaha memahami dan menafsirkan makna suatu
peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu menurut
perspektif peneliti sendiri, di dalam mengumpulkan data.[18]
Jadi
dilakukannya metode kualitatif ini karena kurangnya teori-teori yang berkaitan
dengan judul yang diatas.
Metode Pengumpulan Data
Untuk memperlengkapi data dalam peneletian yang
akan dilaksanakan maka penulis melakukan observasi dan wawancara di dalam
mengumpulkan data. Penulis akan mewawancarai orangtua untuk mendapatkan data
mengenai bagaimana pengaruh pola pendidikan orangtua terhadappertumbuhan karakter
remaja di Gereja Kristus Injili
Asemjajar Surabaya. Maka Penulis mulai melakukan observasi.
Observasi
ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang
diteliti, observasi menjadi salah satu teknik pengumpulan data. Dalam
menggunakan teknik observasi yang terpenting ialah mengandalkan pengamatan dan
ingatan peneliti.[19]
Menurut
Husaini wawancara adalah “tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara
langsung.”Dimana pewawancara disebut interviuwer, sedangkan orang yang diwawancarai
disebut interviewee. Wawancara ini
berhubungan dengan penulis dan klien yang akan diwawancarai tujuannya dalam
mengumpulkan data.[20]
Definisi Istilah
Sebelum jauh melihat
pembahasan berikutnya, perlu melihat devinisi istilah untuk mengarahkan tujuan
penjelasan dalam penulisan skripsi ini, sebagai berikut:
1.
Dalam Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989 dirumuskan bahwa pendidikan
merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran dan latihan, bagi peranannya dimasa yang akan datang.
Proses pendidikan berlangsung dalam lingkungan pendidikan yaitu lingkungan
keluarga, sekolah, masyarakat. Orangtua, guru dan para pimpinan dan orang
dewasa lainnya dalam masyarakat, merupakan para pendidik, karena mereka minimal
memberi contoh atau teladan kepada anak-anak dan remaja.[21]
2.
Karakter atau dalam
bahasa inggrisnya dan juga dalam bahasa jerman dituliskan Character yang
sama-sama berarti ciri atau benda khusus dari setiap manusia yang menunjukkan
adanya suatu kekuatan atau kelemahan pada diri seseorang. Melalui karakter seseorang, dapat dinilai
apakah ia adalah orang yang di percaya karena selalu konsisten dengan
pendapat-pendapatnya, atau apakah ia seseorang yang sulit dipercaya karena
pendiriannya yang labil dan sangat mudah berubah sesuai dengan kondisi ditempat
dia berada.Karakter muncul dari suatu proses pembelajaran yang berawal dari
pola asuh dalam keluarga, dan kelak dilengkapi oleh sistem pendidikan tepat
guna yang diatur pihak negara.Pendidika tepat guna ini artinya pembelajaran
yang diberikan harus memperhatikan kesesuaian dengan perkembangan otak anak
menurut usia yang telah dicapainya.[22]
Sistematika Penulisan
Dalam penulisan Skripsi
ini penulis membagi pokok-pokok pembahasan kedalam lima bab. Adapun pembagian
dari masing-masing bab adalah sebagai berikut:
Bab pertama berisi
pembahasan tentang pendahuluan yang berisi tentang: latar belakang masalah,
identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
kepentingan penelitian, metode penelitian, defenisi istilah, sistematika
penulisan.
Bab kedua, menguraikan
kajian teori yang berisi penjelasan tentang beberapa teori mengenai pengaruh pola
pendidikan orangtua terhadap pertumbuhan karakter remaja.
Bab ketiga, menguraikan
tentang metode penelitian yang terdiri dari tujuan dilaksanakannya penelitian,
tempat dan waktu penelitian, metode penelitian, teknik pengumpulan data dan
analisis data
Bab keempat, menguraikan
hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh polapendidikan orangtua terhadap pertumbuhan karakter anak
remaja.
Bab kelima, penutup yang
berisi kesimpulan, saran dan implikasi yang dapat bermanfaat bagi pembaca
maupun bagi penulis khusunya
[1]Singgih
D. Gunarsa& Y. Singgih. D. Gunarsa, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja,
( Jakarta: BPK Gunung Mulia 2008). 203
[6]Singgih
D. Gunarsa dan. Ny. Y Singgih. D. Gunarsa, Psikologi
Perkembangan Anak dan Remaja, ( Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000).3
[7]Yacinta
Senduk, Mengasah Kecerdasan Orangtua
Untuk Mendidik Anak, ( Jakarta: PT Elex Media Koputindo, 2007). 2
[8]Singgih
D. Gunarsa dan Yuliani Singgih D. Gunarsa, Psikologi
Perkembangan Anak dan Remaja, ( Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000). 236-237
[11]Joyce
coon, Isaac & Margaret Simbiri, Rencana
Allah Bagi Rumah Tangga Kristen,
(Bandung:Kalam Hidup, 1978). 200.
[13]Wawancara
Ana Mantovani. Guru remaja di Gereja Kristus
Injili Asemjajar. Melalui telepon tanggal 24 Oktober 2019. Pukul 13:52 Wib
[14]WawancaraYuni.Remaja Gereja Kristus Injili Asemjajar. Melalui tatap muka tanggal 26 Oktober 2019. Pukul 18:00 Wib
[15]Pengamatan
Penulis selama pelayanan beberapa tahun di Gerea Kristus Injili AsamjajarSurabaya. Tanggal 24 Agustus 2019.
[16]Pengamatan Penulis selama pelayanan beberapa tahun di Gerea Kristus Injili AsamjajarSurabaya. Tanggal 24 Agustus 2019
[17]Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar,
Metodologi Penelitian Sosial, ( Jakarta : Bumi Aksara, 1996). 42
[19]Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar,
Metodologi Penelitian Sosial, ( Jakarta : Bumi Aksara, 1996). 54
0 komentar:
Posting Komentar